Mimpi merupakan bunga dalam tidur dan biasanya akan terasa lama, kenapa mimpi terasa lama padahal hanya tidur sebentar? Ternyata fenomena waktu lamanya bermimpi dapat dijelaskan secara ilmu fisika. Seringkali kita bermimpi indah maupun mimpi buruk, dalam dunia mimpi kita biasa berpetualang dalam waktu yang sangat lama sehingga dapat menyelesaikan cerita mimpi yang kita miliki. Padahal dalam waktu normalnya kita hanya tidur beberapa menit saja, namun dalam mimpi kita merasa sudah berpetualang selama berjam-jam lamanya hingga kadang kita merasa sedikit lelah.
Kenapa Mimpi Terasa Lama Padahal Hanya Tidur Sebentar? Inilah Alasannya! Mengapa mimpi terasa lama? Menurut Albert Einstein fenomena mimpi memiliki perbedaan waktu dengan dunia nyata dan hal ini merupakan suatu relativitas. Besaran waktu merupakan suatu besaran yang memiliki sifat yang tidak mutlak atau bersifat relatif. Lamanya waktu yang ditempuh oleh suatu benda tergantung pada kecepatan gerak benda itu. Logikanya orang yang berlari akan memiliki lebih banyak waktu dari pada orang yang hanya berjalan. Hal ini juga berlaku pada fenomena mimpi yang dilalui oleh seseorang ketika tidur.
Seseorang yang dalam keadaan tidur dan bermimpi maka otak akan bekerja lebih cepat untuk memproses sinyal-sinyal listrik yang ada di dalam syaraf dari pada dalam keadaan sadar atau terjaga, hal inilah yang menyebabkan terjadinya relativitas yang dapat menyebabkan seseorang akan memiliki lebih banyak waktu dalam mimpinya. Dalam kata lain seseorang akan merasa memiliki waktu yang lebih panjang di dalam mimpi mereka sedangkan dalam keadaan terjaga hanya beberapa menit saja. Jadi seseorang dapat bermimpi hingga beberapa episode sedangkan jika mimpi itu ditayangkan di dalam keadaan terjaga maka hanya satu epiosode saja yang dapat dilihat. Benar-benar menakjubkan bukan? Jadi jika anda ingin menyelesaikan episode drama korea dalam waktu yang singkat maka tonton saja drama itu di dalam mimpi anda hehehe...
Fenomena waktu mimpi ini telah difilmkan dalam film berjudul “Inception” yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio. Dalam film itu diceritakan bahwa sang pemeran utama melakukan petualang dalam dunia mimpinya. Ternyata mimpi itu bukanlah bualan belaka, namun dasar pembuatan film itu merupakan teori relativitas yang terjadi ketika tidur dan bermimpi.
Fenomena mimpi yang terasa lama, padahal hanya tidur sebentar. Fenomena ini terjadi karena dalam keadaan tidur adanya relativitas waktu, terjadinya relativitas ini dalam tidur malam tidak begitu terasa karena seseorang memiliki waktu yang panjang ketika tidur malam dan biasanya hanya mimpi terakhirlah yang bisa diingat oleh seseorang. Sehingga lamanya mimpi yang dirasakan oleh seseorang tidak begitu terasa. Namun, jika tidur siang yang biasanya hanya beberapa menit saja atau paling lama sekitar satu jam saja, maka terjadinya relativitas dalam mimpi sangat terasa. Bahkan kita merasa telah tidur sangat lama karena waktu dalam mimpi kita terasa panjang dan telah melakukan banyak petualangan di dalam mimpi.
Mimpi terasa begitu lama, padahal cuma tidur sebentar merupakan hal yang biasa terjadi, namun kebanyakan dari masyarakat luas masih bertanya-tanya mengapa demikian dan ternyata fenomena itu dapat dijelaskan dengan ilmu sains yang banyak memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan dunia saat ini.
Kenapa Mimpi Terasa Lama Padahal Hanya Tidur Sebentar? Inilah Alasannya! Mengapa mimpi terasa lama? Menurut Albert Einstein fenomena mimpi memiliki perbedaan waktu dengan dunia nyata dan hal ini merupakan suatu relativitas. Besaran waktu merupakan suatu besaran yang memiliki sifat yang tidak mutlak atau bersifat relatif. Lamanya waktu yang ditempuh oleh suatu benda tergantung pada kecepatan gerak benda itu. Logikanya orang yang berlari akan memiliki lebih banyak waktu dari pada orang yang hanya berjalan. Hal ini juga berlaku pada fenomena mimpi yang dilalui oleh seseorang ketika tidur.
Seseorang yang dalam keadaan tidur dan bermimpi maka otak akan bekerja lebih cepat untuk memproses sinyal-sinyal listrik yang ada di dalam syaraf dari pada dalam keadaan sadar atau terjaga, hal inilah yang menyebabkan terjadinya relativitas yang dapat menyebabkan seseorang akan memiliki lebih banyak waktu dalam mimpinya. Dalam kata lain seseorang akan merasa memiliki waktu yang lebih panjang di dalam mimpi mereka sedangkan dalam keadaan terjaga hanya beberapa menit saja. Jadi seseorang dapat bermimpi hingga beberapa episode sedangkan jika mimpi itu ditayangkan di dalam keadaan terjaga maka hanya satu epiosode saja yang dapat dilihat. Benar-benar menakjubkan bukan? Jadi jika anda ingin menyelesaikan episode drama korea dalam waktu yang singkat maka tonton saja drama itu di dalam mimpi anda hehehe...
Fenomena waktu mimpi ini telah difilmkan dalam film berjudul “Inception” yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio. Dalam film itu diceritakan bahwa sang pemeran utama melakukan petualang dalam dunia mimpinya. Ternyata mimpi itu bukanlah bualan belaka, namun dasar pembuatan film itu merupakan teori relativitas yang terjadi ketika tidur dan bermimpi.
Fenomena mimpi yang terasa lama, padahal hanya tidur sebentar. Fenomena ini terjadi karena dalam keadaan tidur adanya relativitas waktu, terjadinya relativitas ini dalam tidur malam tidak begitu terasa karena seseorang memiliki waktu yang panjang ketika tidur malam dan biasanya hanya mimpi terakhirlah yang bisa diingat oleh seseorang. Sehingga lamanya mimpi yang dirasakan oleh seseorang tidak begitu terasa. Namun, jika tidur siang yang biasanya hanya beberapa menit saja atau paling lama sekitar satu jam saja, maka terjadinya relativitas dalam mimpi sangat terasa. Bahkan kita merasa telah tidur sangat lama karena waktu dalam mimpi kita terasa panjang dan telah melakukan banyak petualangan di dalam mimpi.
Mimpi terasa begitu lama, padahal cuma tidur sebentar merupakan hal yang biasa terjadi, namun kebanyakan dari masyarakat luas masih bertanya-tanya mengapa demikian dan ternyata fenomena itu dapat dijelaskan dengan ilmu sains yang banyak memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan dunia saat ini.
#Sumber
0 comments
Post a Comment