Monday, 15 December 2014

Kurang Tidur Berujung Pikun


Sebuah studi yang melibatkan 167 laki-laki paruh baya yang mengalami gangguan tidur ditemui adanya kelainan kecil di jaringan otak yang merupakan tanda-tanda demensia.

Gangguan kurang tidur di malam hari kerap membuat seseorang sulit fokus dan lemas saat menjalani aktivitas rutin. Sebuah penemuan terbaru menunjukkan seorang laki-laki paruh baya yang mengalami gangguan kurang tidur berisiko besar mengalami perubahan struktur otak.

Gejala yang paling umum ditemui yakni demensia atau pikun. Para ahli membutkikan gangguan tidur dan sulit berhafas berpreran besar dalam menurunkan mental orang dewasa berusia paruh baya.

Secara khusus, para peneliti menemukanpria yang memiliki gangguan pernafasan saat tidur cenderung menunjukan adanya kelainan kecil di jaringan otak yang merupakan tanda-tanda demensia. Sementara pria yang memiliki waktu tidur cukup cenderung menunjukkan atrofi dalam jumlah mencukupi di jaringan otaknya.

"Kami menemukan orang0orang yang bermasalah dengan waktu tidur lebih mungkin memiliki perubahan otak hingga berujung pada demensia. Hal tersebut karena kadar oksigen rendah hingga memungkinkan pernafasan berhenti dan mulai berulang selama tidur," kata Keith Fargo, Direktur Program Ilmiah dan Outreach untuk Asosiasi Alzheimer Chicago seperti diwartakan CBSNews.

Hasil studi yang melibatkan 167 lansia laki-laki asal Jepang dan Amerika Serikat ini terlihat dari bagian dalam struktur otak saat diotopsi sebelum kematian. Sebagian besar dari mereka memiliki kadar oksigen dan aktivitas otak yang tetap dimonitor saat tidur.

Selain itu Fargo juga mencatat orang-orang yang memiliki masalah dengan waktu tidur juga bermasalah dengan urusan memori, berpikir dan konsentrasi - yang sebenarnya tidak berkaitan dengan demensia.

dream.co.id

Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup

0 comments

Post a Comment