Kamu tau social media kan? Percuma nilai matematikamu tinggi kalo kamu gak tau social media. Itu lho media online yang biasa digunakan orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain. Anehnya, kini sosial media seperti twitter, pesbuk dll bukan lagi milik kita-kita yang masih muda lho… Semua orang dari berbagai rentang usia kini beramai-ramai aktif di media sosial. Para ibu pun nggak luput dari eforia kemeriahan teknologi informasi ini.Nggak ada salahnya sih para ibu punya sosial media. Tapi, ada beberapa hal yang luput dari perhatian para ibu yang bisa merugikan dirinya sendiri. Dan inilah hal-hal berbahaya yang sering dilakukan para ibu di sosmed.
1. Suka Mosting Foto Vulgar Sang Anak
Siapa sih yang nggak suka punya baby. Memiliki seorang bayi adalah impian semua ibu. Tentu semua ibu merasakan kebahagiaan yang luar biasa dan nggak sabar untuk ngenalin si kecil kepada teman-teman nya di sosmed. Sayangnya, banyak para ibu khususnya ibu muda yang hobi banget mengunggah foto-foto “polos” dari sang anak. Misalnya foto si bayi pas selesai mandi dan belum dipakein baju atau ketika si bayi pas lagi renang. Bagi kita, mungkin hal ini adalah hal yang imut dan lucu. Tapi ingat, kita tidak pernah tahu orang macam apa yang berkeliaran secara sembunyi-sembunyi di dunia maya.
Bisa saja ada oknum-oknum yang terganggu kondisi mentalnya dan menyukai foto-foto “polos” itu sebagai fantasi seksualnya. Sebuah kasus pernah terjadi dimana seorang oknum dosen berpura-pura menjadi dokter anak dan meminta foto-foto anak dalam keadaan tanpa busana kepada para orang tua. Oknum tersebut malah menjadikan foto anak-anak itu sebagai fantasi seksualnya. Kita tentu tidak mau anak kita menjadi korban bagi orang-orang seperti itu.
2. Memposting Isi Rumah
“Akhirnya, selesai juga pembangunan rumah kami”, atau “Ini lho sofa baru hasil hunting di mall bla-bla…”, “wah, si dedek punya tempat tidur baru, nih…” Mungkin kamu udah familiar banget yach dengan status-status seperti itu, yang dilengkapi dengan unggahan foto-foto. Atau mungkin, kamu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang suka bertindak seperti itu?
Kalau iya, sebaiknya kamu memikirkan ulang lagi kebiasaan tersebut. Di era teknologi ini, para pelaku kriminal cyber bisa mengintai rumah kamu dari sosial media. Mereka akan mempelajari letak dan “celah” rumah kamu jika kamu terlalu sering mengunggah bagian-bagian dari rumahmu. Ini sama halnya seperti memberi tahu maling jalan mana yang bisa digunakan untuk masuk ke rumahmu.
3. Update Status No 1 Ngurus Anak No 12
Dunia media sosial memang sangat “memabukkan”. Bagaimana tidak, hanya dengan membuka satu laman, kamu bisa mengetahui aktifitas teman-temanmu, baik teman lama maupun teman yang baru kamu follow kemarin. selain itu kamu juga bisa mengetahui banyak hal hanya dengan sekali klik.Namun, para ibu sebaiknya sadar bahwa kehidupan tidak hanya berlangsung di sosial media. Kehidupan di dunia nyata harus lebih kita perhatikan. Karena anak kita tidak tumbuh dan berkembang di dunia maya, melainkan di dunia nyata. Right?
4. Saling Menyindir
Bukan hanya untuk para ibu, namun kegiatan sindir-menyindir tampaknya menjadi hobi banyak orang di Sosial media. Sebaiknya kita mengingat bahwa sosial media bertujuan untuk meluaskan pergaulan kita. Kita diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menambah teman bukan mencari musuh.Kegiatan saling menyindir seperti ini hanya akan menambah musuh. Dan khusus untuk para ibu, menyindir kekurangan keluarga atau tetangga lewat Facebook atau Twitter hanya akan menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang suka gosip. Ingatlah, selalu ada cara untuk mengingatkan atau menegur orang lain tanpa harus menyindir lewat media sosial.
5. Pamer
Waini yang paling berbahaya! Siapa yang tidak senang mendapat rezeki melimpah, semua serba ada? Semua orang juga ingin bisa membeli rumah mewah, mobil keluaran terbaru dan liburan ke tempat-tempat menyenangkan. Namun, bijakkah jika para ibu membangga-banggakan hasil kerjanya atau hasil kerja suaminya di media sosial?
Untuk kasus ini banyak yang berdalih bahwa memposting foto-foto berisikan rumah, mobil atau foto liburan adalah salah satu bentuk bersyukur. Namun, bentuk bersyukur paling mulia adalah membagikan rezeki kita pada mereka yang membutuhkan. Musti diingat, memberi kepada yang tidak mampu juga jangan sering-sering difoto dan dipajang di sosial media. Itu akan menjadi penyakit riya atau pamer. Dan jika hal ini dilakukan maka kamu tidak akan medapatkan pahala dari pemeberianmu. sayang banget kan?
Sosial media memang ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, seorang ibu bisa mengisi waktu luang atau bahkan memulai bisnis dari sosial media. Namun di sisi lain, banyak juga hal negatif yang bisa didatangkan dari dunia maya. Oleh karena itu biajk-bijaklah dalam memilih apa-apa yang akan kita bagikan di sosial media. Dan selalu ingat bahwa kehidupan nyata akan selalu lebih menarik dari kehidupan maya jika kita mau membuka hati dan perasaan kita. Semoga ulasan di atas membuat kita berpikir dan bertindak lebih bijak.
1. Suka Mosting Foto Vulgar Sang Anak
Siapa sih yang nggak suka punya baby. Memiliki seorang bayi adalah impian semua ibu. Tentu semua ibu merasakan kebahagiaan yang luar biasa dan nggak sabar untuk ngenalin si kecil kepada teman-teman nya di sosmed. Sayangnya, banyak para ibu khususnya ibu muda yang hobi banget mengunggah foto-foto “polos” dari sang anak. Misalnya foto si bayi pas selesai mandi dan belum dipakein baju atau ketika si bayi pas lagi renang. Bagi kita, mungkin hal ini adalah hal yang imut dan lucu. Tapi ingat, kita tidak pernah tahu orang macam apa yang berkeliaran secara sembunyi-sembunyi di dunia maya.
Bisa saja ada oknum-oknum yang terganggu kondisi mentalnya dan menyukai foto-foto “polos” itu sebagai fantasi seksualnya. Sebuah kasus pernah terjadi dimana seorang oknum dosen berpura-pura menjadi dokter anak dan meminta foto-foto anak dalam keadaan tanpa busana kepada para orang tua. Oknum tersebut malah menjadikan foto anak-anak itu sebagai fantasi seksualnya. Kita tentu tidak mau anak kita menjadi korban bagi orang-orang seperti itu.
2. Memposting Isi Rumah
“Akhirnya, selesai juga pembangunan rumah kami”, atau “Ini lho sofa baru hasil hunting di mall bla-bla…”, “wah, si dedek punya tempat tidur baru, nih…” Mungkin kamu udah familiar banget yach dengan status-status seperti itu, yang dilengkapi dengan unggahan foto-foto. Atau mungkin, kamu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang suka bertindak seperti itu?
Kalau iya, sebaiknya kamu memikirkan ulang lagi kebiasaan tersebut. Di era teknologi ini, para pelaku kriminal cyber bisa mengintai rumah kamu dari sosial media. Mereka akan mempelajari letak dan “celah” rumah kamu jika kamu terlalu sering mengunggah bagian-bagian dari rumahmu. Ini sama halnya seperti memberi tahu maling jalan mana yang bisa digunakan untuk masuk ke rumahmu.
3. Update Status No 1 Ngurus Anak No 12
Dunia media sosial memang sangat “memabukkan”. Bagaimana tidak, hanya dengan membuka satu laman, kamu bisa mengetahui aktifitas teman-temanmu, baik teman lama maupun teman yang baru kamu follow kemarin. selain itu kamu juga bisa mengetahui banyak hal hanya dengan sekali klik.Namun, para ibu sebaiknya sadar bahwa kehidupan tidak hanya berlangsung di sosial media. Kehidupan di dunia nyata harus lebih kita perhatikan. Karena anak kita tidak tumbuh dan berkembang di dunia maya, melainkan di dunia nyata. Right?
4. Saling Menyindir
Bukan hanya untuk para ibu, namun kegiatan sindir-menyindir tampaknya menjadi hobi banyak orang di Sosial media. Sebaiknya kita mengingat bahwa sosial media bertujuan untuk meluaskan pergaulan kita. Kita diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menambah teman bukan mencari musuh.Kegiatan saling menyindir seperti ini hanya akan menambah musuh. Dan khusus untuk para ibu, menyindir kekurangan keluarga atau tetangga lewat Facebook atau Twitter hanya akan menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang suka gosip. Ingatlah, selalu ada cara untuk mengingatkan atau menegur orang lain tanpa harus menyindir lewat media sosial.
5. Pamer
Waini yang paling berbahaya! Siapa yang tidak senang mendapat rezeki melimpah, semua serba ada? Semua orang juga ingin bisa membeli rumah mewah, mobil keluaran terbaru dan liburan ke tempat-tempat menyenangkan. Namun, bijakkah jika para ibu membangga-banggakan hasil kerjanya atau hasil kerja suaminya di media sosial?
Untuk kasus ini banyak yang berdalih bahwa memposting foto-foto berisikan rumah, mobil atau foto liburan adalah salah satu bentuk bersyukur. Namun, bentuk bersyukur paling mulia adalah membagikan rezeki kita pada mereka yang membutuhkan. Musti diingat, memberi kepada yang tidak mampu juga jangan sering-sering difoto dan dipajang di sosial media. Itu akan menjadi penyakit riya atau pamer. Dan jika hal ini dilakukan maka kamu tidak akan medapatkan pahala dari pemeberianmu. sayang banget kan?
Sosial media memang ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, seorang ibu bisa mengisi waktu luang atau bahkan memulai bisnis dari sosial media. Namun di sisi lain, banyak juga hal negatif yang bisa didatangkan dari dunia maya. Oleh karena itu biajk-bijaklah dalam memilih apa-apa yang akan kita bagikan di sosial media. Dan selalu ingat bahwa kehidupan nyata akan selalu lebih menarik dari kehidupan maya jika kita mau membuka hati dan perasaan kita. Semoga ulasan di atas membuat kita berpikir dan bertindak lebih bijak.
Sumber : http://hello-pet.com
0 comments
Post a Comment