Kecenderungan untuk minum susu segar yang tidak diolah lebih dahulu alias mentah dapat menimbulkan risiko penyakit.
Menurut studi terbaru, susu mentah membuat orang 100 kali lebih mungkin untuk terkena penyakit ketimbang susu yang sudah dipasteurisasi.
Susu mentah telah dikaitkan dengan lebih dari setengah penyakit yang berasal dari semua makanan berbahan dasar susu, meski hanya sekitar 3,5 persen dari populasi di AS meminumnya.
Sebelumnya orang disarankan untuk minum susu mentah yang mengandung antibodi, protein, dan bakteri yang lebih alami dari susu pasteurisasi yang lebih sehat, bersih, dan rasanya lebih enak. Mereka berpendapat pasteurisasi menghilangkan nutrisi penting, seperti asam folat.
Namun studi baru menunjukkan adanya risiko pada susu mentah daripada manfaatnya.
Peneliti mengklaim orang yang mengkonsumsi susu mentah berisiko terkontaminasi mikroba yang umum ditemukan dalam susu. Termasuk spesies Salmonella, Campylobacter, dan Listeria serta mikroba yang paling berbahaya, E. coli.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan pada manusia, seperti diare, muntah, kram, demam, dan kadang-kadang konsekuensi lebih serius seperti gagal ginjal atau kematian.
"Risiko mengkonsumsi susu mentah sudah banyak dikupas dalam literatur ilmiah dan dalam beberapa kasus dapat memiliki konsekuensi parah atau bahkan fatal," kata Cissy Li, mahasiswa pascasarjana ilmu kesehatan lingkungan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dikutip Dream.co.id dari Daily Mail, Rabu 1 April 2015.
"Berdasarkan temuan kami, kami tidak menyarankan untuk mengkonsumsi susu mentah, terutama di kalangan populasi yang rentan seperti orangtua, orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu, wanita hamil, dan anak-anak."
Pasteurisasi susu dilakukan dengan pemanasan untuk menghancurkan mikroba dalam susu yang berasal dari kontaminasi tinja, kesalahan pengolahan susu, kambing sapi, atau sumber lain. Susu harus diperlakukan tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi ulang.
Para peneliti di Johns Hopkins Center for a Livable Future melakukan analisis terhadap 81 artikel jurnal ilmiah,
"Pada akhirnya, literatur ilmiah menunjukkan bahwa risiko penyakit bawaan makanan susu mentah, 100 kali lebih besar daripada risiko penyakit bawaan makanan dari susu pasteurisasi," kata penulis laporan Benjamin Davis, juga seorang mahasiswa pascasarjana dalam ilmu kesehatan lingkungan.
Meskipun potensi manfaat konsumsi susu mentah butuh penyelidikan lebih lanjut, namun tim peneliti percaya, dari sudut pandang kesehatan masyarakat, pilihan yang jauh lebih aman adalah mencegah minum susu mentah.
Studi ini menindaklanjuti insiden pada tiga peternakan yang menjual susu mentah yang menyebabkan keracunan E.coli pada lima anak berusia 1 sampai 12 tahun dan 1 orang dewasa berusia 28 tahun.
Tahun lalu, Food Standards Agency di Inggris menghentikan penjualan susu sapi mentah siap minum dan produk yang terbuat dari susu, termasuk keju, dari tiga peternakan tersebut.
dream.co.id Menurut studi terbaru, susu mentah membuat orang 100 kali lebih mungkin untuk terkena penyakit ketimbang susu yang sudah dipasteurisasi.
Susu mentah telah dikaitkan dengan lebih dari setengah penyakit yang berasal dari semua makanan berbahan dasar susu, meski hanya sekitar 3,5 persen dari populasi di AS meminumnya.
Sebelumnya orang disarankan untuk minum susu mentah yang mengandung antibodi, protein, dan bakteri yang lebih alami dari susu pasteurisasi yang lebih sehat, bersih, dan rasanya lebih enak. Mereka berpendapat pasteurisasi menghilangkan nutrisi penting, seperti asam folat.
Namun studi baru menunjukkan adanya risiko pada susu mentah daripada manfaatnya.
Peneliti mengklaim orang yang mengkonsumsi susu mentah berisiko terkontaminasi mikroba yang umum ditemukan dalam susu. Termasuk spesies Salmonella, Campylobacter, dan Listeria serta mikroba yang paling berbahaya, E. coli.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan pada manusia, seperti diare, muntah, kram, demam, dan kadang-kadang konsekuensi lebih serius seperti gagal ginjal atau kematian.
"Risiko mengkonsumsi susu mentah sudah banyak dikupas dalam literatur ilmiah dan dalam beberapa kasus dapat memiliki konsekuensi parah atau bahkan fatal," kata Cissy Li, mahasiswa pascasarjana ilmu kesehatan lingkungan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dikutip Dream.co.id dari Daily Mail, Rabu 1 April 2015.
"Berdasarkan temuan kami, kami tidak menyarankan untuk mengkonsumsi susu mentah, terutama di kalangan populasi yang rentan seperti orangtua, orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu, wanita hamil, dan anak-anak."
Pasteurisasi susu dilakukan dengan pemanasan untuk menghancurkan mikroba dalam susu yang berasal dari kontaminasi tinja, kesalahan pengolahan susu, kambing sapi, atau sumber lain. Susu harus diperlakukan tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi ulang.
Para peneliti di Johns Hopkins Center for a Livable Future melakukan analisis terhadap 81 artikel jurnal ilmiah,
"Pada akhirnya, literatur ilmiah menunjukkan bahwa risiko penyakit bawaan makanan susu mentah, 100 kali lebih besar daripada risiko penyakit bawaan makanan dari susu pasteurisasi," kata penulis laporan Benjamin Davis, juga seorang mahasiswa pascasarjana dalam ilmu kesehatan lingkungan.
Meskipun potensi manfaat konsumsi susu mentah butuh penyelidikan lebih lanjut, namun tim peneliti percaya, dari sudut pandang kesehatan masyarakat, pilihan yang jauh lebih aman adalah mencegah minum susu mentah.
Studi ini menindaklanjuti insiden pada tiga peternakan yang menjual susu mentah yang menyebabkan keracunan E.coli pada lima anak berusia 1 sampai 12 tahun dan 1 orang dewasa berusia 28 tahun.
Tahun lalu, Food Standards Agency di Inggris menghentikan penjualan susu sapi mentah siap minum dan produk yang terbuat dari susu, termasuk keju, dari tiga peternakan tersebut.
Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup

0 comments
Post a Comment