Tuesday, 16 December 2014

Kisah Haru Pengasong Jakarta, Belasan Tahun Bawa Anak Cacat



Sejak belasan tahun silam, pria ini berjalan berkilo-kilometer menyusuri jalanan Ibukota sambil menyeret sebuah papan beroda yang ditumpangi sang putra, yang terlahir tanpa tangan dan kaki.  
 
 Kisah pedagang asongan di Jakarta ini sungguh mengharukan. Sejak belasan tahun silam, pria ini berjalan berkilo-kilometer menyusuri jalanan Ibukota sambil menyeret sebuah papan beroda yang ditumpangi sang putra, yang terlahir tanpa tangan dan kaki.

“Tahun 2000, 14 tahun lalu aku sudah melihat dan si ayah membawa seorang balita di atas kereta kayu sederhana,” demikian tulis Ulin Ni’am Yusron dalam akun Facebook, sebagaimana dikutip Dream, Rabu 17 Desember 2014.

Menurut Ulin, setiap hari mereka menyusuri Jalan MT Haryono hingga Gatot Subroto. Menyelinap di sela-sela kendaraan yang berhimpit di jalanan. “Kadang keduanya berangkat pagi dan pulang malam. Sesekali, seperti hari ini (16/12/2014), aku melihat mereka di tengah rintik hujan di Jalan MT. Haryono,” tambah Ulin.

Mereka hingga kini tetap mengasong. Sang ayah masih menyeret papan yang ditumpangi anaknya yang cacat. Kondisi 14 tahun silam itu tak berubah hingga kini. Kecuali sang anak yang sudah tumbuh dewasa dan sang ayah yang semakin menua. “Pemandangan 14 tahun lalu masih sama: membelah jalanan, bersaing dengan mobil dan sepeda motor yang jalan zig zag menyelinap.”

“Apalagi yang bisa dilakukan selain mengalah. Memberi kesempatan kendaraan bermotor lewat. Tak ada pilihan lain, sebab jalanan Jakarta tak semua memiliki fasilitas pedestrian. Bila menemui pedestrian pun, tak ada jaminan tak diserobot bikers atau pedagang kaki lima,” tambah Ulin.

Meski hidup sebagai pengasong, bukan berarti mereka mau menengadahkan tangan. Tak mau mengemis yang kemungkinan jauh lebih mudah tanpa harus bersusah payah menawarkan dagangannya. “Hebatnya ia tak pernah mau menerima pemberian uang atau makanan dari siapapun. Ia pria tangguh yang merawat anaknya dengan tabah. Ia tak mau jadi pengemis,” lanjut Ulin.

Melalui akun Facebook pula, Ulin meminta Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, untuk memberikan perhatian kepada ayah dan anak ini. “Aku mohon Mas Ahok mau menyelematkan hidup mereka. Sedikit memberi secercah harapan masa depan dengan kehidupan yang layak, pendidikan yang baik. Perayaan tahun baru, Mas Ahok sekeluarga akan terasa berarti. Mohon dengan sangat ya Mas.”

Ulin juga mengunggah foto-foto pengasong ini yang tengah menyeret papan beroda yang ditumpangi anaknya. Foto-foto ini banyak mendapat tanggapan dari pengguna media sosial lainnya. Salah satunya Illian Deta Arta Sari. Pegiat anti korupsi itu mengaku mengenal pengasong ini.

“Dia namanya Deni mas. Tinggalnya di belakang Kejari Jaktim. Aku dah pernah ke rumahnya. Mrk menempuh perjalanan Cawang, MT haryono, Gatsu buat sekolah di sekitar Kebayoran Baru.. Rajin sekolah, gak tau apa msh sekolah atau tdk.. Kl ada yg punya buku2, bs juga diberikan ke Deni. Dia dah umur SMA skrg sptnya,” tulis Ilian.

Sementara itu, pengguna Facebook lainnya, Vino Vicking Susanto, juga mengaku pernah bertemu dengan ayah dan anak ini, beberapa tahun silam. Dan dia melihat Deni yang selalu menemani sang ayah, rajin membaca buku meski tengah berada di jalanan.

“Deni yg selalu membaca buku pada saat ditarik ayahnya selalu menjadi perhatian aku pada saat pulang kerja di daerah gatot subroto. Tears in my heart. GBU Ayah denny dan denny khususnya,” demikian tulis Vino.

dream.co.id


Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup

0 comments

Post a Comment