Di bulan Ramadhan ada suatu malam yang mulia yakni malam lailatul qadar yang artinya malam kemuliaan dimana satu malam tersebut penuh dengan barokah dan keistimewaan yang luar biasa. Apabila kita beribadah kepada Allah SWT pada malam lailatul qadar disamakan dengan pahala beribadah seribu bulan, yakni sama dengan 80 tahun 4 bulan, seperti yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S. Al-Qadar ayat 3:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Yang artinya : “Malam lailatul qadar lebih baik dari pada seribu bulan” Rasullah SAW juga bersabda: ”Barang siapa beribadah dimalam Al-Qadar, karena iman atau ikhtisabnya, niscaya diampuni dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Malam lailatul qadar tidak dipastikan tanggalnya. Ada baiknya saat di Bulan Ramadhan hendaknya kita penuhi segala amalan pada malam Ramadhan, misalnya dengan melakukan amalan (tadarus, I’tikaf, shalatul lail, dsb.) pada bulan Ramadhan agar kita terjamin bahwa kita telah memperoleh kepastian telah beramal pada malam lailatul qadar. Disebutkan pula bahwa lailatul qadar juga terdapat pada malam-malam sepuluh terakhir, lebih-lebih malam ganjilnya dan paling diharapkan sekali ialah malam 27 seperti hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: “Barang siapa hendak menuntut lailatul qadar dituntutlah pada malam 27”
Pemahaman mengenai kepercayaan orang tentang tanda-tanda lailatul qadar sangat beragam. Berdasarkan cerita-cerita dari orang-orang yang berada disekitar kita sementara ini mungkin ada yang menyebutkan tanda-tanda lailatul qadar seperti kayu-kayuan yang rebah, sungai-sungai diam, dan angin tidak berhembus. Namun, dalam buku “Buku Seluk-Beluk Puasa” disebutkan tanda-tanda malam lailatul qadar diantaranya:
Hujan tidak turun pada malamnyaPanas matahari pada besok harinya berkurang sedikitCahaya matahari pada besok paginya putih tidak bercahaya dan kelihatan agak mendung sedikitPerasaan diwaktunya tenang tentram serta hening bening
Pada malam lailatul qadar termasuk waktu yang diijabahi, dimana permohonan kepada Allah SWT InsyaAllah akan dikabulkan oleh Nya. Maka baiknya pada saat itu kita berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Disarankan membaca ayat kursi, ayat-ayat akhir surat al-Baqarah, surat al-Kafirun, surat al-ikhlas, dan surat yasin.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Yang artinya : “Malam lailatul qadar lebih baik dari pada seribu bulan” Rasullah SAW juga bersabda: ”Barang siapa beribadah dimalam Al-Qadar, karena iman atau ikhtisabnya, niscaya diampuni dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Malam lailatul qadar tidak dipastikan tanggalnya. Ada baiknya saat di Bulan Ramadhan hendaknya kita penuhi segala amalan pada malam Ramadhan, misalnya dengan melakukan amalan (tadarus, I’tikaf, shalatul lail, dsb.) pada bulan Ramadhan agar kita terjamin bahwa kita telah memperoleh kepastian telah beramal pada malam lailatul qadar. Disebutkan pula bahwa lailatul qadar juga terdapat pada malam-malam sepuluh terakhir, lebih-lebih malam ganjilnya dan paling diharapkan sekali ialah malam 27 seperti hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: “Barang siapa hendak menuntut lailatul qadar dituntutlah pada malam 27”
Pemahaman mengenai kepercayaan orang tentang tanda-tanda lailatul qadar sangat beragam. Berdasarkan cerita-cerita dari orang-orang yang berada disekitar kita sementara ini mungkin ada yang menyebutkan tanda-tanda lailatul qadar seperti kayu-kayuan yang rebah, sungai-sungai diam, dan angin tidak berhembus. Namun, dalam buku “Buku Seluk-Beluk Puasa” disebutkan tanda-tanda malam lailatul qadar diantaranya:
Hujan tidak turun pada malamnyaPanas matahari pada besok harinya berkurang sedikitCahaya matahari pada besok paginya putih tidak bercahaya dan kelihatan agak mendung sedikitPerasaan diwaktunya tenang tentram serta hening bening
Pada malam lailatul qadar termasuk waktu yang diijabahi, dimana permohonan kepada Allah SWT InsyaAllah akan dikabulkan oleh Nya. Maka baiknya pada saat itu kita berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Disarankan membaca ayat kursi, ayat-ayat akhir surat al-Baqarah, surat al-Kafirun, surat al-ikhlas, dan surat yasin.
Sumber : http://media.ikhram.com
0 comments
Post a Comment