Sunday, 9 November 2014

Terbongkar, 2000 Siswa Nyontek Pakai Alat Canggih Saat UN

anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpufv
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpufv
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
anggapan jika merokok shisha tak membahayakan kesehatan. Jika memang demikian, tentunya pemerintah negeri jiran Singapura tak akan mengeluarkan larangan untuk mengimpor, mendistribusikan, dan menjual shisha dalam bulan ini. 
Larangan ini segera ditindaklajuti dalam undang-undang. Dalam bulan ini, menurut Faishal Ibrahim, Sekretari Parlemen untuk Kesehatan, pelarangan tersebut akan mulai diimplemantasikan. alasan kuat Tentu ada alasan kuat di balik pelarangan shisha oleh pemerintah Singapura. Berikut 5 mitos dan fakta tentang rokok yang dihisap melalui pipa ini.
Mitos 1: Merokok shisha lebih aman daripada merokok tembakau, karena asapnya yang dihisap adalah uap air.
Fakta: Asap dari Shisha bukan berasal dari uap air. Satu sesi merokok shisha seperti merokok 100 batang atau lebih rokok biasa. Ini akan membuat perokok shisha terpapar zat-zat berbahaya sepeti nikotin dan karbon monoksida dalam level yang lebih tinggi.
Mitos 2 : Merokok shisha tak berbahaya bagi kesehatan.
Fakta: Seperti halnya efek negatif rokok, perokok shisha juga memiliki risiko tingi terserang kanker dan gangguan pernapasan. Juga bisa mengurangi jumlah sperma pada pria dan efek merugikan selama masa kehamilan, seperti keguguran atau kematian janin.
Mitos 3: Shisha tak mengandung nikotin atau sangat rendah. Air menyaring zat-zat berbahaya pada shisha.
Fakta: Ini tak benar. Kandungan nikotin ditemukan dalam shisha. Air tak bisa menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalamnya. Nikotin serta zat-zat berbahaya justru akan terserap melalui aliran darah perokok shisha.
Mitos 4: Shisha tak bikin kecanduan.
Fakta: Nikotin merupakan zat penyebab candu pada rokok. Zat ini juga ditemukan di shisha sehingga perokoknya pun juga akan mengalami kecanduan. Parahnya, dosis nikotin yang cukup tinggi akan membuat perokok shisha memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu.
Mitos 5: Shisha mengandung buah-buah, sehingga lebih sehat daripada rokok biasa.
Fakta: Salah, shisha tak mengandung buah tapi diberi aroma buah-buahan sehingga terasa seperti buah. Ini tak menjadikannya lebih sehat. Suhu asap yang lebih rendah dan aroma yang manis digunakan untuk menutupi fakta bahwa shisa mengandung zat-zat yangsama berbahayanya dengan rokok.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/11/awas-shisha-ternyata-lebih-berbahaya-dari-rokok.html#sthash.FrG3DULW.dpuf
Menggunakan alat canggih seperti di film-film spionase.


Dream - Sekira 2.440 siswa di China yang sedang mengikuti ujian nasional terindikasi melakukan kecurangan menggunakan alat canggih. Alat yang kerap digunakan dalam film-film spionase.


Menurut koran pemerintah, pihak pengawas ujian mendeteksi gelombang radio yang tidak biasa sedang digunakan untuk mengirim jawaban kepada peserta ujian yang menggunakan alat pendengar nirkabel. Para peserta ujian juga ketahuan menggunakan penghapus elektronik.


Lebih dari 25 ribu siswa mengikuti ujian untuk menjadi apoteker di barat laut kota Xian pada 18 dan 19 Oktober. Ujian itu digelar di tujuh tempat terpisah.


Untuk membocorkan jawaban, jaringan joki ujian mengirim peserta palsu untuk menjawab soal-soal ujian. Setelah selesai, dia keluar dan mem-broadcast jawaban kepada korbannya yang sudah membayar US$ 330 per anak.


Menurut seorang konsultan pendidikan di Beijing, Jiang Xueqin, sistem pendidikan di China telah berperan dalam budaya mencontek ini.


"Kecurangan ini begitu meluas karena pemerintah hanya fokus agar peserta mendapat ijazah, bukan keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja."


Xueqin menambahkan, tempat-tempat ujian harusnya mempunyai metal detector untuk menekan penggunaan alat kecurangan. Jika perlu keamanannya lebih tinggi daripada yang di bandara.


Du Fangshui, kepala ujian setempat, mengatakan siapa saja yang ketahuan berbuat curang dilarang mengikuti ujian lagi selama dua tahun

dream.co.id

0 comments

Post a Comment