Wednesday, 14 October 2015

Keutamaan Menikahi Dengan Janda

Apakah Anda sedang berniat untuk menikahi seorang janda? Ternyata ini keutamaan menikahi janda, baik secara umum maupun secara khusus berdasarkan kondisi janda tersebut. Anda mungkin juga sedang menimbang-nimbang untuk memilih janda atau gadis saja, akan tetapi ada beberapa hal positif yang bisa Anda dapatkan dengan menikahi janda.

1. Menikahi janda secara umum
Menurut Abu Hurairah, orang yang berusaha untuk menghidupi para janda dengan menikahinya adalah orang yang berjuang di jalan Allah. Selain itu, ia juga bagaikan orang yang berpuasa di siang hari serta menegakkan shalat di malam hari. Ada konteks mengenai “armalah” di sini yang perlu Anda perhatikan. Satu sumber mengatakan bahwa seorang ulama menyatakan tentang armalah berarti wanita yang tak memiliki suami, ia bisa dalam kondisi sudah menikah atau tidak. Ulama lainnya menyatakan bahwa armalah adalah seorang wanita yang telah diceraikan oleh suaminya. Ibnu Qutaibah menyatakan pendapatnya yang lain, yaitu bahwa armalah berkaitan dengan kemiskinan. Wanita yang merupakan armalah tidak mampu menafkahi hidupnya lagi karena suaminya pun telah tiada. Dalam hal-hal yang akan di bahas berikut, janda merujuk pada armalah menurut pendapat Ibnu Qutaibah. Artinya, janda yang dimaksudkan memang janda yang sudah tidak mampu menafkahi dirinya sehingga sang suami akan mendapatkan pahala menikahi janda.

2. Menikahi janda bisa memastikan Anda mendapatkan wanita yang lebih dewasa
Selain memperoleh pahala menikahi seorang janda, menikahinya juga berarti bahwa Anda mendapatkan wanita yang lebih dewasa. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan Anda menikahi seorang gadis. Janda yang telah memiliki anak terutama akan memiliki pemikiran jauh lebih dewasa dibandingkan janda perawan. Janda pada umumnya memang memiliki emosi dan mental lebih kuat apalagi karena mereka harus bertahan hidup dan menjaga emosi dalam kondisi suami mereka telah tiada. Jabir bin ‘Abdillah pernah menyatakan bahwa jika ia menikahi seorang perawan, ia takut perawan yang ia nikahi tersebut justru bermain dengan saudara-saudara perempuannya.

Saat ia mengatakan hal tersebut kepada Rasul SAW, Rasul SAW membalas dengan pernyataan mengenai wanita yang dinikahi. Wanita dinikahi karena seseorang memandang agama, kecantikan, dan hartanya. Namun, wanita yang agamanya paling baik harus dipilih karena ia pasti akan memberikan keberuntungan bagi suaminya. Pada akhirnya, Rasul SAW mencamkan alasan Jabir bin ‘Abdillah dalam menikahi seorang janda tersebut.

3. Keutamaan menikahi janda yang ditinggal mati suami dan hanya memiliki anak yatim
pahala menikahi janda beranak bahkan semakin besar lagi. Anak yang dimiliki janda berarti anak yatim atau secara harfiah merupakan anak yang sudah tidak memiliki ayah. Anak-anak inilah yang sepatutnya ditolong oleh orang yang mampu atau mampu menghasilkan nafkah secara teratur. HR. Bukhari bahkan pernah berkata bahwa kedudukan seseorang yang menanggung anak yatim dengan kedudukannya sendiri sejauh regangan antara jari telunjuk dan jari tengahnya sendiri. Artinya, kedudukan seseorang yang menghidupi seorang janda sekaligus anak yatimnya lebih tinggi dibandingkan seseorang yang menikahi kemudian menghidupi seorang gadis perawan.

#Sumber


Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup





Jasa Pembuatan Skripsi




JUAL RIBUAN THEME WORDPRESS 150K KLIK DISINI


Download Gratis Template Premium


0 comments

Post a Comment