Khawatir flora dan fauna di hutan dekat tempat tinggalnya yang rusak hilang, Jadav Molai Payeng mendekati departemen kehutanan Assam untuk mendapatkan solusi. Namun laporannya tidak ditanggapi dengan serius. Dia justru disarankan untuk menanam pohon sendiri. Dan Jadav pun memutuskan untuk menanami seluruh hutan sendiri. Dilansir MensXP, pria India ini mengembalikan 550 hektare hutan Assam seorang diri.
Jadav baru berusia 16 tahun ketika sebuah banjir besar menghancurkan hutan di kampung halamannya. Jadav prihatin menyaksikan satwa-satwa liar menghilang. Dia menanyakan hal ini kepada para tetua di kampungnya. Menurut mereka, hewan-hewan itu meninggalkan hutan karena kehilangan habitat. Dan satu-satunya cara untuk membuat mereka kembali adalah dengan mengembalikan kondisi hutan seperti semula.
Setelah pengaduannya tidak ditanggapi departemen kehutanan, Jadav memulai program reboisasi-nya sendiri. Dia mulai menanam bibit-bibit pohon di sepanjang bantaran Sungai Brahmaputra. Kegiatan menanam pohon ini dia lakukan setiap hari.
Karena kawasan hutan itu terlampau luas, penyiraman bibit jadi menyulitkan. Setidaknya butuh seratus orang untuk menyirami lahan seluas itu. Namun Jadav muda tidak kekurangan akal. Dia membuat saluran air ekstra panjang dari batang-batang bambu yang bisa mengairi bibit selama seminggu. Masalah pengairan terpecahkan dan hutan impian Jadav mulai terbentuk.
Pada tahun 1980, Jadav bergabung dengan divis kehutanan sosial Golaghat untuk proyek penanaman pohon pada area 200 hektar di Aruna Chapori. Selama 5 tahun, Jadav mendapat bantuan untuk mengembalikan kondisi hutan. Ketika proyek 5 berakhir, para pekerja meninggalkan hutan. Tinggallah Jadav seorang diri, menyelesaikan sisa 300 hektar yang belum tertanam.
Selama 30 tahun berikutnya Jadav meneruskan proyek penghijauan itu. Ia tinggal di hutan tersebut bersama istri, 3 anak, dan 3 ekor sapi peliharaan. Dia memperoleh penghasilan dari menjual susu ternak sapinya. Sementara sebagian besar perhatiannya tercurah pada hutan yang dia kerjakan sejak remaja.
Setelah berjuang selama tiga dekade, akhirnya hutan Assam kembali seperti semula. Ratusan hektare tanah hijau itu kini menjadi rumah bagi harimau Bengal, badak India, rusa, kelinci, kera dan beberapa spesies burung, termasuk burung nasar yang hampir punah.
Karena usahanya yang luar biasa dan tanpa pamrih itu, sosok menjadi sorotan media India. Sudhir Kumar Sopory, wakil rektor Jawaharlal Nehru University pun menobatkannya sebagai 'pria hutan India' dan menamai hutan itu Hutan Molai, sesuai dengan nama tengah Jadav.
Jadav baru berusia 16 tahun ketika sebuah banjir besar menghancurkan hutan di kampung halamannya. Jadav prihatin menyaksikan satwa-satwa liar menghilang. Dia menanyakan hal ini kepada para tetua di kampungnya. Menurut mereka, hewan-hewan itu meninggalkan hutan karena kehilangan habitat. Dan satu-satunya cara untuk membuat mereka kembali adalah dengan mengembalikan kondisi hutan seperti semula.
Setelah pengaduannya tidak ditanggapi departemen kehutanan, Jadav memulai program reboisasi-nya sendiri. Dia mulai menanam bibit-bibit pohon di sepanjang bantaran Sungai Brahmaputra. Kegiatan menanam pohon ini dia lakukan setiap hari.
Karena kawasan hutan itu terlampau luas, penyiraman bibit jadi menyulitkan. Setidaknya butuh seratus orang untuk menyirami lahan seluas itu. Namun Jadav muda tidak kekurangan akal. Dia membuat saluran air ekstra panjang dari batang-batang bambu yang bisa mengairi bibit selama seminggu. Masalah pengairan terpecahkan dan hutan impian Jadav mulai terbentuk.
Pada tahun 1980, Jadav bergabung dengan divis kehutanan sosial Golaghat untuk proyek penanaman pohon pada area 200 hektar di Aruna Chapori. Selama 5 tahun, Jadav mendapat bantuan untuk mengembalikan kondisi hutan. Ketika proyek 5 berakhir, para pekerja meninggalkan hutan. Tinggallah Jadav seorang diri, menyelesaikan sisa 300 hektar yang belum tertanam.
Selama 30 tahun berikutnya Jadav meneruskan proyek penghijauan itu. Ia tinggal di hutan tersebut bersama istri, 3 anak, dan 3 ekor sapi peliharaan. Dia memperoleh penghasilan dari menjual susu ternak sapinya. Sementara sebagian besar perhatiannya tercurah pada hutan yang dia kerjakan sejak remaja.
Setelah berjuang selama tiga dekade, akhirnya hutan Assam kembali seperti semula. Ratusan hektare tanah hijau itu kini menjadi rumah bagi harimau Bengal, badak India, rusa, kelinci, kera dan beberapa spesies burung, termasuk burung nasar yang hampir punah.
Karena usahanya yang luar biasa dan tanpa pamrih itu, sosok menjadi sorotan media India. Sudhir Kumar Sopory, wakil rektor Jawaharlal Nehru University pun menobatkannya sebagai 'pria hutan India' dan menamai hutan itu Hutan Molai, sesuai dengan nama tengah Jadav.
#Sumber
0 comments
Post a Comment