Acar bagi masyarakat Indonesia menjadi saajian pelengkap dalam setiap menu yang dihidangkan. Seolah menjadi sesuatu yang inheren manakala sedang menyantap sate, bakmi godog atau berbagai menu asli tanah air.
Sepintas acar terlihat menyehatkan karena bahan yang ada di dalamnya seperti timun, wortel, nanas, bawang merah dan cabai hijau.
Tapi dibalik kenikmatan itu ternyata ada berbagai bahaya yang mengancam. Hal ini karena berbagai bahan tambahan yang dimasukkan tidak baik untuk tubuh. Bahan-bahan itu adalah minyak, garam dan cuka yang difungsikan sebagai pengawet.
Bila acar terlalu sering dikonsumsi maka secara tidak langsung 3 kandungan yang berbahaya itu juga akan masuk ke dalam tubuh dan mengendap. Bila endapan terjadi terus menerus tentu akan mengganggu stabilitas tubuh.
Berikut bahaya acar bila sering dikonsumsi:
1. Kencing manis
Dalam bahan pembuatnya kadang ditambahkan gula sebagai pengawet. Khusus untuk pengidap diabetes agar jangan sekali-kali terlalu banyak mengkonsumsi acar karena akan membuat kencing manis semakin parah.
2. Tingkat trigliserida tinggi
Bahan pengawet yang digunakan akan meningkatkan kadat trigliserida yang ada pada tubuh. Apapun minyak yang dipakai untuk membuat acar sering menyebabkan kondisi yang tidak diinginkan ini. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, tidak hanya mereka yang punya potensi diabetes.
3. Masalah pencernaan
Masalah lain yang timbul akibat terlalu banyak mengkonsumsi acar adalah perut menjadi kembung dan begah. Bila tidak segera di ambi tindakan bisa jadi akan membuat diare atau harus sering ke belakang untuk buang air besar.
4. Darah tinggi
Bukan hanya gula yang menjadi biang masalah untuk kesehatan. Ternyata garam yang ada dalam acar juga membuat tekanan darah naik atau menjadi lebih tinggi. Bila memang ada riwayat atau potensi darah tinggi akan lebih bijak bila tidak coba-coba menikmati kelezatan acar.
5. Maag
Tidak berhenti disitu, dampak buruk dari terlalu banyak mengkonsumsi acar adalah membuat maag. Hal ini karena rasa asam yang ada pada cuka dapat membuat perut melilit karena maag. Oleh karena itu, bila memang memiliki riwayat sakit maag agar lebih baik menjauh.
lintas.me Sepintas acar terlihat menyehatkan karena bahan yang ada di dalamnya seperti timun, wortel, nanas, bawang merah dan cabai hijau.
Tapi dibalik kenikmatan itu ternyata ada berbagai bahaya yang mengancam. Hal ini karena berbagai bahan tambahan yang dimasukkan tidak baik untuk tubuh. Bahan-bahan itu adalah minyak, garam dan cuka yang difungsikan sebagai pengawet.
Bila acar terlalu sering dikonsumsi maka secara tidak langsung 3 kandungan yang berbahaya itu juga akan masuk ke dalam tubuh dan mengendap. Bila endapan terjadi terus menerus tentu akan mengganggu stabilitas tubuh.
Berikut bahaya acar bila sering dikonsumsi:
1. Kencing manis
Dalam bahan pembuatnya kadang ditambahkan gula sebagai pengawet. Khusus untuk pengidap diabetes agar jangan sekali-kali terlalu banyak mengkonsumsi acar karena akan membuat kencing manis semakin parah.
2. Tingkat trigliserida tinggi
Bahan pengawet yang digunakan akan meningkatkan kadat trigliserida yang ada pada tubuh. Apapun minyak yang dipakai untuk membuat acar sering menyebabkan kondisi yang tidak diinginkan ini. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, tidak hanya mereka yang punya potensi diabetes.
3. Masalah pencernaan
Masalah lain yang timbul akibat terlalu banyak mengkonsumsi acar adalah perut menjadi kembung dan begah. Bila tidak segera di ambi tindakan bisa jadi akan membuat diare atau harus sering ke belakang untuk buang air besar.
4. Darah tinggi
Bukan hanya gula yang menjadi biang masalah untuk kesehatan. Ternyata garam yang ada dalam acar juga membuat tekanan darah naik atau menjadi lebih tinggi. Bila memang ada riwayat atau potensi darah tinggi akan lebih bijak bila tidak coba-coba menikmati kelezatan acar.
5. Maag
Tidak berhenti disitu, dampak buruk dari terlalu banyak mengkonsumsi acar adalah membuat maag. Hal ini karena rasa asam yang ada pada cuka dapat membuat perut melilit karena maag. Oleh karena itu, bila memang memiliki riwayat sakit maag agar lebih baik menjauh.
0 comments
Post a Comment