Dalam melaksanakan ibadah umrah/haji, kita akan selalu dihadapkan dengan sebuah permasalahan, baik masalah ringan maupun berat. Kesabaran jamaah umrah/haji akan sangat teruji saat berada langsung di Tanah Suci. Berikut ini beberapa titik rawan ketika rasa sabar kita dalam melaksanakan ibadah umrah di uji.
Saat berada di Area antrian Imigrasi Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Yakni, bandara yang dikhususkan untuk jamaah haji. Bukan karena loket imigrasinya yang sedikit dan kecil, melainkan karena kebiasaan para petugas imigrasi Arab yang bersikap Santai dan terkadang sangat hati-hati dalam meneliti dokumen para jamaah haji. Menghadapi hal seperti ini, kesabaran jamaah umrah harus sangat di jaga.
Kemudian titik rawan selanjutnya adalah saat menunggu transportasi dari Jeddah menuju Makkah maupun Madinah. Tidak mudah untuk melakukan aktivitas menunggu. Dan menunggu merupakan suatu hal yang sangat membosankan. Kita harus rela menunggu bus yang akan mengantarkan ke Kota Makkah atau Madinah, bahkan bisa sampai berjam-jam. Dalam kondisi seperti ini sungguh kesabaran Jamaah umrah di Uji lagi. Jamaah disarankan untuk banyak- banyak berdzikir atau melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bermanfaat yang dapat menghilangkan rasa bosan dan jenuh. Tentu saja yang tidak bertentangan dengan aturan setempat.
Berikutnya adalah pada saat perjalanan dari Jeddah menuju Madinah, ataupun dari Madinah menuju Makkah. Biasanya perjalanan dapat di tempuh dalam waktu 5 – 6 jam. Namun pada musim Haji, perjalanan bisa mencapai 8-12 jam, bahkan tidak jarang harus rela duduk di kursi bus selama belasan Jam.
Sudah dapat dibayangkan bagaimana rasa Capek di perjalanan tersebut. Manfaatkan waktu istirahat di Jalan untuk ke Toilet, membersihkan badan, menyegarkan badan. Dan jangan lupa untuk melakukan olah raga kecil saat istirahat, karena perjalanan berikutnya akan masih panjang. Jamaah umrah, jangan lupa tetap untuk menjaga kebersihan di tempat istirahat maupun di Bus.
Kemudian titik rawan berikutnya adalah saat melakukan ibadah Thawaf maupun Sa’i. Berdesak-desakan dan saling dorong juga kerap terjadi pada pelaksanaan kedua rukun Haji tersebut. Kemudian saat mulai menggunakan pakaian Ihram (Haji), dari mulai perjalanan menuju Mina, Arafah, Muzdalifah, dan kembali ke Mina.
Kemudian saat menjaga Larangan Ihram. Dan terutama pada saat perut terasa kosong, baik saat menunggu waktu makan, maupun antrian ke toilet di Mina, Arafah dan Toilet di Masjidil Harom sekalipun. Jamaah umrah di harapkan memperhatikan titik-titik rawan tersebut dari sebelum keberangkatan agar menjadi perhatian dan untuk di jaga kesabarannya dari sekarang.
Potensi rawan untuk menguji kesabaran di Tanah Suci kerap terjadi di selain tempat-tempat yang telah disebutkan. Oleh karena itu, kesabaran di Tanah Suci menjadi hal yang prioritas untuk mempertahankan ibadah yang sarat dengan pahala dan ganjaran surga. sesuai dengan Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
“Wahai Orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqarah [2]:153). Semoga Jamaah umrah dapat melalui ujian kesabaran dari Allah ini dengan baik dan menjadikan Haji dan umrahnya di Mabrur.
Saat berada di Area antrian Imigrasi Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Yakni, bandara yang dikhususkan untuk jamaah haji. Bukan karena loket imigrasinya yang sedikit dan kecil, melainkan karena kebiasaan para petugas imigrasi Arab yang bersikap Santai dan terkadang sangat hati-hati dalam meneliti dokumen para jamaah haji. Menghadapi hal seperti ini, kesabaran jamaah umrah harus sangat di jaga.
Kemudian titik rawan selanjutnya adalah saat menunggu transportasi dari Jeddah menuju Makkah maupun Madinah. Tidak mudah untuk melakukan aktivitas menunggu. Dan menunggu merupakan suatu hal yang sangat membosankan. Kita harus rela menunggu bus yang akan mengantarkan ke Kota Makkah atau Madinah, bahkan bisa sampai berjam-jam. Dalam kondisi seperti ini sungguh kesabaran Jamaah umrah di Uji lagi. Jamaah disarankan untuk banyak- banyak berdzikir atau melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bermanfaat yang dapat menghilangkan rasa bosan dan jenuh. Tentu saja yang tidak bertentangan dengan aturan setempat.
Berikutnya adalah pada saat perjalanan dari Jeddah menuju Madinah, ataupun dari Madinah menuju Makkah. Biasanya perjalanan dapat di tempuh dalam waktu 5 – 6 jam. Namun pada musim Haji, perjalanan bisa mencapai 8-12 jam, bahkan tidak jarang harus rela duduk di kursi bus selama belasan Jam.
Sudah dapat dibayangkan bagaimana rasa Capek di perjalanan tersebut. Manfaatkan waktu istirahat di Jalan untuk ke Toilet, membersihkan badan, menyegarkan badan. Dan jangan lupa untuk melakukan olah raga kecil saat istirahat, karena perjalanan berikutnya akan masih panjang. Jamaah umrah, jangan lupa tetap untuk menjaga kebersihan di tempat istirahat maupun di Bus.
Kemudian titik rawan berikutnya adalah saat melakukan ibadah Thawaf maupun Sa’i. Berdesak-desakan dan saling dorong juga kerap terjadi pada pelaksanaan kedua rukun Haji tersebut. Kemudian saat mulai menggunakan pakaian Ihram (Haji), dari mulai perjalanan menuju Mina, Arafah, Muzdalifah, dan kembali ke Mina.
Kemudian saat menjaga Larangan Ihram. Dan terutama pada saat perut terasa kosong, baik saat menunggu waktu makan, maupun antrian ke toilet di Mina, Arafah dan Toilet di Masjidil Harom sekalipun. Jamaah umrah di harapkan memperhatikan titik-titik rawan tersebut dari sebelum keberangkatan agar menjadi perhatian dan untuk di jaga kesabarannya dari sekarang.
Potensi rawan untuk menguji kesabaran di Tanah Suci kerap terjadi di selain tempat-tempat yang telah disebutkan. Oleh karena itu, kesabaran di Tanah Suci menjadi hal yang prioritas untuk mempertahankan ibadah yang sarat dengan pahala dan ganjaran surga. sesuai dengan Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
“Wahai Orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqarah [2]:153). Semoga Jamaah umrah dapat melalui ujian kesabaran dari Allah ini dengan baik dan menjadikan Haji dan umrahnya di Mabrur.
Sumber : http://media.ikhram.com
0 comments
Post a Comment