Apakah anda mempunyai kebiasaan sedikit-sedikit minum saat anda baru memasukkan beberapa sendok makanan ke dalam mulut? Jika ya, sebaiknya anda ubah kebiasaan tersebut. Banyak orang yang sedikit-sedikit minum di tengah makan, padahal menurut para ahli, kebiasaan ini dinilai tidak baik bagi kesehatan pencernaan
Beberapa orang beralasan jika minum air di tengah makan bisa memperlancar masuknya makanan, mencegah tenggorokan terasa ‘seret’ saat makan, ataupun hanya sekedar melepas dahaga. Namun menurut seorang peneliti asal India, Shonali Sabherwal, kebiasaan ini bisa menyebabkan orang yang melakukannya mengalami gangguan pencernaan, dan konsekuensinya cukup beragam.
pencernaan dilepaskan untuk tujuan mencerna makanan. Namun dikarenakan hormonnya tercampur dengan air, maka konsentrasinya jadi lebih rendah dibandingkan makanan yang ada dalam perut. Kondisi ini menyebabkan makanan tidak bisa dicerna dengan sempurna, yang pada akhirnya membuat makanan tersebut menerobos masuk menuju sistem pencernaan melalui dinding perut. Hal ini bisa menyebabkan heartburn dan refluks asam.
Minum air di tengah makan dinilai dapat menurunkan kekuatan cerna perut secara signifikan dan juga menyebabkan naiknya kadar insulin, sama seperti pengaruh makanan berglikemi tinggi bagi tubuh. Semakin banyak insulin yang dilepaskan menuju aliran darah, semakin tinggi pula peluang untuk menyimpan lemak dalam tubuh.
Namun apa yang diteliti Sabherwal menunjukkan bahwa jika air yang diminum itu sedikit, maka tidak akan menyebabkan masalah ini. Lain halnya, apabila yang diminum sebanyak lebih dari satu gelas. Lebih baik minum 2 jam sebelum makan atau setelah selesai makan karena dinilai dapat memperlancar penyerapan nutrisi makanan.
Beberapa cara agar tidak minum ketika makan adalah tidak mengonsumsi makanan yang terlalu asin karena dinilai dapat memicu dahaga yang membuat anda terus minum air. Makanan berkuah juga bisa menjadi alternatif untuk dikonsumsi.
artikelkesehatan99.com Beberapa orang beralasan jika minum air di tengah makan bisa memperlancar masuknya makanan, mencegah tenggorokan terasa ‘seret’ saat makan, ataupun hanya sekedar melepas dahaga. Namun menurut seorang peneliti asal India, Shonali Sabherwal, kebiasaan ini bisa menyebabkan orang yang melakukannya mengalami gangguan pencernaan, dan konsekuensinya cukup beragam.
pencernaan dilepaskan untuk tujuan mencerna makanan. Namun dikarenakan hormonnya tercampur dengan air, maka konsentrasinya jadi lebih rendah dibandingkan makanan yang ada dalam perut. Kondisi ini menyebabkan makanan tidak bisa dicerna dengan sempurna, yang pada akhirnya membuat makanan tersebut menerobos masuk menuju sistem pencernaan melalui dinding perut. Hal ini bisa menyebabkan heartburn dan refluks asam.
Minum air di tengah makan dinilai dapat menurunkan kekuatan cerna perut secara signifikan dan juga menyebabkan naiknya kadar insulin, sama seperti pengaruh makanan berglikemi tinggi bagi tubuh. Semakin banyak insulin yang dilepaskan menuju aliran darah, semakin tinggi pula peluang untuk menyimpan lemak dalam tubuh.
Namun apa yang diteliti Sabherwal menunjukkan bahwa jika air yang diminum itu sedikit, maka tidak akan menyebabkan masalah ini. Lain halnya, apabila yang diminum sebanyak lebih dari satu gelas. Lebih baik minum 2 jam sebelum makan atau setelah selesai makan karena dinilai dapat memperlancar penyerapan nutrisi makanan.
Beberapa cara agar tidak minum ketika makan adalah tidak mengonsumsi makanan yang terlalu asin karena dinilai dapat memicu dahaga yang membuat anda terus minum air. Makanan berkuah juga bisa menjadi alternatif untuk dikonsumsi.
Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup

0 comments
Post a Comment