Sebuah koleksi unik tersimpan di Perpustakaan Houghton, Universitas Harvard, Amerika Serikat. Sebuah buku kuno dengan sampul yang diyakini terbuat dari kulit manusia.
Buku itu berjudul "Des destinees de l'ame" (Nasib Jiwa), yang ditulis oleh penulis Prancis, Arsene Houssaye, dan diberikan kepada temannya, Dr Ludovic Bouland, pada pertengahan 1880-an. Buku itu sudah tersimpan di Perpustakaan Houghtonsejak tahun 1930-an.
Sebuah penelitian mengejutkan datang pertengahan tahun lalu. Peneliti di Harvard mengonfirmasi bahwa buku yang dibuat pada abad ke-19 itu bersampul kulit manusia. Setelah melakukan uji coba, para ilmuwan Harvard 99 persen yakin sampul buku itu terbuat dari kulit manusia.
Sebagaimana ditulis berbagai media pada Juni 2014, sampul buku itu diyakini dibuat oleh Ludovic Bouland. Para peneliti yakin kulit yang dibuat sampul itu diambil dari punggung seorang pasien perempuan dengan kelainan mental yang meninggal karena serangan stroke.
Bouland menuliskan apa yang telah dilakukannya itu. "Sebuah buku tentang jiwa manusia berhak memiliki penutup manusia," demikian dikutip Dream.co.id dari laman Sky News.
Buku ini disebut sebagai meditasi pada jiwa dan kehidupan setelah kematian. Diyakini menjadi satu-satunya terikat dalam kulit manusia di Harvard.
Buku dengan sampul kulit manusia memang terdengar sangat janggal saat ini. Namun Perpustakaan Houghton menulis banyak laporan tentang buku-buku dengan sampul kulit manusia pada abad ke-19.
Pada masa itu, banyak pelaku kriminal yang dieksekusi sumbangkan untuk ilmu pengetahuan dan kulitnya diberikan kepada penyamak dan penjilid buku.
dream.co.id Buku itu berjudul "Des destinees de l'ame" (Nasib Jiwa), yang ditulis oleh penulis Prancis, Arsene Houssaye, dan diberikan kepada temannya, Dr Ludovic Bouland, pada pertengahan 1880-an. Buku itu sudah tersimpan di Perpustakaan Houghtonsejak tahun 1930-an.
Sebuah penelitian mengejutkan datang pertengahan tahun lalu. Peneliti di Harvard mengonfirmasi bahwa buku yang dibuat pada abad ke-19 itu bersampul kulit manusia. Setelah melakukan uji coba, para ilmuwan Harvard 99 persen yakin sampul buku itu terbuat dari kulit manusia.
Sebagaimana ditulis berbagai media pada Juni 2014, sampul buku itu diyakini dibuat oleh Ludovic Bouland. Para peneliti yakin kulit yang dibuat sampul itu diambil dari punggung seorang pasien perempuan dengan kelainan mental yang meninggal karena serangan stroke.
Bouland menuliskan apa yang telah dilakukannya itu. "Sebuah buku tentang jiwa manusia berhak memiliki penutup manusia," demikian dikutip Dream.co.id dari laman Sky News.
Buku ini disebut sebagai meditasi pada jiwa dan kehidupan setelah kematian. Diyakini menjadi satu-satunya terikat dalam kulit manusia di Harvard.
Buku dengan sampul kulit manusia memang terdengar sangat janggal saat ini. Namun Perpustakaan Houghton menulis banyak laporan tentang buku-buku dengan sampul kulit manusia pada abad ke-19.
Pada masa itu, banyak pelaku kriminal yang dieksekusi sumbangkan untuk ilmu pengetahuan dan kulitnya diberikan kepada penyamak dan penjilid buku.
0 comments
Post a Comment