Ada hasil penelitian dari sejumlah ahli di Shanghai, Tiongkok, yang menunjukkan indikasi kesulitan monyet dalam mengenali dirinya saat bercermin.
Namun, kemampuan monyet tersebut dapat diperbaiki dengan proses pelatihan.
Sebagaimana dikutip Solopos.com dari Reuters, Sabtu (10/1/2015), jenis kera besar, seperti simpanse, orangutan, bonobo, dan gorila memiliki kecerdasan hampir sama dengaan manusia.
Mereka dapat mengenali diri saat di hadapan cermin. Sementara, monyet memiliki masalah dalam mengenali dirinya saat bercermin.
Ahli Neuroscientist, Neng Gong dari Chinese Academy of Sciences di Shanghai, melakukan percobaan dengan tes cermin standar. Dalam tes tersebut, peneliti mengoleskan pewarna pada titik titik tertentu pada wajah monyet rhasus.
Apabila monyet tersebut mampu menunjuk atau menyentuh titik warna dengan tangannya sendiri, artinya mereka mampu mengenali diri sendiri.
Hasil penelitian pada tahap pertama, menunjukkan monyet mengalami kesulitan menunjuk titik warna pada wajah mereka. Hal tersebut membuktikan monyet sulit mengenali diri saat melihat bayangannya sendiri di cermin.
Tahap percobaan selanjutnya dilakukan berulang, bedanya olesan pewarna pada wajah diganti dengan sinar laser. Media utama yang digunakan tetap sama, yaitu cermin.
Setelah percobaan serupa dilakukan selama dua sampai lima pekan, monyet menunjukkan peningkatan dalam menunjukkan titik-titik berwarna pada wajahnya, baik dalam wujud olesan pewarna ataupun sinar bewarna.
Hasil penelitian berulang selama dua sampai lima minggu tersebut menunjukkan, monyet memang memiliki kemampuan buruk dalam mengenali dirinya sendiri saat di depan cermin.
Namun, monyet dapat dilatih secara perlahan untuk mendapatkan kemampuan tersebut.
solopos.com Namun, kemampuan monyet tersebut dapat diperbaiki dengan proses pelatihan.
Sebagaimana dikutip Solopos.com dari Reuters, Sabtu (10/1/2015), jenis kera besar, seperti simpanse, orangutan, bonobo, dan gorila memiliki kecerdasan hampir sama dengaan manusia.
Mereka dapat mengenali diri saat di hadapan cermin. Sementara, monyet memiliki masalah dalam mengenali dirinya saat bercermin.
Ahli Neuroscientist, Neng Gong dari Chinese Academy of Sciences di Shanghai, melakukan percobaan dengan tes cermin standar. Dalam tes tersebut, peneliti mengoleskan pewarna pada titik titik tertentu pada wajah monyet rhasus.
Apabila monyet tersebut mampu menunjuk atau menyentuh titik warna dengan tangannya sendiri, artinya mereka mampu mengenali diri sendiri.
Hasil penelitian pada tahap pertama, menunjukkan monyet mengalami kesulitan menunjuk titik warna pada wajah mereka. Hal tersebut membuktikan monyet sulit mengenali diri saat melihat bayangannya sendiri di cermin.
Tahap percobaan selanjutnya dilakukan berulang, bedanya olesan pewarna pada wajah diganti dengan sinar laser. Media utama yang digunakan tetap sama, yaitu cermin.
Setelah percobaan serupa dilakukan selama dua sampai lima pekan, monyet menunjukkan peningkatan dalam menunjukkan titik-titik berwarna pada wajahnya, baik dalam wujud olesan pewarna ataupun sinar bewarna.
Hasil penelitian berulang selama dua sampai lima minggu tersebut menunjukkan, monyet memang memiliki kemampuan buruk dalam mengenali dirinya sendiri saat di depan cermin.
Namun, monyet dapat dilatih secara perlahan untuk mendapatkan kemampuan tersebut.
0 comments
Post a Comment