Terserah kalau statistik menyatakan terbang dengan pesawat adalah transportasi paling aman sedunia. Bagi orang-orang yang takut terbang ini bukan soal logika.
Walaupun terbang dengan pesawat disebut paling aman, membayangkan harus naik pesawat ternyata banyak membuat orang deg-degan. Sebenarnya merasa gelisah saat terbang bukanlah hal yang aneh, sekitar 40% penumpang mengakui gelisah ketika naik pesawat. Tapi ada sekitar 10% dari kita yang benar-benar phobia terbang, atau para ahli psikologi menyebutnya "flight avoidant", dan phobia ini membutuhkan konseling.
Orang yang phobia terbang bukan berarti harus menolak terbang, tidak juga harus meredam rasa takut dengan meminum alkohol atau obat penenang. Ternyata yang anda butuhkan hanyalah keramahan awak kabin dan pengendalian diri yang baik.
Para Psikolog mengatakan ada beberapa alasan yang menyebabkan kegelisahan luar biasa saat terbang. Banyak orang mengatakan kalau phobia takut terbang makin lama makin kuat saat mereka semakin dewasa dan telah memiliki banyak tanggung jawab. Namun ternyata banyak dari penderita phobia terbang memiliki pra-kondisi phobia yang lain, seperti panik berlebih, claustrophobia (takut ruang sempit) dan cenderung memiki ketakutan tak terkontrol.
Ketika mereka masih muda orang-orang ini mungkin memiliki kekhawatiran lain, tapi saat mereka bertambah tua mereka khawatir tentang keselamatan mereka. Bila Anda bepergian dengan pesawat, ketakutan ini dapat dengan mudah terwujud dan di perparah oleh kenyataan bahwa melarikan diri sama sekali tidak mungkin.
Berikut ini beberapa tips dari psikolog untuk Anda yang takut terbang, tapi tidak bisa menghindar untuk naik pesawat.
Sebelum naik ke pesawat
Minimalkan meminum kopi dan gula. Tibalah ke Bandara lebih cepat dan bila memungkinkan bersantailah di ruang tunggu penerbangan. Ini untuk menenangkan suasana hati dan membuat Anda rileks.
Selama Penerbangan
Berdoalah dengan khusyuk
Duduklah dengan nyaman saat akan take-off dan mulailah berdoa dengan sepenuh hati. Serahkan semuanya kepada Sang Khalik karena hidup dan mati kita adalah milikNya. Ini akan menenangkan batin kita.
Bernapaslah dengan normal
Orang yang memiliki phobia terbang napasnya tidak teratur dan cenderung sering menahan napas. Bernapaslah dengan perlahan, mulailah dengan bernapas sebanyak 16 kali semenit lalu perlahan menjadi 8 napas per menit.
Fokus
Fokuslah dengan memikirkan tugas yang akan dikerjakan setelah penerbangan atau pada hal konstruktif lainnya. Dengan begitu anda akan terhindar dari pikiran negatif atau rasa khawatir pesawat akan kecelakaan.
Dengarkan musik
Mendengarkan musik membantu Anda untuk bisa fokus, rileks, bahkan tertidur dan bisa mengatasi keadaan saat pesawat turbulensi. Pastikan Anda memiliki koleksi lagu kesukaan yang akan anda putar selama penerbangan. Untuk perjalanan jauh, siapkan head phone kedap suara.
Siapkan Mantera
"Turbulensi mungkin buat gak nyaman, tapi ini aman. Turbulensi mungkin gak nyaman, tapi ini aman. Seperti lagi Arung Jeram di arus deras." Nah, mantera ini bila diucapkan berulang kali akan membuat anda merasa aman dan nyaman. Anda bisa berkreasi dengan kata-kata Anda sendiri.
viva.co.id Walaupun terbang dengan pesawat disebut paling aman, membayangkan harus naik pesawat ternyata banyak membuat orang deg-degan. Sebenarnya merasa gelisah saat terbang bukanlah hal yang aneh, sekitar 40% penumpang mengakui gelisah ketika naik pesawat. Tapi ada sekitar 10% dari kita yang benar-benar phobia terbang, atau para ahli psikologi menyebutnya "flight avoidant", dan phobia ini membutuhkan konseling.
Orang yang phobia terbang bukan berarti harus menolak terbang, tidak juga harus meredam rasa takut dengan meminum alkohol atau obat penenang. Ternyata yang anda butuhkan hanyalah keramahan awak kabin dan pengendalian diri yang baik.
Para Psikolog mengatakan ada beberapa alasan yang menyebabkan kegelisahan luar biasa saat terbang. Banyak orang mengatakan kalau phobia takut terbang makin lama makin kuat saat mereka semakin dewasa dan telah memiliki banyak tanggung jawab. Namun ternyata banyak dari penderita phobia terbang memiliki pra-kondisi phobia yang lain, seperti panik berlebih, claustrophobia (takut ruang sempit) dan cenderung memiki ketakutan tak terkontrol.
Ketika mereka masih muda orang-orang ini mungkin memiliki kekhawatiran lain, tapi saat mereka bertambah tua mereka khawatir tentang keselamatan mereka. Bila Anda bepergian dengan pesawat, ketakutan ini dapat dengan mudah terwujud dan di perparah oleh kenyataan bahwa melarikan diri sama sekali tidak mungkin.
Berikut ini beberapa tips dari psikolog untuk Anda yang takut terbang, tapi tidak bisa menghindar untuk naik pesawat.
Sebelum naik ke pesawat
Minimalkan meminum kopi dan gula. Tibalah ke Bandara lebih cepat dan bila memungkinkan bersantailah di ruang tunggu penerbangan. Ini untuk menenangkan suasana hati dan membuat Anda rileks.
Selama Penerbangan
Berdoalah dengan khusyuk
Duduklah dengan nyaman saat akan take-off dan mulailah berdoa dengan sepenuh hati. Serahkan semuanya kepada Sang Khalik karena hidup dan mati kita adalah milikNya. Ini akan menenangkan batin kita.
Bernapaslah dengan normal
Orang yang memiliki phobia terbang napasnya tidak teratur dan cenderung sering menahan napas. Bernapaslah dengan perlahan, mulailah dengan bernapas sebanyak 16 kali semenit lalu perlahan menjadi 8 napas per menit.
Fokus
Fokuslah dengan memikirkan tugas yang akan dikerjakan setelah penerbangan atau pada hal konstruktif lainnya. Dengan begitu anda akan terhindar dari pikiran negatif atau rasa khawatir pesawat akan kecelakaan.
Dengarkan musik
Mendengarkan musik membantu Anda untuk bisa fokus, rileks, bahkan tertidur dan bisa mengatasi keadaan saat pesawat turbulensi. Pastikan Anda memiliki koleksi lagu kesukaan yang akan anda putar selama penerbangan. Untuk perjalanan jauh, siapkan head phone kedap suara.
Siapkan Mantera
"Turbulensi mungkin buat gak nyaman, tapi ini aman. Turbulensi mungkin gak nyaman, tapi ini aman. Seperti lagi Arung Jeram di arus deras." Nah, mantera ini bila diucapkan berulang kali akan membuat anda merasa aman dan nyaman. Anda bisa berkreasi dengan kata-kata Anda sendiri.
0 comments
Post a Comment