Tuesday, 17 March 2015

Virus Corona Reinkarnasi SARS?

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) merupakan salah satu penyakit pernafasan yang berasal dari China. Para ahli mengemukakan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus SARS-Cov (SARS Coronavirus) yang berkembang pada tubuh musang. Keberadaannya membahayakan dunia sebab dengan cepat menyebar ke Amerika dan Eropa. Oleh karena itu badan kesehatan dunia (WHO) pada 11 Maret 2003 menyatakan bahwa penyakit baru SARS merupakan ancaman global.

Wabah SARS berhasil dihentikan pada tahun 2012 tetapi WHO kembali dikejutkan dengan penyakit lain yang mirip dengan SARS. September 2012, seorang pasien dari Qatar diterbangkan ke Inggris setelah diketahui menderita penyakit yang mirip SARS itu. Belakangan WHO berhasil mengungkap dari sebuah penelitiannya bahwa penyakit yang dialami pria Doha tersebut teridentifikasi Virus Corona.

Kemiripan antara keduanya bisa disimpulkan bahwa Virus Corona reinkarnasi SARS. Sebagaimana pendahulunya virus ini juga menyebabkan demam dan gangguan pernafasan akut. Virus Corona tidak terlalu membahayakan seperti SARS karena korban meninggal akibat Virus Corona jauh lebih kecil dibandingkan korban SARS.
Penyebab Virus Corona
Dr. Michael Osterholm dari University of Minnesota menyimpulkan bahwa virus corona disebabkan oleh rakun, musang, dan kelelawar. Ada mata rantai transmisi yang rumit sehingga bisa menular pada manusia. Sebagaimana dinyatakan juga oleh John Watson seorang ahli penyakit pernafasan dari Health Protection Agency.

Virus Corona berasal dari hewan lalu menular ke sesama manusia, terutama pada mereka yang telah mengalami masalah kesehatan jangka panjang. Penyebarannya melalui pelepasan material virus lalu ke udara mencari korban melalui pernafasan dan masuk ke rongga hidung atau mulut.

Virus corona memiliki masa inkubasi 10 hari sebelum benar-benar berkembang menjalar ke seluruh tubuh korban. Gejalanya pasien akan mengalami demam tinggi, batuk hingga kesulitan bernafas. Menurut kesimpulan dari para ahli bahwa virus corona melakukan penetrasi pada lapisan pernafasan di paru-paru dan menyerang sistem imun. Korban-korban yang tubuhnya lemah akan rentan kematian.

Cara mengatasi virus corona bisa dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Dr Volker Thiel dan ilmuan lainnya dari Swiss telah membuktikannya. Mereka berhasil melakukan metode pengobatan dengan melindungi bagian lapisan paru-paru yang menjadi penghalang pertama terhadap virus yang menyerang pernafasan ini.
viva.co.id



Daftar Gratis Download Theme Premium, SEO Friendly, Free Support, Free Setup

0 comments

Post a Comment