Sebuah fenomena langka terjadi di Antartika. Sebuah gunungan es memancarkan warna biru, mengambang di wilayah sekitar Kutub Selatan Bumi itu.
Gunung es itu berbeda dengan bongkahan di sekitarnya. Seluruh permukaannya tak dilapisi salju. Benar-benar murni bongkahan es. Sementara, aksen biru membalut seluruh permukaannya yang berkilau.
Fenomena ini membuat fotografer asal San Fransisco, Amerika Serikat, Alex Cornell, tertegun. Dia kemudian mengabadikan pemandangan yang tidak biasa ini.
Pemandangan yang disaksikan Cornell ini memang merupakan fenomena yang sangat jarang terjadi. Permukaan yang bebas dari salju itu ternyata menunjukkan bongkahan es itu baru saja terbalik karena ketidakseimbangan air yang beku.
Sehingga, bagian bongkahan yang semula berada di atas dan tertutup salju, berbalik tenggelam di bawah air. Sementara bagian yang semula berada di dalam air, berbalik berada di permukaan.
“Antartika adalah salah satu tempat di mana Anda bisa mengarahkan kamera ke segala arah dan pulang dengan sesuatu yang spektakuler,” kata Cornell sebagaimana dikutip Dream dari laman Daily Mail, Senin 19 Januari 2015.
“Biasanya gunung es berwarna putih, dengan aksen biru di bagian yang dekat air. Ini sebaliknya warnanya benar-benar biru. Lebih seperti artefak es,” tambah dia.
Cornell mengatakan, es ini kemungkinan sudah berusia sangat tua yang berisi makhluk, baik tumbuhan maupun mikroba berwarna biru. Para ahli mengatakan, usia gunung es bisa saja ratusan hingga ratusan tahun.
Selama ini, sekitar 90 persen bagian dari gunung es berada di bawah permukaan air. Sehingga proses pembalikan sebuah bongkahan es merupakan fenomena yang sangat langka.
Air garam jauh lebih padat daripada air tawar, menyebabkan gunung es mengapung. Tapi ketika mereka mencair, distribusi berat bongkahan bisa berubah, membuat beberapa gunung es untuk membalik sepenuhnya.
dream.co.id Gunung es itu berbeda dengan bongkahan di sekitarnya. Seluruh permukaannya tak dilapisi salju. Benar-benar murni bongkahan es. Sementara, aksen biru membalut seluruh permukaannya yang berkilau.
Fenomena ini membuat fotografer asal San Fransisco, Amerika Serikat, Alex Cornell, tertegun. Dia kemudian mengabadikan pemandangan yang tidak biasa ini.
Pemandangan yang disaksikan Cornell ini memang merupakan fenomena yang sangat jarang terjadi. Permukaan yang bebas dari salju itu ternyata menunjukkan bongkahan es itu baru saja terbalik karena ketidakseimbangan air yang beku.
Sehingga, bagian bongkahan yang semula berada di atas dan tertutup salju, berbalik tenggelam di bawah air. Sementara bagian yang semula berada di dalam air, berbalik berada di permukaan.
“Antartika adalah salah satu tempat di mana Anda bisa mengarahkan kamera ke segala arah dan pulang dengan sesuatu yang spektakuler,” kata Cornell sebagaimana dikutip Dream dari laman Daily Mail, Senin 19 Januari 2015.
“Biasanya gunung es berwarna putih, dengan aksen biru di bagian yang dekat air. Ini sebaliknya warnanya benar-benar biru. Lebih seperti artefak es,” tambah dia.
Cornell mengatakan, es ini kemungkinan sudah berusia sangat tua yang berisi makhluk, baik tumbuhan maupun mikroba berwarna biru. Para ahli mengatakan, usia gunung es bisa saja ratusan hingga ratusan tahun.
Selama ini, sekitar 90 persen bagian dari gunung es berada di bawah permukaan air. Sehingga proses pembalikan sebuah bongkahan es merupakan fenomena yang sangat langka.
Air garam jauh lebih padat daripada air tawar, menyebabkan gunung es mengapung. Tapi ketika mereka mencair, distribusi berat bongkahan bisa berubah, membuat beberapa gunung es untuk membalik sepenuhnya.
0 comments
Post a Comment