Instabreasts adalah prosedur baru yang memberikan kesempatan bagi wanita untuk merasakan efek sementara dari implan payudara.
Prosedur yang revolusioner ini ditawarkan oleh seorang ahli bedah plastik New York bernama Dr. Norman Rowe. Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan garam dengan takaran yang tepat ke dalam payudara.
"Instabreasts memberikan gambaran kepada pasien tentang bagaimana efek dari pembesaran payudara," terang Norman kepada ABC News.
Prosedur ini terbilang sangat sederhana. Norman hanya perlu menyuntikkan jarum langsung ke areola dan memasukkan sekitar delapan ons garam ke setiap payudara.
"Ketika saya pertama kali melihat diri saya di cermin, saya sangat shock. Ini benar-benar tubuh saya? Saya menyukai efek sementara dari instabreast, sehingga saya pun memutuskan untuk melakukan pembesaran payudara permanen," kata Katie, 32, yang baru-baru ini mencoba prosedur tersebut.
Bahkan, 75 persen dari pasien Norman yang telah melakukan Instabreasts, kemudian memutuskan untuk menjalani operasi pembesaran payudara. Dan sebaliknya, 25 persen dari pasiennya yang sudah mencoba instabreasts memutuskan untuk tidak melakukan pembesaran payudara.
Instabreasts ditawarkan dengan harga cukup mahal, yakni USD 2500 atau sekitar Rp 31 juta. Sejauh ini, Norman umumnya melakukan enam sampai delapan prosedur instabreasts dalam seminggu. Namun, prosedur ini tidak datang tanpa risiko. Beberapa mengatakan bahwa itu dapat menyebabkan memar, dan karena penggunaan jarum dapat memicu risiko infeksi.
Mengenal hal itu, Norman menegaskan bahwa dia tidak pernah menawarkan prosedur ini berulang kali pada pasien yang sama. Prosedur instabreasts yang ditawarkannya bisa bertahan cukup lama, yakni dua sampai tiga minggu.
merdeka.com
Prosedur yang revolusioner ini ditawarkan oleh seorang ahli bedah plastik New York bernama Dr. Norman Rowe. Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan garam dengan takaran yang tepat ke dalam payudara.
"Instabreasts memberikan gambaran kepada pasien tentang bagaimana efek dari pembesaran payudara," terang Norman kepada ABC News.
Prosedur ini terbilang sangat sederhana. Norman hanya perlu menyuntikkan jarum langsung ke areola dan memasukkan sekitar delapan ons garam ke setiap payudara.
"Ketika saya pertama kali melihat diri saya di cermin, saya sangat shock. Ini benar-benar tubuh saya? Saya menyukai efek sementara dari instabreast, sehingga saya pun memutuskan untuk melakukan pembesaran payudara permanen," kata Katie, 32, yang baru-baru ini mencoba prosedur tersebut.
Bahkan, 75 persen dari pasien Norman yang telah melakukan Instabreasts, kemudian memutuskan untuk menjalani operasi pembesaran payudara. Dan sebaliknya, 25 persen dari pasiennya yang sudah mencoba instabreasts memutuskan untuk tidak melakukan pembesaran payudara.
Instabreasts ditawarkan dengan harga cukup mahal, yakni USD 2500 atau sekitar Rp 31 juta. Sejauh ini, Norman umumnya melakukan enam sampai delapan prosedur instabreasts dalam seminggu. Namun, prosedur ini tidak datang tanpa risiko. Beberapa mengatakan bahwa itu dapat menyebabkan memar, dan karena penggunaan jarum dapat memicu risiko infeksi.
Mengenal hal itu, Norman menegaskan bahwa dia tidak pernah menawarkan prosedur ini berulang kali pada pasien yang sama. Prosedur instabreasts yang ditawarkannya bisa bertahan cukup lama, yakni dua sampai tiga minggu.
0 comments
Post a Comment