Berbagai macam umat manusia menjalani kehidupan dengan caranya sendiri. Beberapa orang memilih untuk berbuat baik, dan beberapa lainnya berbuat buruk. Namun, ada juga hamba yang kadang berbuat baik dan buruk. Setiap amalan akan mendapatkan imbalan yang setimpal. Beginilah cara Allah mengingatkan hambanya.
Cara Allah mengingatkan hambanya, coba disimak! Hidup di dunia tak selalu bahagia. Terdapat cobaan hidup yang menimpa kita, baik itu ringan ataupun berat sekaligus. Cobaan tersebut hadir untuk menunjukkan apakah kita termasuk dalam hamba yang taat kepada Allah. Berbeda lagi dengan teguran. Jika cobaan diberikan untuk melihat seberapa taatnya kita. Maka teguran diberikan untuk mengingatkan keada kita bahwa ada yang salah dengan keimanan kita. Kita telah lalai, dan melakukan dosa jadi Allah mengingatkan kita melalui teguran. Contoh berikut inilah cara Allah menegur umatnya:
Terdapat seorang bos yang berada di lantai 1 lebih atas di banding karyawannya. Pada suatu keika si bos ingin berbicara dengan karyawan di lantai bawah. Si bos memanggil-manggil nama karyawan tapi karyawan tetap asyik dengan pekerjaannya. Kemudian si bos melemparkan uang Rp 1.000 kepada karyawan, namun karyawannya tetap asyik dan hanya melihat uang yang dilemparkan. Setelah itu, si bos melemparkan kembali uang kepada karyawan namun dengan nominal Rp 100.000 dan karyawan tetap tidak mau menoleh, dia justru melompat kegirangan karena mendapatkan uang itu. Si bos pun tidak kehilangan akal, kemudian dilemparkannya sebuah tutup bolpen yang mengenai kepala karyawan. Karena sakit, barulah karyawan melihat ke atas dan akhirnya si bos dapat berbicara dengan karyawan tersebut.
Gambaran ini menjelaskan bagaimana Allah tegur hambanya. Kita lalai terhadap Allah, baik itu untuk keimanan, ibadan atau ada perbuatan dosa yang telah kita lakukan. Awalnya, Allah mengingatkan hambanya dengan cara memberikan kenikmatan, seperti harta, kebahagiaan, atau kesuksesan. Namun, sebagian besar orang lupa bahwa semua itu adalah pemberian dari Allah dan kita berkewajiban untuk bersyukur kepada-Nya. Karena kita yang tidak mengindahkan ingatan itu, kemudian Allah memberikan teguran kepada kita.
Allah memberikan teguran kepada siapa saja yang lalai terhadapnya. Teguran tersebut dapat berupa sakit, kehilangan suatu barang, uang atau bahkan kita kehilangan orang-orang yang kita cintai. Bahkan ada beberapa orang yang tidak sadar bahwa apa yang terjadi kepadanya itu adalah sebuah teguran. Padahal Allah tidak akan memberikan teguran kepada kita jika tidak ada yang salah kepada kita.
Sebagai seorang hamba yang bertaqwa kepada Allah seharusnya kita lebih peka terhadap sesuatu yang menimpa kehidupan kita. Apabila terjadi sebuah musibah di dalam hidup, itu bisa jadi ujian, teguran ataupun adzab yang diberikan kepada Allah atas kesalahan kita. Oleh karena itu, jika terjadi musibah maka instropeksi dirilah untuk mengetahui kesalahan yang ada pada diri kita. Jangan sampai teguran tersebut tidak kita perhatikan dan kemudian berubah menjadi adzab bagi kita di dunia. Apabila kita telah mengetahui bahwa musibah tersebut adalah suatu teguran untuk kita. Maka bersegeralah untuk bertobat dan memohon ampun kepada Allah atas dosa yang telah kita lakukan. Dengan teguran tersebut berarti Allah mencintai kita agar kita tidak terjerumus diperbuatan dosa yang lebih besar lagi.
Cara Allah mengingatkan hambanya, coba disimak! Hidup di dunia tak selalu bahagia. Terdapat cobaan hidup yang menimpa kita, baik itu ringan ataupun berat sekaligus. Cobaan tersebut hadir untuk menunjukkan apakah kita termasuk dalam hamba yang taat kepada Allah. Berbeda lagi dengan teguran. Jika cobaan diberikan untuk melihat seberapa taatnya kita. Maka teguran diberikan untuk mengingatkan keada kita bahwa ada yang salah dengan keimanan kita. Kita telah lalai, dan melakukan dosa jadi Allah mengingatkan kita melalui teguran. Contoh berikut inilah cara Allah menegur umatnya:
Terdapat seorang bos yang berada di lantai 1 lebih atas di banding karyawannya. Pada suatu keika si bos ingin berbicara dengan karyawan di lantai bawah. Si bos memanggil-manggil nama karyawan tapi karyawan tetap asyik dengan pekerjaannya. Kemudian si bos melemparkan uang Rp 1.000 kepada karyawan, namun karyawannya tetap asyik dan hanya melihat uang yang dilemparkan. Setelah itu, si bos melemparkan kembali uang kepada karyawan namun dengan nominal Rp 100.000 dan karyawan tetap tidak mau menoleh, dia justru melompat kegirangan karena mendapatkan uang itu. Si bos pun tidak kehilangan akal, kemudian dilemparkannya sebuah tutup bolpen yang mengenai kepala karyawan. Karena sakit, barulah karyawan melihat ke atas dan akhirnya si bos dapat berbicara dengan karyawan tersebut.
Gambaran ini menjelaskan bagaimana Allah tegur hambanya. Kita lalai terhadap Allah, baik itu untuk keimanan, ibadan atau ada perbuatan dosa yang telah kita lakukan. Awalnya, Allah mengingatkan hambanya dengan cara memberikan kenikmatan, seperti harta, kebahagiaan, atau kesuksesan. Namun, sebagian besar orang lupa bahwa semua itu adalah pemberian dari Allah dan kita berkewajiban untuk bersyukur kepada-Nya. Karena kita yang tidak mengindahkan ingatan itu, kemudian Allah memberikan teguran kepada kita.
Allah memberikan teguran kepada siapa saja yang lalai terhadapnya. Teguran tersebut dapat berupa sakit, kehilangan suatu barang, uang atau bahkan kita kehilangan orang-orang yang kita cintai. Bahkan ada beberapa orang yang tidak sadar bahwa apa yang terjadi kepadanya itu adalah sebuah teguran. Padahal Allah tidak akan memberikan teguran kepada kita jika tidak ada yang salah kepada kita.
Sebagai seorang hamba yang bertaqwa kepada Allah seharusnya kita lebih peka terhadap sesuatu yang menimpa kehidupan kita. Apabila terjadi sebuah musibah di dalam hidup, itu bisa jadi ujian, teguran ataupun adzab yang diberikan kepada Allah atas kesalahan kita. Oleh karena itu, jika terjadi musibah maka instropeksi dirilah untuk mengetahui kesalahan yang ada pada diri kita. Jangan sampai teguran tersebut tidak kita perhatikan dan kemudian berubah menjadi adzab bagi kita di dunia. Apabila kita telah mengetahui bahwa musibah tersebut adalah suatu teguran untuk kita. Maka bersegeralah untuk bertobat dan memohon ampun kepada Allah atas dosa yang telah kita lakukan. Dengan teguran tersebut berarti Allah mencintai kita agar kita tidak terjerumus diperbuatan dosa yang lebih besar lagi.
#Sumber
0 comments
Post a Comment