Manusia merupakan makhluk sosial, Tentunya selain menjaga hubungan kepada Sang Pencipta yakni Allah SWT (hablumminallah), maka ada baiknya pula menjaga hubungan baik antar sesama manusia (hablumminannas). Bagaimana kita seharusnya melakukan hubungan yang baik antar sesama manusia? Berikut pemaparannya.
Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Tak ada seorangpun didunia ini yang kasih sayangnya setulus Ibu dan Bapak kita sebagai orang tua. Betapa besar cinta yang mereka berikan kepada kita hingga kita tak dapat mengukur dan menghitungnya.
Sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT atas anugerah cinta Nya yang diberikan melalui kasih sayang dan cinta dari kedua orang tua kita, hendaknya kita kita sebagai hambanya dapat mewujudkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan berbakti kepada kedua orang tua kita. Dalam firman Allah SWT juga disebutkan:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Yang artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.(QS. Al-Isra ayat 23)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku di waktu kecil”. (QS. Al-Isra ayat 24)
Lalu bagaimana cara kita berbakti kepada Bapak dan Ibu kita yang sesuai dengan QS. Al-Isra ayat 23-24? Berikut cara-caranya: Hormat dan taat kepada kedua orang tua kita, selama perintah dari Ibu dan Bapak kita tidak bertentangan dengan ajaran agama dan undang-undang.Menjaga jangan sampai menyakiti hati kedua orang tua kita, baik dengan sikap, ucapan, dan perilaku.Membantu kedua orang tua kita, menurut kemampuan kita terutama merawat keduanya ketika usianya telah lanjut.Mendoakan kedua orang tua kita agar senantiasa memperoleh ampunan serta rahmat dari Allah SWT.
Hormat Kepada Guru
Untuk mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan pendidikan, kedua orang kita tidak mendapatkan kesempatan yang luas untuk menguasai di berbagai macam bidang pengetahuan yang ada, hanya bidang tertentu saja. Itulah sebabnya kita dititipkan oleh kedua orang tua kita di sekolah agar memperoleh pelajaran dan pendidikan sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.
Sosok guru sebagai pendidik sekaligus pengganti orang tua kita ketika berada di sekolahan jasanya juga tidak bisa kita lupakan begitu saja. Seperti yang di pesankan oleh Rasulullah SAW: “Muliakanlah orang-orang yang pernah memberikan pelajaran kepadamu”. (HR. Abu Hasan Mawardi)
Berdasarkan hadist tersebut, kita sebagai murid hendaknya menghargai jasa guru kita jangan sampai kita melupakannya meskipun nantinya kita menjadi orang yang sukses lebih dari guru kita.
Berbuat Baik Terhadap Saudara dan Famili
Selain Bapak dan Ibu kita, terhadap orang terdekat kita seperti saudara kita (kakak, adik) maupun famili kita (sepupu, keponkan, paman, bibi, kakek, nenek, dst. kita wajib pula berbuat baik kepada mereka. Menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda dari kita. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Tidaklah beriman seseorang di antaramu sehingga mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kita dapat menjaga silaturrahmi (tali persaudaraan) dengan jalan: Mencintai saudara dan famili kitaMembantu saudara dan famili kita yang memerlukan bantuan Menjenguk jika sakit Mengantarkan ke kubur jika ada yang meninggal Menemani saudar dan famili kita baik dalam keadaan sempit maupun lapang Menampakkan wajah yang berseri-seri jika bertemu dengan saudara dan famili kita Menolong ketika mengalami kesulitan Tolong-menolong dalam hal kebaikan
Berbuat Baik Terhadap Tetangga
Tetangga, orang yang paling dekat tempat tinggalnya dengan kita dan sering berinteraksi dengan kita. Jika sedang mengalami kesulitan ataupun membutuhkan bantuan, tetanggalah yang diharapkan segera memberikan bantuan. Oleh karena itu hubungan baik dengan tetangga harus kita jaga, seperti dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ
وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Yang artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”. (QS. An-Nisa ayat 36)
Penghormatan Kepada Tamu
Bertamu dapat mempererat tali persaudaraan. menerima tamu serta menghormatinya merupkan ciri khas kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tamunya”. (HR. Bukhari)
Sebagai tamu, hendaknya kita juga memilih waktu yang baik, misalnya pada pukul 17.00 sore setelah tuan rumah beristirahat dan mandi, atau pukul 20.00 setelah jam makan malam. Sebaliknya usahakan jangan bertamu pada sembarang waktu, misalnya waktu makan, waktu makan, waktu bekerja, waktu beristirahat atau diwaktu tuan rumah baru saja datang dari berpergian jauh.
Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Tak ada seorangpun didunia ini yang kasih sayangnya setulus Ibu dan Bapak kita sebagai orang tua. Betapa besar cinta yang mereka berikan kepada kita hingga kita tak dapat mengukur dan menghitungnya.
Sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT atas anugerah cinta Nya yang diberikan melalui kasih sayang dan cinta dari kedua orang tua kita, hendaknya kita kita sebagai hambanya dapat mewujudkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan berbakti kepada kedua orang tua kita. Dalam firman Allah SWT juga disebutkan:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Yang artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.(QS. Al-Isra ayat 23)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku di waktu kecil”. (QS. Al-Isra ayat 24)
Lalu bagaimana cara kita berbakti kepada Bapak dan Ibu kita yang sesuai dengan QS. Al-Isra ayat 23-24? Berikut cara-caranya: Hormat dan taat kepada kedua orang tua kita, selama perintah dari Ibu dan Bapak kita tidak bertentangan dengan ajaran agama dan undang-undang.Menjaga jangan sampai menyakiti hati kedua orang tua kita, baik dengan sikap, ucapan, dan perilaku.Membantu kedua orang tua kita, menurut kemampuan kita terutama merawat keduanya ketika usianya telah lanjut.Mendoakan kedua orang tua kita agar senantiasa memperoleh ampunan serta rahmat dari Allah SWT.
Hormat Kepada Guru
Untuk mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan pendidikan, kedua orang kita tidak mendapatkan kesempatan yang luas untuk menguasai di berbagai macam bidang pengetahuan yang ada, hanya bidang tertentu saja. Itulah sebabnya kita dititipkan oleh kedua orang tua kita di sekolah agar memperoleh pelajaran dan pendidikan sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.
Sosok guru sebagai pendidik sekaligus pengganti orang tua kita ketika berada di sekolahan jasanya juga tidak bisa kita lupakan begitu saja. Seperti yang di pesankan oleh Rasulullah SAW: “Muliakanlah orang-orang yang pernah memberikan pelajaran kepadamu”. (HR. Abu Hasan Mawardi)
Berdasarkan hadist tersebut, kita sebagai murid hendaknya menghargai jasa guru kita jangan sampai kita melupakannya meskipun nantinya kita menjadi orang yang sukses lebih dari guru kita.
Berbuat Baik Terhadap Saudara dan Famili
Selain Bapak dan Ibu kita, terhadap orang terdekat kita seperti saudara kita (kakak, adik) maupun famili kita (sepupu, keponkan, paman, bibi, kakek, nenek, dst. kita wajib pula berbuat baik kepada mereka. Menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda dari kita. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Tidaklah beriman seseorang di antaramu sehingga mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kita dapat menjaga silaturrahmi (tali persaudaraan) dengan jalan: Mencintai saudara dan famili kitaMembantu saudara dan famili kita yang memerlukan bantuan Menjenguk jika sakit Mengantarkan ke kubur jika ada yang meninggal Menemani saudar dan famili kita baik dalam keadaan sempit maupun lapang Menampakkan wajah yang berseri-seri jika bertemu dengan saudara dan famili kita Menolong ketika mengalami kesulitan Tolong-menolong dalam hal kebaikan
Berbuat Baik Terhadap Tetangga
Tetangga, orang yang paling dekat tempat tinggalnya dengan kita dan sering berinteraksi dengan kita. Jika sedang mengalami kesulitan ataupun membutuhkan bantuan, tetanggalah yang diharapkan segera memberikan bantuan. Oleh karena itu hubungan baik dengan tetangga harus kita jaga, seperti dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ
وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Yang artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”. (QS. An-Nisa ayat 36)
Penghormatan Kepada Tamu
Bertamu dapat mempererat tali persaudaraan. menerima tamu serta menghormatinya merupkan ciri khas kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tamunya”. (HR. Bukhari)
Sebagai tamu, hendaknya kita juga memilih waktu yang baik, misalnya pada pukul 17.00 sore setelah tuan rumah beristirahat dan mandi, atau pukul 20.00 setelah jam makan malam. Sebaliknya usahakan jangan bertamu pada sembarang waktu, misalnya waktu makan, waktu makan, waktu bekerja, waktu beristirahat atau diwaktu tuan rumah baru saja datang dari berpergian jauh.
Sumber : http://media.ikhram.com
0 comments
Post a Comment