Ketika Anda merasa tidak sehat dan memutuskan untuk berobat, Anda berharap menemukan dokter yang cerdas dan tahu banyak hal tentang penyakit, sekaligus dapat segera memberi solusi terbaik untuk kesehatan. Namun bagaimana jika bertemu dokter yang pasif, menyimak keluhan pasien sebentar, memeriksa dengan singkat, lalu memberi resep obat tanpa menjelaskan dengan rinci apa yang terjadi pada tubuh Anda? Pasti Anda penasaran bukan? Berikut 5 hal yang harus ditanyakan kepada dokter (ragu) ketika berobat. Spesialisasi dalam dunia kedokteran begitu banyak. Artinya, tidak semua dokter menguasai ilmu mengenai semua penyakit dalam tubuh manusia. Apabila pasien mempunyai keluhan kesehatan dan tidak puas dengan diagnosa yang diterima, berikut hal yang bisa ditanyakan pada dokter jika ragu:
1. Mungkinkah penyakit ini yang saya derita?
Sebelum pergi ke dokter, Anda mungkin telah melakukan riset sendiri mengenai gejala yang dirasakan. Misalnya, Anda menderita nyeri saat bernafas, tapi jangan pernah membuat pernyataan bahwa Anda sakit paru-paru di depan dokter. Sebaliknya, ceritakan dengan lengkap gejala dan kronologis gangguan kesehatan yang dialami, lalu biarkan dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menguatkan cerita Anda, setelah selesai baru Anda dapat bertanya kepada dokter “mungkinkah ini gejala penyakit paru-paru, dok ?”
2. Untuk tujuan apa saya lakukan tindakan tersebut?
Bahkan ketika Anda sudah bercerita lengkap mengenai gejala yang dirasakan dan pemeriksaan awal telah dilakukan, terkadang dokter masih akan meminta Anda melakukan tindakan penunjang bila dirasa perlu. Jika Anda bingung, tanyakan hal ini pada dokter anda saat ragu misal “apa tujuan dari test MRI ini, dok?” dokter yang berhati-hati cenderung akan menunggu semua hasil tes lengkap untuk menegakkan diagnosa yang benar.
3. Jadi hasil diagnosa penyakit saya adalah…?
Setelah diagnosa ditegakkan, tidak menutup kemungkinan bahwa penjelasan dokter akan dipahami berbeda oleh pasien. Terutama bila dokter menerangkan dengan bahasa yang terlalu teknis untuk orang awam. Jika ragu, Anda berhak bertanya pada dokter dan jangan pernah meninggalkan ruang prakteknya tanpa mendapat kepastian jelas mengenai hasil diagnosa penyakit Anda.
4. Pilihan pengobatan apa yang saya punya?
Banyak pasien hanya menurut ketika dokter memilihkan obat atau jenis terapi dalam pengobatan yang disepakati. Padahal mungkin tidak semuanya cocok dengan tubuh Anda. Dengan harga layanan kesehatan yang begitu tinggi, Anda memiliki hak untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter. Kenali tubuh dan infokan mengenai obat atau jenis terapi yang paling nyaman untuk Anda. Jika ragu tanyakan pada dokter pilihan pengobatan apa saja yang tersedia untuk situasi kesehatan Anda.
5. Bolehkan mencari opini lain?
Poin terakhir dari 5 pertanyaan yang penting untuk ditanyakan ke dokter adalah bolehkah anda mencari opini kedua dan mendatangi dokter lain sebagai pembanding diagnosa sebelum langsung melakukan pengobatan? Maksudnya adalah jangan hanya berpegang pada satu dokter. Jika ragu, tanyakan kepada dokter lain dan lakukan pemeriksaan yang sama kedua kali siapa tahu Anda menemukan dokter yang lebih kompeten dan memiliki solusi pengobatan lebih baik. Apalagi jika Anda didiagnosa penyakit parah/mematikan, jangan langsung mengambil keputusan dari hasil diagnosa dari 1 dokter, mungkin Anda masih perlu mencari opini yang lain untuk mendapatkan hasil yang betul-betul pasti dan terpercaya.
1. Mungkinkah penyakit ini yang saya derita?
Sebelum pergi ke dokter, Anda mungkin telah melakukan riset sendiri mengenai gejala yang dirasakan. Misalnya, Anda menderita nyeri saat bernafas, tapi jangan pernah membuat pernyataan bahwa Anda sakit paru-paru di depan dokter. Sebaliknya, ceritakan dengan lengkap gejala dan kronologis gangguan kesehatan yang dialami, lalu biarkan dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk menguatkan cerita Anda, setelah selesai baru Anda dapat bertanya kepada dokter “mungkinkah ini gejala penyakit paru-paru, dok ?”
2. Untuk tujuan apa saya lakukan tindakan tersebut?
Bahkan ketika Anda sudah bercerita lengkap mengenai gejala yang dirasakan dan pemeriksaan awal telah dilakukan, terkadang dokter masih akan meminta Anda melakukan tindakan penunjang bila dirasa perlu. Jika Anda bingung, tanyakan hal ini pada dokter anda saat ragu misal “apa tujuan dari test MRI ini, dok?” dokter yang berhati-hati cenderung akan menunggu semua hasil tes lengkap untuk menegakkan diagnosa yang benar.
3. Jadi hasil diagnosa penyakit saya adalah…?
Setelah diagnosa ditegakkan, tidak menutup kemungkinan bahwa penjelasan dokter akan dipahami berbeda oleh pasien. Terutama bila dokter menerangkan dengan bahasa yang terlalu teknis untuk orang awam. Jika ragu, Anda berhak bertanya pada dokter dan jangan pernah meninggalkan ruang prakteknya tanpa mendapat kepastian jelas mengenai hasil diagnosa penyakit Anda.
4. Pilihan pengobatan apa yang saya punya?
Banyak pasien hanya menurut ketika dokter memilihkan obat atau jenis terapi dalam pengobatan yang disepakati. Padahal mungkin tidak semuanya cocok dengan tubuh Anda. Dengan harga layanan kesehatan yang begitu tinggi, Anda memiliki hak untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter. Kenali tubuh dan infokan mengenai obat atau jenis terapi yang paling nyaman untuk Anda. Jika ragu tanyakan pada dokter pilihan pengobatan apa saja yang tersedia untuk situasi kesehatan Anda.
5. Bolehkan mencari opini lain?
Poin terakhir dari 5 pertanyaan yang penting untuk ditanyakan ke dokter adalah bolehkah anda mencari opini kedua dan mendatangi dokter lain sebagai pembanding diagnosa sebelum langsung melakukan pengobatan? Maksudnya adalah jangan hanya berpegang pada satu dokter. Jika ragu, tanyakan kepada dokter lain dan lakukan pemeriksaan yang sama kedua kali siapa tahu Anda menemukan dokter yang lebih kompeten dan memiliki solusi pengobatan lebih baik. Apalagi jika Anda didiagnosa penyakit parah/mematikan, jangan langsung mengambil keputusan dari hasil diagnosa dari 1 dokter, mungkin Anda masih perlu mencari opini yang lain untuk mendapatkan hasil yang betul-betul pasti dan terpercaya.
#Sumber
0 comments
Post a Comment