Rumah sakit di National Institutes of Health di Washington kini memiliki tempat praktik yang menyerupai bar sungguhan.
Bar ini tidak menjual alkohol, melainkan hanya botol-botol minuman keras yang diisi air berwarna. Tempat praktik ini sengaja didesain mirip bar untuk menguji obat anti-alkohol.
Replika bar ini dirancang untuk memperkuat keinginan peserta terhadap alkohol. Ini dilakukan untuk menentukan apakah pil anti-alkohol yang sedang dikembangkan oleh para peneliti mampu melawan dorongan untuk minum alkohol.
"Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang hampir nyata," kata Dr. Lorenzo Leggio, pimpinan peneliti dalam proyek ini.
Dia mengungkapkan bahwa pil tersebut mengandung hormon yang disebut ghrelin, yang diyakini dapat meningkatkan nafsu makan dan juga menghambat keinginan pada alkohol.
merdeka.com Bar ini tidak menjual alkohol, melainkan hanya botol-botol minuman keras yang diisi air berwarna. Tempat praktik ini sengaja didesain mirip bar untuk menguji obat anti-alkohol.
Replika bar ini dirancang untuk memperkuat keinginan peserta terhadap alkohol. Ini dilakukan untuk menentukan apakah pil anti-alkohol yang sedang dikembangkan oleh para peneliti mampu melawan dorongan untuk minum alkohol.
"Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang hampir nyata," kata Dr. Lorenzo Leggio, pimpinan peneliti dalam proyek ini.
Dia mengungkapkan bahwa pil tersebut mengandung hormon yang disebut ghrelin, yang diyakini dapat meningkatkan nafsu makan dan juga menghambat keinginan pada alkohol.
Hormon ini diproduksi oleh perut, dan bertugas mengontrol nafsu makan melalui reseptor di otak. Para peneliti telah menemukan tumpang tindih antara reseptor yang memicu makan berlebihan dan dorongan untuk mengonsumsi alkohol.
0 comments
Post a Comment