Apakah Anda termasuk orang yang tak pernah lepas dari pekerjaan,
seperti selalu mengecek e-mail kerja saat di rumah? Jika iya,
waspadalah. Kebiasaan ini mungkin baik untuk pekerjaan Anda, namun
justru bila berbahaya bagi kehidupan personal dan kesehatan.
Berdasarkan penelitian terbaru, sering mengecek e-mail pekerjaan dan bekerja meski sudah berada di rumah bisa meningkatkan stres dan memberikan efek buruk untuk kehidupan personal seseorang. Hasil ini didapat setelah peneliti melakukan pengamatan terhadap 341 orang dewasa yang bekerja, seperti dilansir oleh Health Site (28/02).
Orang yang sering membuka e-mail pekerjaan saat sudah berada di rumah, ketika mereka sudah tidak seharusnya berfokus pada pekerjaan, memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dan lebih mudah marah.
"Kebanyakan partisipan mengaku merasa marah ketika menerima e-mail dari tempat kerja saat di rumah. E-mail setelah bekerja ini menyebabkan masalah pada kehidupan pribadi pekerja," ungkap Marcus Butts, ketua peneliti dari University of Texas.
Namun uniknya, peneliti juga menemukan bahwa jika e-mail pekerjaan itu berisi kabar baik, maka pekerja akan merasa lebih senang, tidak marah atau stres. Meski begitu, efek e-mail di tempat kerja pada kesehatan mental dan stres bergantung pada tipe masing-masing orang.
Bagi orang yang ingin memisahkan kehidupan atau waktu personal dengan waktu bekerja, mereka akan marah dan lebih cepat stres ketika sering menerima e-mail kantor di rumah. Sebaliknya, bagi orang yang tak memisahkan masalah waktu dan kehidupan kerja dan personal, mereka justru suka penasaran dengan apa yang terjadi di kantor dan tak begitu terpengaruh dengan e-mail pekerjaan saat di rumah.
Hasil penelitian yang diterbitkan di Academy of Management Journal ini sebaiknya diperhatikan oleh banyak orang. Jika ingin tak merasa stres saat di rumah, sebaiknya hindari mengecek e-mail pekerjaan saat berada di rumah.
merdeka.com Berdasarkan penelitian terbaru, sering mengecek e-mail pekerjaan dan bekerja meski sudah berada di rumah bisa meningkatkan stres dan memberikan efek buruk untuk kehidupan personal seseorang. Hasil ini didapat setelah peneliti melakukan pengamatan terhadap 341 orang dewasa yang bekerja, seperti dilansir oleh Health Site (28/02).
Orang yang sering membuka e-mail pekerjaan saat sudah berada di rumah, ketika mereka sudah tidak seharusnya berfokus pada pekerjaan, memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dan lebih mudah marah.
"Kebanyakan partisipan mengaku merasa marah ketika menerima e-mail dari tempat kerja saat di rumah. E-mail setelah bekerja ini menyebabkan masalah pada kehidupan pribadi pekerja," ungkap Marcus Butts, ketua peneliti dari University of Texas.
Namun uniknya, peneliti juga menemukan bahwa jika e-mail pekerjaan itu berisi kabar baik, maka pekerja akan merasa lebih senang, tidak marah atau stres. Meski begitu, efek e-mail di tempat kerja pada kesehatan mental dan stres bergantung pada tipe masing-masing orang.
Bagi orang yang ingin memisahkan kehidupan atau waktu personal dengan waktu bekerja, mereka akan marah dan lebih cepat stres ketika sering menerima e-mail kantor di rumah. Sebaliknya, bagi orang yang tak memisahkan masalah waktu dan kehidupan kerja dan personal, mereka justru suka penasaran dengan apa yang terjadi di kantor dan tak begitu terpengaruh dengan e-mail pekerjaan saat di rumah.
Hasil penelitian yang diterbitkan di Academy of Management Journal ini sebaiknya diperhatikan oleh banyak orang. Jika ingin tak merasa stres saat di rumah, sebaiknya hindari mengecek e-mail pekerjaan saat berada di rumah.
0 comments
Post a Comment