Mengerjakan suatu kebaikan memang menjadi hal yang harus dilakukan. Selain bernilai ibadah, melakukan kebaikan juga akan berdampak positif kepada diri sendiri ataupun orang lain. Ada banyak kegiatan bernilai kebaikan yang dapat dilakukan oleh manusia salah satunya adalah menjadi hamba Allah yang bertakwa.
Ternyata, tidak hanya manusia saja yang melakukan kebaikan. Allah SWT juga senantiasa memberikan kebaikan kepada hamba-hamba-Nya. Akan tetapi, kebaikan dari Allah tersebut tidak bisa dihubungkan dengan aspek duniawi yang sering dianggap sebagai barometer kemuliaan manusia pada umumnya.
Dengan kata lain, ada suatu hal yang menjadikan seorang muslim tersebut ditetapkan berada dalam kebaikan. Allah pun menjelaskan empat kunci agar disegerakan kebaikan bagi seorang hamba di dalam Fima-Nya. Lalu apa saja empat kunci tersebut? berikut ulasan selengkapnya.
1. Selalu yang Berhati-hati karena Takut akan Azab Allah
Kunci pertama agar menjadi orang yang disegerakan kepadanya kebaikan dari Allah SWT adalah seorang mukmim yang senantiasa berhati-hati dalam melakukan sesuatu karena takut azab Allah. Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka.” (QS: Al-Mukminun [23]: 57).
Ibn Katsir menjelaskan, bahwa yang dimaksud adalah debang kebaikan, keimanan, dan amal sholeh mereka, mereka takut kepada Allah dan merasa khawatir akan kebencian-Nya terhadap mereka. Sebagaimana Hasan Al-Bashri berkata, “Sesungguhnya orang Mukmin mengumpulkan kebaikan dan rasa khawatir, sedangkan orang munafik mengumpulkan keburukan dan rasa aman.”
Dengan kata lain, rasanya perlu waspada jika selama ini tanpa sadar jiwa manusia selalu menyandarkan rasa senang sekaligus aman hanya dengan bersandar pada sumber penghasilan, aset yang dimiliki serta peluang dari perniagaan yang dijalankan. Tanpa pernah sedikitpun mereka memperhatikan apa yang selama ini dilakukan dalam keseharian, baik kaitannya dengan Allah maupun terhadap sesama.
2. Selalu Beriman dengan Ayat-Ayat Allah
Kunci agar disegerakan kebaikan oleh Allah selanjutnya adalah mereka yang selalu beriman kepada ayat-ayat Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman:“Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka.” (QS. Al-Mukminun [23]: 58).Menurut Ibn Katsir, artinya mereka beriman kepada ayat-ayat kauniyyah dan syar’iyyah. Tentang manivestasi kandungan ayat tersebut Allah jelaskan dalam ayat lainnya kala menjelaskan tentang Maryam.
“Dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabb-nya dan kitab-kitab-Nya.” (QS:At-Tahrim: 12).Maksud dari selalu beriman kepada ayat-ayat Allah adalah oang tersebut meyakini bahwa apa yang telah terjadi merupakan takdir dan ketetapan Allah Apa yang disyari’atkan, jika itu berupa perintah, maka ia termasuk yang disukai dan diridhai-Nya. Jika berupa larangan, maka ia termasuk yang dibenci dan ditolak-Nya.
3. Tidak Pernah Mempersekutukan Allah
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (seusuatu apa pun).” (QS. Al-Mukminun [23]: 59).Orang yang akan disegerakan kebaikan oleh Allah SWT adalah mereka yang tidak pernah beribadah kepada selain Allah. Namun, mereka selalu mengesakan-Nya dan mengetahui bahwa tidak ada Rabb selain Allah. Mereka hanya menjadikan Allah Ta’ala sebagai tempat bergantung dan meminta pertolongan. Dengan kata lain, mereka akan menyerahkan semuanya dan berusaha sebagaimana tuntutan Allah dan Rasul-Nya.
4. Suka Bersedakah
Kunci terakhir untuk membuka pintu kebaikan dari Allah adalah dengan suka bersedakah. Sebagaimana Firman Allah SWT:“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Mukminun [23]: 60).
Ibn Katsir memaparkan, “Maksudnya mereka memberikan suatu pemberian (sedekah) sedang mereka merasa takut lagi penuh kekhawwatiran kalau pemberian itu tidak diterima, karena mereka takut (akan) kekurangan dalam memenuhi berbagai persyaratan.” Subhanallah, terhadap kebaikan yang dilakukan sekalipun seorang Mukmin tidak dianjurkan untuk berbangga apalagi membusungkan dada.
Ternyata, tidak hanya manusia saja yang melakukan kebaikan. Allah SWT juga senantiasa memberikan kebaikan kepada hamba-hamba-Nya. Akan tetapi, kebaikan dari Allah tersebut tidak bisa dihubungkan dengan aspek duniawi yang sering dianggap sebagai barometer kemuliaan manusia pada umumnya.
Dengan kata lain, ada suatu hal yang menjadikan seorang muslim tersebut ditetapkan berada dalam kebaikan. Allah pun menjelaskan empat kunci agar disegerakan kebaikan bagi seorang hamba di dalam Fima-Nya. Lalu apa saja empat kunci tersebut? berikut ulasan selengkapnya.
1. Selalu yang Berhati-hati karena Takut akan Azab Allah
Kunci pertama agar menjadi orang yang disegerakan kepadanya kebaikan dari Allah SWT adalah seorang mukmim yang senantiasa berhati-hati dalam melakukan sesuatu karena takut azab Allah. Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka.” (QS: Al-Mukminun [23]: 57).
Ibn Katsir menjelaskan, bahwa yang dimaksud adalah debang kebaikan, keimanan, dan amal sholeh mereka, mereka takut kepada Allah dan merasa khawatir akan kebencian-Nya terhadap mereka. Sebagaimana Hasan Al-Bashri berkata, “Sesungguhnya orang Mukmin mengumpulkan kebaikan dan rasa khawatir, sedangkan orang munafik mengumpulkan keburukan dan rasa aman.”
Dengan kata lain, rasanya perlu waspada jika selama ini tanpa sadar jiwa manusia selalu menyandarkan rasa senang sekaligus aman hanya dengan bersandar pada sumber penghasilan, aset yang dimiliki serta peluang dari perniagaan yang dijalankan. Tanpa pernah sedikitpun mereka memperhatikan apa yang selama ini dilakukan dalam keseharian, baik kaitannya dengan Allah maupun terhadap sesama.
2. Selalu Beriman dengan Ayat-Ayat Allah
Kunci agar disegerakan kebaikan oleh Allah selanjutnya adalah mereka yang selalu beriman kepada ayat-ayat Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman:“Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka.” (QS. Al-Mukminun [23]: 58).Menurut Ibn Katsir, artinya mereka beriman kepada ayat-ayat kauniyyah dan syar’iyyah. Tentang manivestasi kandungan ayat tersebut Allah jelaskan dalam ayat lainnya kala menjelaskan tentang Maryam.
“Dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabb-nya dan kitab-kitab-Nya.” (QS:At-Tahrim: 12).Maksud dari selalu beriman kepada ayat-ayat Allah adalah oang tersebut meyakini bahwa apa yang telah terjadi merupakan takdir dan ketetapan Allah Apa yang disyari’atkan, jika itu berupa perintah, maka ia termasuk yang disukai dan diridhai-Nya. Jika berupa larangan, maka ia termasuk yang dibenci dan ditolak-Nya.
3. Tidak Pernah Mempersekutukan Allah
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (seusuatu apa pun).” (QS. Al-Mukminun [23]: 59).Orang yang akan disegerakan kebaikan oleh Allah SWT adalah mereka yang tidak pernah beribadah kepada selain Allah. Namun, mereka selalu mengesakan-Nya dan mengetahui bahwa tidak ada Rabb selain Allah. Mereka hanya menjadikan Allah Ta’ala sebagai tempat bergantung dan meminta pertolongan. Dengan kata lain, mereka akan menyerahkan semuanya dan berusaha sebagaimana tuntutan Allah dan Rasul-Nya.
4. Suka Bersedakah
Kunci terakhir untuk membuka pintu kebaikan dari Allah adalah dengan suka bersedakah. Sebagaimana Firman Allah SWT:“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Mukminun [23]: 60).
Ibn Katsir memaparkan, “Maksudnya mereka memberikan suatu pemberian (sedekah) sedang mereka merasa takut lagi penuh kekhawwatiran kalau pemberian itu tidak diterima, karena mereka takut (akan) kekurangan dalam memenuhi berbagai persyaratan.” Subhanallah, terhadap kebaikan yang dilakukan sekalipun seorang Mukmin tidak dianjurkan untuk berbangga apalagi membusungkan dada.
#Sumber
0 comments
Post a Comment