Sunday, 29 March 2015

Cowok yang Suka Selfie Cenderung Psikopat

kini kita akan membahas tentang selfie itu sendiri, kegiatan yang dilakuka untuk eksis dengan mengabadikan gambar sendiri ini merupakan sebuah keadaan yang bisa saja menjurus pada hal yang lebih mengerikan , karena baru-baru ini ada sebuah penelitian dari Ohio State University tentang selfie.

Dari riset yang dikerjakan pada 800 sampel orang Amerika umur 18 hingga 40 perihal rutinitas mengunggah photo di media sosial, tersingkap laki-laki yang hoby selfie nyatanya menaruh kecenderungan jadi psikopat.

Beberapa peneliti lihat tingkah laku seperti mengunggah, mengedit photo yang diupload di media sosial (seperti memberikan filter di Instagram) serta banyak menggunakan saat di media sosial, dekat dengan tanda-tanda yang berkenaan dengan 'dark triad' yang mencakup narsisme, Machiavellianism serta psikopat.

Peneliti menyebutkan, jumlah photo selfies yang diupload di jejaring sosial mempunyai korelasi positif dengan narsisme. Serta lebih mengagetkan, rutinitas ini mempunyai kecenderungan dengan psikopat. Psikopat kerap didefinisikan juga sebagai karakter kurangnya empati serta impulsif. Laki-laki yang selekasnya mengunggah photo selfienya dengan cara on-line lebih mungkin saja untuk jadi psikopat.

" Psikopat ditandai dengan sikap impulsif, mereka bakal mengambil photo selfie serta selekasnya mengunggahnya di media sosial. Mereka bahkan juga tidak ingin menggunakan saat untuk mengedit. Mereka mau lihat diri mereka sendiri, " tutur Jesse Fox, Asisten profesor komunikasi di Ohio State.

Ia memberikan seorang yang mengedit photo selfienya, saat sebelum mengunggah di media sosial tak terkait dengan psikopat. Namun Fox mengingatkan, mengedit photo diri saat sebelum mengunggah berkorelasi dengan objektifikasi diri. Serta yang bisa mengakibatkan citra badan yang jelek serta kekhawatiran atas tampilan Anda. Trend sama juga diperlihatkan wanita muda yang semakin banyak mengunggah photo mereka di media sosial.

Studi ini dapat temukan ada jalinan pada jumlah saat yang di habiskan di jejaring sosial dengan objektifikasi diri serta narsisme yang kerap dihubungkan dengan kesombongan. Riset ini dapat mengaitkan narsisme dengan cacat psikologis yaitu perasaan lebih cerdas, menarik serta tambah baik dari pada yang lain.
viva.co.id


Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup




Lazada Philippines

0 comments

Post a Comment