Wednesday, 26 November 2014

Ribuan Maaf untuk Nenek


Betapa berartinya kehadiran sosok nenek ditengah-tengah mereka, dan semua terlambat saat ia pergi untuk selamanya

Tak ada yang pernah tahu kapan hari itu datang. Hari saat raga ini tak bernyawa lagi, saat tubuh membeku tak berjiwa lagi. Penyesalan teramat dalam terjadi pada seorang wanita asal Bandung yang tak sempat mengucapkan maaf pada nenek tercinta.

Tubuhnya yang renta dan kulitnya yang keriput menunjukan usia nenek. Seringkali tingkah laku serta ocehannya dianggap menggangu oleh anak dan juga cucunya. Nenek memang sudah pikun. Tak heran, ocehannya sering berulang-ulang, tiba-tiba marah membuat orang kesal.

Kegelisahan nenek semakin menjadi-jadi saat tahu kakek menyukai wanita lain. Seringkali nenek menangis seorang diri bahkan tak mau berbagi dengan anak cucunya. Penyakit darah tinggi yang diderita nenek tiba-tiba saja kambuh dan membuatnya pingsan.

Hari itu tiba saat pagi di Kutoarjo, Jawa Tengah, saat nenek pergi untuk selama-lamanya. Anak dan cucunya sangat terpukul akan kepergian sang nenek. Mereka baru menyadari betapa berartinya kehadiran sosok nenek.
Ribuan Maaf untuk Nenek
"Cacian, omelan serta sikap tak pantas kini hanya bisa disesali. Ribuan maaf terus bergeming tepat di depan tubuhmu yang kaku tak berjiwa nek," ungkap salah satu cucunya.
dream.co.id Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup

0 comments

Post a Comment