Air bervitamin atau vitamin water akhir-akhir ini mendapatkan
popularitas yang cukup tinggi dari masyarakat di dunia, termasuk
Indonesia. Air bervitamin dianggap sangat baik untuk kesehatan. Namun,
apakah benar air bervitamin memiliki khasiat besar seperti popularitas
yang didapatnya? Ini penjelasannya.
Air bervitamin (vitamin water) adalah air yang diisi oleh vitamin sintetis. Meski air ini mengandung vitamin, namun di dalamnya juga terkandung bahan lain seperti pemanis buatan dan perasa yang tak menyehatkan. Selain itu, beberapa jenis air bervitamin bahkan diketahui mengandung kafein, seperti dilansir oleh Health Me Up (20/02).
Haruskah minum vitamin water? Air bervitamin boleh diminum setelah berolahraga, karena elektrolit, gula, dan nutrisi yang ada di dalamnya bisa kembali menyegarkan tubuh. Namun Anda juga harus berhati-hati dengan kandungan gula yang ada di dalamnya.
Air bervitamin dinilai lebih menyehatkan dibandingkan soft drink atau jus kemasan karena mengandung lebih sedikit gula dan zat kimia. Karena itu, jika Anda memiliki kebiasaan minum soft drink atau jus kemasan, tak ada salahnya mulai beralih ke vitamin water. Minuman ini lebih menyehatkan, mengandung lebih banyak nutrisi, dan lebih sedikit kalori dibandingkan soft drink atau jus kemasan.
Namun juga harus diperhatikan adanya kesalahan pemahaman mengenai vitamin water. Nama 'vitamin water' sendiri membuat banyak orang percaya bahwa minuman ini sangat menyehatkan dan sebaiknya diminum setiap hari. Faktanya, minuman ini sebaiknya tak dikonsumsi setiap hari, dan tak dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Bagaimana pun di dalamnya masih terkandung pemanis buatan, zat perasa, dan zat kimia lainnya.
Jika Anda ingin mengonsumsi minuman yang benar-benar sehat, minumlah air putih atau mineral. Bosan dengan rasa air putih yang tawar? Anda bisa menambahkan sendiri potongan lemon atau jeruk untuk menambah rasa. Menambahkan bahan alami sendiri lebih menyehatkan dibandingkan mengonsumsi air bervitamin yang dijual dalam kemasan.
merdeka.com Air bervitamin (vitamin water) adalah air yang diisi oleh vitamin sintetis. Meski air ini mengandung vitamin, namun di dalamnya juga terkandung bahan lain seperti pemanis buatan dan perasa yang tak menyehatkan. Selain itu, beberapa jenis air bervitamin bahkan diketahui mengandung kafein, seperti dilansir oleh Health Me Up (20/02).
Haruskah minum vitamin water? Air bervitamin boleh diminum setelah berolahraga, karena elektrolit, gula, dan nutrisi yang ada di dalamnya bisa kembali menyegarkan tubuh. Namun Anda juga harus berhati-hati dengan kandungan gula yang ada di dalamnya.
Air bervitamin dinilai lebih menyehatkan dibandingkan soft drink atau jus kemasan karena mengandung lebih sedikit gula dan zat kimia. Karena itu, jika Anda memiliki kebiasaan minum soft drink atau jus kemasan, tak ada salahnya mulai beralih ke vitamin water. Minuman ini lebih menyehatkan, mengandung lebih banyak nutrisi, dan lebih sedikit kalori dibandingkan soft drink atau jus kemasan.
Namun juga harus diperhatikan adanya kesalahan pemahaman mengenai vitamin water. Nama 'vitamin water' sendiri membuat banyak orang percaya bahwa minuman ini sangat menyehatkan dan sebaiknya diminum setiap hari. Faktanya, minuman ini sebaiknya tak dikonsumsi setiap hari, dan tak dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Bagaimana pun di dalamnya masih terkandung pemanis buatan, zat perasa, dan zat kimia lainnya.
Jika Anda ingin mengonsumsi minuman yang benar-benar sehat, minumlah air putih atau mineral. Bosan dengan rasa air putih yang tawar? Anda bisa menambahkan sendiri potongan lemon atau jeruk untuk menambah rasa. Menambahkan bahan alami sendiri lebih menyehatkan dibandingkan mengonsumsi air bervitamin yang dijual dalam kemasan.
0 comments
Post a Comment