Situs jaringan profesional LinkedIn melaporkan bahwa dari 313 juta anggotanya, 25 persen adalah pencari kerja aktif, sedangkan 60 persen dapat dianggap sebagai pencari kerja pasif.
Seperti dikutip dari Huffington Post, Rabu, 22 April 2015, pencari kerja pasif, menurut definisi LinkedIn, adalah orang-orang yang tidak proaktif mencari pekerjaan baru, tapi serius bersedia pindah kerja jika diberi peluang.
Manusia secara alami cenderung untuk takut dan menghindari perubahan, bahkan ketika jelas-jelas dia tidak senang dengan situasi saat ini.
Menurut meta-analisis orang-orang lebih senang bertahan pada satu pekerjaan walaupun memiliki lingkungan kerja yang negatif. Kekecewaan jika pindah kerja juga ikut menjadi faktor mengapa orang malas mencari pekerjaan baru.
Namun lima tanda berikut mungkin bisa menolong Anda untuk memutuskan apakah perlu mencari pekerjaan baru.
Anda tidak belajar
Penelitian menunjukkan perkembangan yang paling membahagiakan hingga dewasa dan lanjut usia, melibatkan pekerjaan yang merangsang otak untuk terus belajar. Hal ini sangat penting jika Anda tipe orang yang memiliki kepekaan tinggi pada keterbukaan terhadap pengalaman atau rasa ingin tahu, kreativitas, senang belajar, dan memiliki pikiran yang lapar.
Performa kerja Anda berkurang
Jika Anda mengalami stagnasi, hanya sekedar melakukan rutinitas, dan bisa melakukan pekerjaan Anda saat tidur, itu artinya kinerja Anda buruk. Cepat atau lambat, hal ini akan merugikan resume dan pekerjaan Anda. Jika Anda ingin bahagia dan terlibat di tempat kerja Anda, lebih baik mencari pekerjaan yang mendorong Anda untuk tampil di level tertinggi Anda.
Kemampuan Anda tidak dihargai
Bahkan ketika puas dengan gaji dan promosi, karyawan tidak akan menikmati pekerjaannya kecuali merasa dihargai, terutama oleh manajer mereka. Selain itu, orang-orang yang merasa diremehkan di tempat kerja cenderung tidak semangat bekerja dan memiliki perilaku kerja yang kontraproduktif. Dan ketika karyawan yang dimaksud menduduki posisi tinggi, taruhannya jauh lebih besar karena bisa menghancurkan perusahaan.
Anda hanya kerja untuk cari uang
Meski orang cenderung bersabar dengan pekerjaan yang tidak menguntungkan hanya karena uang, bertahan pada pekerjaan hanya untuk uang sangat merugikan. Itu adalah pembunuh motivasi yang paling buruk. Keterlibatan karyawan sangat tergantung pada nilai intrinsik daripada ekstrinsik. Dan imbalan uang mematikan tujuan intrinsik (seperti kepuasan, rasa ingin tahu, pembelajaran atau tantangan pribadi)
Anda tidak suka pada Bos
Seperti kata pepatah, orang bergabung dengan perusahaan tetapi mereka memecat bos mereka. Ini berarti bahwa ada banyak tumpang tindih antara karyawan yang tidak menyukai pekerjaan mereka, dan karyawan yang tidak suka bos mereka. Sebuah penelitian menemukan bahwa 75 persen mengaku bagian pekerjaan yang paling membuat stres adalah diawasi langsung oleh manajer atau pengawas.
Sampai perusahaan memilih manajer atau pengawas yang lebih baik dalam melakukan pekerjaannya, karyawan cenderung menurunkan harapan mereka tentang manajemen atau terus mencari bos baru yang luar biasa.
dream.co.id Seperti dikutip dari Huffington Post, Rabu, 22 April 2015, pencari kerja pasif, menurut definisi LinkedIn, adalah orang-orang yang tidak proaktif mencari pekerjaan baru, tapi serius bersedia pindah kerja jika diberi peluang.
Manusia secara alami cenderung untuk takut dan menghindari perubahan, bahkan ketika jelas-jelas dia tidak senang dengan situasi saat ini.
Menurut meta-analisis orang-orang lebih senang bertahan pada satu pekerjaan walaupun memiliki lingkungan kerja yang negatif. Kekecewaan jika pindah kerja juga ikut menjadi faktor mengapa orang malas mencari pekerjaan baru.
Namun lima tanda berikut mungkin bisa menolong Anda untuk memutuskan apakah perlu mencari pekerjaan baru.
Anda tidak belajar
Penelitian menunjukkan perkembangan yang paling membahagiakan hingga dewasa dan lanjut usia, melibatkan pekerjaan yang merangsang otak untuk terus belajar. Hal ini sangat penting jika Anda tipe orang yang memiliki kepekaan tinggi pada keterbukaan terhadap pengalaman atau rasa ingin tahu, kreativitas, senang belajar, dan memiliki pikiran yang lapar.
Performa kerja Anda berkurang
Jika Anda mengalami stagnasi, hanya sekedar melakukan rutinitas, dan bisa melakukan pekerjaan Anda saat tidur, itu artinya kinerja Anda buruk. Cepat atau lambat, hal ini akan merugikan resume dan pekerjaan Anda. Jika Anda ingin bahagia dan terlibat di tempat kerja Anda, lebih baik mencari pekerjaan yang mendorong Anda untuk tampil di level tertinggi Anda.
Kemampuan Anda tidak dihargai
Bahkan ketika puas dengan gaji dan promosi, karyawan tidak akan menikmati pekerjaannya kecuali merasa dihargai, terutama oleh manajer mereka. Selain itu, orang-orang yang merasa diremehkan di tempat kerja cenderung tidak semangat bekerja dan memiliki perilaku kerja yang kontraproduktif. Dan ketika karyawan yang dimaksud menduduki posisi tinggi, taruhannya jauh lebih besar karena bisa menghancurkan perusahaan.
Anda hanya kerja untuk cari uang
Meski orang cenderung bersabar dengan pekerjaan yang tidak menguntungkan hanya karena uang, bertahan pada pekerjaan hanya untuk uang sangat merugikan. Itu adalah pembunuh motivasi yang paling buruk. Keterlibatan karyawan sangat tergantung pada nilai intrinsik daripada ekstrinsik. Dan imbalan uang mematikan tujuan intrinsik (seperti kepuasan, rasa ingin tahu, pembelajaran atau tantangan pribadi)
Anda tidak suka pada Bos
Seperti kata pepatah, orang bergabung dengan perusahaan tetapi mereka memecat bos mereka. Ini berarti bahwa ada banyak tumpang tindih antara karyawan yang tidak menyukai pekerjaan mereka, dan karyawan yang tidak suka bos mereka. Sebuah penelitian menemukan bahwa 75 persen mengaku bagian pekerjaan yang paling membuat stres adalah diawasi langsung oleh manajer atau pengawas.
Sampai perusahaan memilih manajer atau pengawas yang lebih baik dalam melakukan pekerjaannya, karyawan cenderung menurunkan harapan mereka tentang manajemen atau terus mencari bos baru yang luar biasa.
Tentu saja, ini bukan satu-satunya tanda yang harus Anda perhatikan. Ada banyak alasan lainnya untuk mempertimbangkan beralih pekerjaan, seperti konflik antara kehidupan sehari-hari dengan kerja, tekanan ekonomi, perampingan perusahaan, dan relokasi.
0 comments
Post a Comment