Monday, 24 August 2015

Kota yang Menjadi 'Gerbang' Masuknya Islam ke Indonesia

Anda tentu tahu kapur barus. Bahkan mungkin sudah seringkali memanfaatkan benda yang satu ini sebagai wewangian ruangan hingga obat-obatan pengusir serangga. Namun belum banyak yang tahu kalau ternyata kapur barus merupakan komoditi asli Indonesia. Ada satu wilayah di Indonesia yang menjadi pionir sekaligus primadona penghasil komoditi yang satu ini, yakni sebuah kota kecil bernama Barus di wilayah Sumatera Utara.

Dari namanya tentu kita sudah bisa menerka. Nama kapur 'barus' diambil dari nama tempat asalnya. Kota Barus terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah. Meski tak sepopuler Medan, kota ini begitu istimewa karena menyimpan banyak sejarah dan jejak peradaban.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata RI, Wonderful Indonesia, Senin 24 Agustus 2015, Barus merupakan satu-satunya kota kecil di Tanah Air yang namanya telah disebut sejak awal abad Masehi oleh literatur-literatur dalam berbagai bahasa seperti bahasa Yunani, Suriah, Armenia, Arab, India, Tamil, China, Melayu, dan Jawa.

Banyak kapal asing berlabuh di sana ribuan tahun yang lalu. Karena itu, Barus pernah diklaim sebagai kota pelabuhan terbesar se-Nusantara. Pada tahun 627-643 Masehi, pedagang dari Timur Tengah berdatangan untuk memburu pohon kapur barus.

Melalui para pedagang Timur Tengah itu juga kemudian ajaran-ajaran Islam dibawa masuk ke wilayah Barus dan perlahan menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara. Sejak saat itu, Barus dianggap sebagai 'gerbang' masuknya agama Islam ke Indonesia. Barus kemudian semakin tersohor dan menggoda pedagang-pedagang dari wilayah lain seperti Sri Lanka, Yaman, Inggris dan Spanyol untuk datang.

Catatan sejarah lain menyebutkan bahwa Dinasti Syailendra juga pernah menaklukkan Barus. Tak hanya itu, dikabarkan pula bahwa petualang legendaris Marcopolo dan sejarawan Muslim Ibnu Batutah pernah singgah di kota ini.

Barus merangkum sejarah masa lalu melalui situs-situs yang hingga kini masih tertata rapi. Jika menyambangi kota ini sekarang, Anda akan menjumpai makam-makam tua bercorak Islam seperti Makam Mahligai, Situs Purbakala Tuanku Pinago, dan Situs Makam Tuanku Kinali.

Makam-makam tersebut merupakan saksi bisu sekaligus bukti eksistensi Islam di Barus pada masa lampau. Dari sekian banyak situs yang ada, satu yang paling populer dan sering dikunjungi wisatawan adalah Kompleks Pemakaman Papan Tenggi.

Situs ini begitu menarik perhatian karena terletak di ketinggian 153 meter di atas permukaan laut dan terlihat sangat indah dengan latar perairan Samudera Indonesia. Hal lain yang menjadi daya tarik, di kompleks pemakaman ini terdapat sebuah makam istimewa yang memiliki panjang 9 meter dengan nisan setinggi 1,5 meter.


#Sumber 


Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup





Jasa Pembuatan Skripsi




JUAL RIBUAN THEME WORDPRESS 150K KLIK DISINI

0 comments

Post a Comment