Tuesday, 11 November 2014

Dokter di India Temukan 12 Emas Batangan di Perut Pasiennya


Semakin malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan semakinnya malam. Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai isyarat positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi penyegerakan antara kitaran tidur dengan kitaran pergantian siang dan malam di alam sekitar. Dari Jabir Bin Abdullah bahawasanya Rasulullah bersabda: “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kamu hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bekas serta makanan dan minuman kalian. (HR. Bukhari dan Muslim) Seorang biolog, Joan Roberts mencari rahsia setelah melakukan percubaan pada haiwan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin nya (salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanser payudara dan kanser prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya lemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam bekerjasama dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan melantonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Pengeluaran hormon melantonin terhenti. Tidur yang berkualitas dalam arti bahawa dalam selang masa selama kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini kerana sinar tersebut masih berperanan sebagai perangsang stimulator kerja otak. Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam kamar tidur akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki kotak stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk bertindak balas atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut. Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan usaha pengoptimalan dalam detoksifikasi untuk menetralkan toksin yang terkontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asid amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralkan stres oksidasi dan radikal bebas. Mencegah Kanser Payudara Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru boleh menghasilkan hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanser payudara dan kanser prostat. Malangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat pengeluaran hormon melatonin akan berhenti. Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menyimpan tenaga tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan. Pengamat kesehatan yang lain, Lynne Eldridge MD yang juga penulis buku ‘Avoiding Cancer One Day At A Time’ juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanser payudara berbanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya kerana penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi. Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para sains dari Inggris dan Israel. Penyelidik mendapati ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, dapat menyebabkan ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para sains menyatakan jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa saat, maka dapat menyebabkan perubahan biologi yang mungkin mengarah ke kanker. Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. “Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahawa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan mempunyai kesan pada biologi tubuh, kerana ini adalah mekanisme yang sensitif,” ujar Dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa. Dr Rachel menambah bahawa ini adalah penemuan terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan. Namun kini ia dan tim tengah menganalisa hal ini secara lebih terperinci. Keputusan ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics. Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala berisiko mengidap leukemia. Para sains mendapati bahawa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan bahan kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, lampu-lampu dapat menghentikan pengeluaran zat melatonin. Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asid lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya. Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin kajian tersebut mengatakan “Sekali anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak anda akan merekam bahwa lampu menyala seharian dan pengeluaran zat melatonin menurun “. Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda di bawah 15 tahun didiagnosis menderita penyakit ini setiap tahun dan kira-kira 100 orang meninggal. Sebuah perundingan tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahawa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari berbanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur. Hal ini menekan pengeluaran melatonin. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah diserang adalah para pekerja shift yang mempunyai risiko terkena kanker payudara. Pada kenyataannya, Orang-orang buta terdapat kepada melatonin yang mempunyai risiko yang lebih rendah menghidap kanker. Maka orang-orang tua disarankan untuk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan

link : http://www.kumpulancerita.net/matikan-lampu-ketika-tidur-menurut-sains-dan-pesanan-rasulullah-saw.html
Semakin malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan semakinnya malam. Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai isyarat positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi penyegerakan antara kitaran tidur dengan kitaran pergantian siang dan malam di alam sekitar. Dari Jabir Bin Abdullah bahawasanya Rasulullah bersabda: “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kamu hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bekas serta makanan dan minuman kalian. (HR. Bukhari dan Muslim) Seorang biolog, Joan Roberts mencari rahsia setelah melakukan percubaan pada haiwan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin nya (salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanser payudara dan kanser prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya lemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam bekerjasama dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan melantonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Pengeluaran hormon melantonin terhenti. Tidur yang berkualitas dalam arti bahawa dalam selang masa selama kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini kerana sinar tersebut masih berperanan sebagai perangsang stimulator kerja otak. Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam kamar tidur akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki kotak stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk bertindak balas atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut. Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan usaha pengoptimalan dalam detoksifikasi untuk menetralkan toksin yang terkontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asid amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralkan stres oksidasi dan radikal bebas. Mencegah Kanser Payudara Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru boleh menghasilkan hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanser payudara dan kanser prostat. Malangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat pengeluaran hormon melatonin akan berhenti. Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menyimpan tenaga tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan. Pengamat kesehatan yang lain, Lynne Eldridge MD yang juga penulis buku ‘Avoiding Cancer One Day At A Time’ juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanser payudara berbanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya kerana penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi. Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para sains dari Inggris dan Israel. Penyelidik mendapati ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, dapat menyebabkan ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para sains menyatakan jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa saat, maka dapat menyebabkan perubahan biologi yang mungkin mengarah ke kanker. Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. “Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahawa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan mempunyai kesan pada biologi tubuh, kerana ini adalah mekanisme yang sensitif,” ujar Dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa. Dr Rachel menambah bahawa ini adalah penemuan terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan. Namun kini ia dan tim tengah menganalisa hal ini secara lebih terperinci. Keputusan ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics. Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala berisiko mengidap leukemia. Para sains mendapati bahawa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan bahan kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, lampu-lampu dapat menghentikan pengeluaran zat melatonin. Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asid lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya. Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin kajian tersebut mengatakan “Sekali anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak anda akan merekam bahwa lampu menyala seharian dan pengeluaran zat melatonin menurun “. Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda di bawah 15 tahun didiagnosis menderita penyakit ini setiap tahun dan kira-kira 100 orang meninggal. Sebuah perundingan tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahawa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari berbanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur. Hal ini menekan pengeluaran melatonin. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah diserang adalah para pekerja shift yang mempunyai risiko terkena kanker payudara. Pada kenyataannya, Orang-orang buta terdapat kepada melatonin yang mempunyai risiko yang lebih rendah menghidap kanker. Maka orang-orang tua disarankan untuk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan

link : http://www.kumpulancerita.net/matikan-lampu-ketika-tidur-menurut-sains-dan-pesanan-rasulullah-saw.html
Vemale.com - Dalam dunia kedokteran, kadang ada beberapa kasus kesehatan yang cukup janggal dan aneh. Misalnya saja di Indonesia, kadang dalam hasil foto rontgen tampak banyak paku atau silet di dalam tubuh manusia, entah bagaimana caranya dan dikaitkan dengan guna-guna. Sementara itu di India, ditemukan 12 emas batangan di dalam usus seorang pria.

"Saya pernah mengeluarkan batu ginjal seberat 1 kilogram, namun mengeluarkan emas batangan dari perut pasien adalah hal yang sangat luar biasa," ujar CS Ramachandran, seorang ahli bedah di India pada BBC.

Berita ini cukup menggemparkan India, karena ditemukan 12 batang emas dari usus seorang pengusaha pria 63 tahun. Awalnya, pria itu mengelus sakit di perutnya setelah tidak sengaja menelan tutup botol. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan 12 batang emas di perutnya, dengan berat sekitar 500 gram, dilansir oleh washingtonpost.com.
Akhirnya, operasi dilakukan untuk mengangkat semua emas batangan tersebut. "Ini adalah operasi 3 jam yang sangat panjang," ujar sang dokter. "Kami menemukan 12 batang emas tertumpuk di perutnya,"

Menurut berita dari SBS, pria tersebut menelan emas saat berada di Singapura dalam perjalanan ke India pada 28 Maret lalu. Saat tiba di rumah, dia bingung bagaimana cara mengeluarkan emas yang ditelan. Pria ini sudah minum banyak air dan minum obat pencahar namun sia-sia. Hingga akhirnya sang pria harus menjalani operasi panjang.

Hal ini tentu saja berbahaya, karena batangan emas atau benda apapun yang bukan makanan akan merusak sistem pencernaan. Pria ini beruntung karena tindakan nekatnya tidak membuatnya kehilangan nyawa.

Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup

0 comments

Post a Comment