Aksi massa menghukum para pelaku kejahatan semakin marak terjadi di
belahan dunia ini. Mungkin karena kesalnya masyarakat pada tindakan
kejahatan yang dihadapi oleh teman atau saudaranya, membuat masa main
hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan dimana main hakim sendiri adalah
istilah bagi tindakan untuk menghukum suatu pihak tanpa melewati
proses yang sesuai hukum. Contohnya adalah seperti Pemukulan beramai
ramai yang dilakaukan warga kepada penjahat yang tertangkap. Selain
pemukulan, berikut ini aksi massa yang ekstrim melakukan pemotongan penis terhadap pelaku pemerkosaan. Apakah setimpal? menurut anda?
Penis Dipotong Massa Ketahuan Hendak Perkosa Remaja
Shabat anehdidunia.com pria bejat 40 tahun asal Kota Ganganagar, India ini kena batunya. Aksinya memerkosa gadis muda dipergoki massa. Warga yang mengamuk tak cukup puas hanya menghajar lelaki itu, mereka bahkan memotong penis si pemerkosa, seperti dilansir Daily Star, Jumat (10/10). Mulanya pelaku tak disebut namanya ini sukses menyekap sang gadis di sebuah gang, lalu hendak memerkosanya. Beruntung, seorang warga melihat lalu memanggil orang lain.
Massa yang berkumpul langsung menghajar si pelaku. Sebagian yang baru datang, membawa pentungan. Tak puas main hakim sendiri nyaris sejam, masyarakat menyeret pria pemerkosa itu ke toko daging. Di saat itulah, entah siapa, ada yang meraih pisau daging lalu memotong penis lelaki hidung belang ini. Si pelaku, dengan wajah babak belur, kaget saat mengetahui 'perkakas'-nya sudah hilang. Bukannya kesakitan, dia malah melongo karena tak mengira massa bakal bertindak senekat itu.
Warga setempat bernama Aamir Dhawan mengaku turut main hakim sendiri. Dia tidak tahu siapa yang tega menebas penis si pemerkosa, karena situasi sudah hiruk pikuk. Tapi Aamir menilai pria itu pantas diperlakukan demikian. Warga Ganganagar sudah muak mendengar berita perkosaan terjadi di India. "Sudah terlalu banyak kasus penyerangan terhadap wanita di negara ini. Terlalu sering kita dengar perempuan diperkosa, digantung, disiksa, ini saatnya semua itu dihentikan. (Pemotongan penis) ini mengirim pesan kuat buat semua pemerkosa, kalau kamu nekat berbuat, maka kamu bakal dapat ganjarannya," kata Aamir.
Adapun polisi tidak sepakat massa memotong penis si pemerkosa. Petugas keamanan kini mencari siapa pelaku yang mengambil pisau daging pertama kali. "Warga tidak bisa main hakim sendiri. Kami berharap pelaku menyerahkan diri sebelum polisi bergerak lebih dulu," kata polisi setempat yang tidak disebut namanya. Di sisi lain korban, walau dibantu banyak orang lolos dari perkosaan, dikabarkan masih trauma. Gadis itu kini mendapat bantuan psikolog.
Massa yang berkumpul langsung menghajar si pelaku. Sebagian yang baru datang, membawa pentungan. Tak puas main hakim sendiri nyaris sejam, masyarakat menyeret pria pemerkosa itu ke toko daging. Di saat itulah, entah siapa, ada yang meraih pisau daging lalu memotong penis lelaki hidung belang ini. Si pelaku, dengan wajah babak belur, kaget saat mengetahui 'perkakas'-nya sudah hilang. Bukannya kesakitan, dia malah melongo karena tak mengira massa bakal bertindak senekat itu.
Warga setempat bernama Aamir Dhawan mengaku turut main hakim sendiri. Dia tidak tahu siapa yang tega menebas penis si pemerkosa, karena situasi sudah hiruk pikuk. Tapi Aamir menilai pria itu pantas diperlakukan demikian. Warga Ganganagar sudah muak mendengar berita perkosaan terjadi di India. "Sudah terlalu banyak kasus penyerangan terhadap wanita di negara ini. Terlalu sering kita dengar perempuan diperkosa, digantung, disiksa, ini saatnya semua itu dihentikan. (Pemotongan penis) ini mengirim pesan kuat buat semua pemerkosa, kalau kamu nekat berbuat, maka kamu bakal dapat ganjarannya," kata Aamir.
Adapun polisi tidak sepakat massa memotong penis si pemerkosa. Petugas keamanan kini mencari siapa pelaku yang mengambil pisau daging pertama kali. "Warga tidak bisa main hakim sendiri. Kami berharap pelaku menyerahkan diri sebelum polisi bergerak lebih dulu," kata polisi setempat yang tidak disebut namanya. Di sisi lain korban, walau dibantu banyak orang lolos dari perkosaan, dikabarkan masih trauma. Gadis itu kini mendapat bantuan psikolog.
Pria bernama Francisco de Souza de Castro tersebut menjadi sasaran serangan brutal yang dilakukan oleh para warga yang marah. Tak hanya alat vital, sebanyak tiga jari tangan pria berusia 66 tahun tersebut juga ikut dipotong warga. Castro dilarikan ke Rumah Sakit Santa Casa de Misericordia dekat Barretos, namun dokter gagal mencoba untuk memasang kembali alat vitalnya.
Dokter juga dilaporkan tidak dapat memasang kembali ketiga jari Castro yang dipotong oleh warga. Seorang warga bernama Estadao melaporkan bahwa Castro diduga memperkosa balita di peternakan sebuah perdesaan, tempat Castro bekerja. Ibu sang balita dilaporkan menyadari adanya tanda-tanda aniaya fisik di tubuh si buah hati. Kepala kepolisian setempat, Marcelo Pupo mengungkapkan bahwa saat diserang warga, Castro berada dalam kondisi sadar. Ia berharap polisi mampu mengidentifikasi siapa saja yang melakukan serangan terhadap Castro. Hasil tes forensik balita berusia tiga tahun yang diduga diperkosa Castri memang belum dirilis, namun polisi meyakini sang bayi malang tersebut memang diperkosa.
Pria Afrika Selatan disunat kedua kalinya oleh warga yang mengamuk. Pelaku memerkosa anak perempuan usia lima tahun. Kejadiannya di Kota Mandela Park, dekat Ibu Kota Johannesburg pada Februari 2004 lalu, seperti dilansir situs metro.co.uk. Aksi pelaku yang berusia 26 tahun itu ketahuan oleh salah satu famili korban. Sambil mengajak warga lainnya, mereka langsung memburu pemerkosa tak disebut namanya itu.
Ketika tertangkap, sebagian keluarga korban memotong penis pelaku. Kepala Polisi Mandela Park Zithini Dlamini mengaku aksi massa itu sebetulnya melanggar hukum. Tapi pihaknya kesulitan menangkap pelaku karena orang-orang yang terlibat kompak tutup mulut. "Tidak ada yang mau bicara siapa yang pertama kali usul memotong penis tersangka," ujarnya. Sampai sekarang, keluarga korban dan warga tidak ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku pun setelah sembuh sudah digelandang ke bui.
Kalau kejadian balas dendam pada 13 Agustus 2004 lalu ini tuntas sudah. Tak cuma kehilangan penis, nyawa si pelaku pun melayang. Biang keroknya bernama Akku Yadav, preman kelas teri Desa Kasturba Nagar, India. Suka merampok, bahkan membunuh, pria itu bolak-balik lepas dari bui karena mendapat jaminan dari bosnya, seorang penjahat kakap di New Delhi. Surat kabar Inggris the Guardian melaporkan, kekesalan warga pada Akku memuncak saat dia bersama gengnya menyeret gadis berusia 12 dari rumahnya. Bukan cuma menyiksa, Akku menyuruh gerombolan penjahat itu memerkosa korban beramai-ramai.
Saking muaknya, 200 ibu-ibu bergerak. Mereka mengeroyok preman kelas teri itu di pematang sawah. Awalnya pemerkosa ini disiram bubuk cabe dan dilempari batu. Berikutnya, salah satu perempuan yang ikut main hakim sendiri memotong penisnya memakai pisau sayur. Sudah kehilangan penis, massa tetap tak sabar. Para ibu itu menusuk Akku ramai-ramai. Total 70 tusukan di badan jenazah preman itu dicatat oleh petugas forensik kepolisian setempat. Tak mau rekan mereka ditangkap polisi karena main hakim sendiri, seluruh ibu yang mengeroyok minta dibui bareng-bareng. Cuma beberapa perempuan yang akhirnya jadi tersangka dan menjalani hukuman.
Sumber : anehdidunia.com
0 comments
Post a Comment