Natalie Whitear, 35 tahun, menderita prosopagnosia, kondisi medis yang sangat langka yang akrab disebut dengan kebutaan wajah atau face blindness. Natalie tidak dapat mengenali wajah sumainya, anak-anaknya, bahkan ia tidak mengenali pantulan wajahnya sendiri.
Seperti dilansir Dailymail, 1 April 2015, Natalie telah menderita face blindness sejak ia lahir. Namun ia baru mengalami gejalanya dalam tiga tahun terakhir ini. Ia mengalami kesulitan untuk mengenali wajahnya sendiri, ataupun membedakan yang mana wajah suami dan anak-anaknya saat mereka berada di dalam keramaian.
“Jika Anda meminta saya untuk menjelaskan seperti apa wajah seseorang yang ada di hadapan saya, saya tidak akan mampu melakukannya. Saya dapat menggambarkan berat badan, tinggi badan, dan warna rambut suami dan anak-anak saya, tetapi tidak wajah mereka secara rinci. Saya ingat ketika putri saya lahir saya akan mencoba untuk menghafal wajahnya, tapi itu tidak mungkin” ucap Natalie.
“Saya suka melukis tapi aku tidak pernah bisa menggambar wajah suami saya, saya selalu biarkan kanvas itu kosong. Saya mengenali orang dengan cara yang mereka berjalan, apa yang mereka kenakan, atau suara mereka” lanjutnya.
Dikutip dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, Prosopagnosia adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan ketidakmampuan penderitanya untuk mengenali wajah orang-orang. Beberapa penderita harus berjuang untuk mengenali wajah yang familiar dalam ingatannya, namun dalam kondisi terparah, penderita bahkan tidak mampu mengenali wajahnya sendiri.
Kondisi ini tidak berhubungan dengan kehilangan memori, gangguan penglihatan atau kesulitan belajar. Hal ini dianggap sebagai hasil dari kelainan, kerusakan, atau penurunan fusiform gyrus, lipatan di otak yang muncul untuk mengkoordinasikan persepsi wajah dan memori.
Prosopagnosia disebabkan oleh stroke, cedera otak traumatis, atau beberapa penyakit neurodegenerative. Namun ada juga yang merupakan kondisi bawaan sejak lahir. Prosopagnosia juga sering ditemukan pada anak-anak penderita autisme dan Sindrom Asperger.
viva.co.id Seperti dilansir Dailymail, 1 April 2015, Natalie telah menderita face blindness sejak ia lahir. Namun ia baru mengalami gejalanya dalam tiga tahun terakhir ini. Ia mengalami kesulitan untuk mengenali wajahnya sendiri, ataupun membedakan yang mana wajah suami dan anak-anaknya saat mereka berada di dalam keramaian.
“Jika Anda meminta saya untuk menjelaskan seperti apa wajah seseorang yang ada di hadapan saya, saya tidak akan mampu melakukannya. Saya dapat menggambarkan berat badan, tinggi badan, dan warna rambut suami dan anak-anak saya, tetapi tidak wajah mereka secara rinci. Saya ingat ketika putri saya lahir saya akan mencoba untuk menghafal wajahnya, tapi itu tidak mungkin” ucap Natalie.
“Saya suka melukis tapi aku tidak pernah bisa menggambar wajah suami saya, saya selalu biarkan kanvas itu kosong. Saya mengenali orang dengan cara yang mereka berjalan, apa yang mereka kenakan, atau suara mereka” lanjutnya.
Dikutip dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, Prosopagnosia adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan ketidakmampuan penderitanya untuk mengenali wajah orang-orang. Beberapa penderita harus berjuang untuk mengenali wajah yang familiar dalam ingatannya, namun dalam kondisi terparah, penderita bahkan tidak mampu mengenali wajahnya sendiri.
Kondisi ini tidak berhubungan dengan kehilangan memori, gangguan penglihatan atau kesulitan belajar. Hal ini dianggap sebagai hasil dari kelainan, kerusakan, atau penurunan fusiform gyrus, lipatan di otak yang muncul untuk mengkoordinasikan persepsi wajah dan memori.
Prosopagnosia disebabkan oleh stroke, cedera otak traumatis, atau beberapa penyakit neurodegenerative. Namun ada juga yang merupakan kondisi bawaan sejak lahir. Prosopagnosia juga sering ditemukan pada anak-anak penderita autisme dan Sindrom Asperger.
0 comments
Post a Comment