Garam merupakan bahan penambah rasa yang membuat masakan semakin terasa enak. Bumbu ini wajib ada agar hidangan tidak hambar dan membuat rasa masakan semakin nikmat. Ternyata selain sebagai penambah cita rasa masakan, garam juga bermanfaat karena kaya akan natrium yang dibutuhkan agar kegiatan sel tubuh berlangsung normal.Lazimnya pemberian garam dilakukan ketika sedang memasak saat masakan mendidih di atas kompor. Untuk mencapai rasa yang sesuai, biasanya orang akan mencicipi makanannya hingga berkali-kali. Jika masih terasa kurang asin, maka mereka akan menambah garam lagi.
Setelah rasa dianggap sudah sesuai selera, barulah kompor dimatikan dan masakan dihidangkan. Ternyata kebiasaan seperti ini merupakan cara yang salah dalam penggunaan garam untuk penambah rasa. Efeknya bisa berakibat pada gangguang kesehatan yang bisa berujung pada kematian. Garam atau natrium chlorida (NaCl) merupakan bagian dari sodium yang sangat diperlukan tubuh. Kandungan garam di dalam tubuh sangat diperlukan untuk mendukung fungsi organ. Selain itu, garam juga berperan sebagai transmisi elektronik dalam saraf dan membantu sel-sel tubuh membentuk nutrisi.
Proses pemanasan masakan yang diberi garam hingga mendidih ini dapat membuat kandungan garam lenyap dalam bentuk gas. Senyawa NaCl jika dipanaskan akan berubah menjadi racun/toksin dan ber-acid. Lambat laun cara ini akan membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit. Selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang. Berbagai penyakit yang akan timbul akibat garam penggunaan garam yang salah ini antara lain gejala jantung dan tekanan darah tinggi.
Menurut Achmad Rudijanto yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin dan Metabolik diabetes mengungkapkan, garam penggunaan garam sebaiknya tidak dicampur saat proses memasak, tetapi ditambahkan saat mulai makan. Atau bisa juga dimasukan ketika makanan sudah selesai dimasak dan sudah dalam kondisi hangat dan bukan mendidih.
Namun penggunaanya harus dibatasi karena kebutuhan manusia akan iodium pun sebenarnya sangat sedikit, yaitu 150 mikrogram per hari untuk orang dewasa. Sebenarnya penggunaan garam yang benar bermanfaat untuk mengobati lebih dari 70 penyakit, serta tidak akan mengalami mati secara mendadak. Walau banyak manfaatnya dan sekaligus menjadi obat, namun jika dikonsumsi secara berlebihan akan menjadi tidak baik.
Setelah rasa dianggap sudah sesuai selera, barulah kompor dimatikan dan masakan dihidangkan. Ternyata kebiasaan seperti ini merupakan cara yang salah dalam penggunaan garam untuk penambah rasa. Efeknya bisa berakibat pada gangguang kesehatan yang bisa berujung pada kematian. Garam atau natrium chlorida (NaCl) merupakan bagian dari sodium yang sangat diperlukan tubuh. Kandungan garam di dalam tubuh sangat diperlukan untuk mendukung fungsi organ. Selain itu, garam juga berperan sebagai transmisi elektronik dalam saraf dan membantu sel-sel tubuh membentuk nutrisi.
Proses pemanasan masakan yang diberi garam hingga mendidih ini dapat membuat kandungan garam lenyap dalam bentuk gas. Senyawa NaCl jika dipanaskan akan berubah menjadi racun/toksin dan ber-acid. Lambat laun cara ini akan membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit. Selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang. Berbagai penyakit yang akan timbul akibat garam penggunaan garam yang salah ini antara lain gejala jantung dan tekanan darah tinggi.
Menurut Achmad Rudijanto yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin dan Metabolik diabetes mengungkapkan, garam penggunaan garam sebaiknya tidak dicampur saat proses memasak, tetapi ditambahkan saat mulai makan. Atau bisa juga dimasukan ketika makanan sudah selesai dimasak dan sudah dalam kondisi hangat dan bukan mendidih.
Namun penggunaanya harus dibatasi karena kebutuhan manusia akan iodium pun sebenarnya sangat sedikit, yaitu 150 mikrogram per hari untuk orang dewasa. Sebenarnya penggunaan garam yang benar bermanfaat untuk mengobati lebih dari 70 penyakit, serta tidak akan mengalami mati secara mendadak. Walau banyak manfaatnya dan sekaligus menjadi obat, namun jika dikonsumsi secara berlebihan akan menjadi tidak baik.
#Sumber
0 comments
Post a Comment