Aku menemukan fakta mengerikan tentang kurang tidur ini secara tak sengaja sewaktu mencari tahu tentang penyakit yang diderita ibuku, Alzheimer. Bukankah kita sendiri memang kadang kurang tidur? Terutama saat seru-serunya main games online bareng teman-teman, gak terasa dah lewat jam 1 malam. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan? Karena penyakit karena kerusakan otak seperti Parkinson dan Alzheimer benar-benar menakutkan, jika terjadi pada orang terdekat kita. Bayangkan jika kita sendiri yang terkena penyakit ini. Amit-amit jabang bayi!
Artikel ini buat kamu yang sering korupsi waktu tidur, yang mikirnya, ntar aku ganti dengan tidur seharian hari minggu deh. Walaupun efek kurang tidur berupa ngantuk disiang hari dapat kita dengan minum kopi. Tapi ada efek lain yang tak belum ada obatnya sampai saat ini, yaitu penyusutan otak, yang akibat jangka panjangnya sangat menakutkan!Sebenarnya, normalnya otak manusia mencapai perkembangan maksimal saat berumur 25, dan setelah itu mulai menyusut, sekitar 0.5% sampai 1% volume otak pertahun.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan kebiasaan tidur yang buruk dapat memicu penyusutan dan kerusakan otak. Bahkan memperburuk keadaan penyakit Alzheimer (jika sudah terkena) dengan lebih cepat. Tahu Kenapa? Karena pada saat tidur, otak kita membuang racun saat tidur yang disebut “the glymphatic system”. Sistim ini hanya bisa aktif hanya pada saat tidur, otak baru bisa membuang racun-racun dan protein perusak. Tidur juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan metabolisme pada otak kita.
Tanpa tidur cukup, neuron (sel-sel otak) mulai memburuk, dan mengganti kekurangan tidur tersebut diakhir pekan tidak dapat mencegah kerusakan tersebut. Otak adalah organ paling sensitif, paling kompleks pada tubuh manusia, yang jika sudah rusak, hampir mustahil untuk memperbaikinya. Suatu hari, saat ilmu pengetahuan sudah lebih maju lagi, hal ini mungkin, tapi belum hingga saat ini. Implan “stem cell” pun belum mampu berbuat banyak jika sudah berhadapan dengan kerusakan otak.
Disamping itu, kurang tidur juga berhubungan dengan kegemukan, baik pada manusia maupun hewan, dan perubahan hormon pada hewan. Pendeknya, tidur nyenyak adalah kunci untuk menjadi tua dengan sehat, dan menjaga otak yang sehat sampai tua.
Jadi, menurut sebuah riset yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology, kurang tidur mempengaruhi ukuran otak. Sejumlah 147 orang dewasa secara sukarela menjalani pemindaian MRI untuk menilai hubungan tidur dan ukuran otak. Hasilnya, masalah tidur seperti imsonia punya dampak besar pada otak setelah beberapa waktu, menyebabkannya menyusut –dan menyusut dengan lebih cepat, dibanding yang tidur nyenyak. Efek ini terutama terlihat sangat jelas pada orang yang berusia 60 tahun ke atas. Tak heran saat ini ada total 10 juta penderita Parkinson di seluruh dunia, jumlah yg lebih besar dibandingkan populasi sebuah negara kecil di Eropa.
Menurut penulisnya Dr. Mercola, “Kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan berkurangnya volume pada korteks besar kanan, pada analisis lintas bagian, dan meningkatnya kecepatan terjadinya atrophy(kematian sel-sel otak) pada frontal, temporal dan parietal secara meluas pada analisa secara membujur.”
Kualitas tidur yang baik, hanya bisa dicapai dengan tidur yang cukup pada waktunya dimalam hari. Jadi ketika kita sering mengacaukan jam tidur kita, mungkin menyebabkan irama tidur normal kita terganggu, hingga tak bisa tidur pada saatnya tidur antara jam 10 malam sampai 6 pagi, yang pastinya menyebabkan mengantuk di siang hari dimana kita harus beraktifitas normal. “Sebenarnya, apa yang mengatur irama tidur kita? Emang diatur pakai apa?” Ini adalah pertanyaan umum, yang ternyata butuh penelitian untuk menjawabnya.
Pertanyaan ini dijawab oleh seorang peneliti, Dan Pardi, yang bekerja dengan The Behavioral Sciences Department di Unversitas Standford dan Department of Neurology and Endocrinology di Universitas Leiden, Belanda.Jadi, paparan pada terangnya sinar matahari siang berfungsi sebagai alat mensinkronkan “jam utama” tubuh –segrup sel dalam otak yang disebut suprachiasmatic nuclei (SCN). Nuclei ini mensinkronkan siklus terang-gelap dari lingkungan ketika sinar matahari masuk ke mata.
Tubuh kita juga punya jam biologi di seluruh tubuh tubuh, dan jam ini masing-masing disinkronkan ke “jam utama”. Satu sebab mengapa begitu banyak orang yang tidur sangat sedikit, atau tidur yang jelek, dapat dilacak pada gangguan pada jam utama.
Singkatnya, umumnya orang menghabiskan siang hari mereka didalam rumah, terlindungi dari terangnya sinar matahari, lalu menghabiskan malam dengan sinar buatan yang terlalu terang. Hasilnya, jam biologi tubuhnya menjadi tidak sinkron dengan irama siang hari dan kegelapan malam. Hal ini, punya akibat yang jauh lebih luas dari yang kita perkirakan sebelumnya. Dan bukan cuma manusia yang terpengaruh oleh terang buatan yang menerangi malam hari. Sebagai contoh, peneliti menginvestigasi insiden dimana burung bernyanyi pada tengah malam, adalah karena terpengaruh oleh terang buatan dari lampu jalanan dan lampu kota.
Lalu obat tidur, misalnya zolpidem, buat yang punya masalah untuk tidur tepat waktu, jika dikonsumsi dalam jangka ternyata punya efek samping yang cukup jelek, antara lain menyebabkan menurunnya kemampuan menyetir hingga pada tingkat yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Jadi sebenarnya obat tidur bukan solusi yang tepat untuk masalah tidur jangka panjang.
Buat yang susah tidur, disarankan untuk mengatur irama biologi nya, dengan terpapar sinar matahari (tak harus langsung, ruangan yang dengan sinar matahari cukup juga boleh) selama 30 sampai 60 menit di pagi hari, dan mengatur sinar lampu agar tidak terlalu terang. Riset membuktikan bahwa terpapar sinar terang sebelum tidur menghambat produksi melatonin pada 99 persen peserta riset. Ini dapat menyebabkan tak bisa tidur. Kita semua pernah mengalami susah tidur, walaupun sudah berbaring berjam-jam di ranjang, tapi tidak juga bisa terlelap.
Faktor lain yang mempengaruhi tidur: cahaya biru. Cahaya biru merupakan spektrum cahaya dengan gelombang terpanjang diantara spektrum warna lainnya, yang membuatnya paling dominan, itulah sebabnya air laut dan langit terlihat berwarna biru.
Apa hubungan cahaya biru dengan kekurangan tidur? Cahaya biru banyak digunakan pada bola lampu, layar komputer, karena memang paling dominan, sehingga terang yang dihasilkan mirip terang di siang hari. Akibatnya, saat digunakan pada malam hari terutama saat menjelang tidur, otak kita menterjemahkannya sebagai masih siang, jadi produksi melatonin tak jalan, kitapun tak bisa mengantuk, padahal sudah saatnya tidur. Untuk mengatasi ini, pakailah filter layar komputer yang mampu memblok sinar biru ini, juga lampu dalam rumah yang spesial tanpa gelombang sinar biru ini. Berikut adalah tips untuk memperbaiki kualitas tidur:
• Hindari menonton TV atau menggunakan komputer, paling tidak 1 jam sebelum tidur. Karena layar komputer dan TV memancarkan sinar yang sama dengan cahaya matahari. Dan otak menganggapnya sebagai masih siang, tidak mensekresi melatonin(=hormon yang mengatur rasa kantuk dan tidur). Tanpa melatonin, kita tak bisa mengantuk dan tidur dengan baik.
• Tidur dalam gelap. Tak harus total gelap, tetapi paling tidak cukup gelap supaya tubuh kita bisa menghasilkan melatonin yang cuku, untuk tidur yang nyenyak sepanjang malam.
• Jaga suhu kamar dibawah 20°C. Kita bisa tidur dengan baik jika tubuh sudah mencapai suhu tertentu, biasanya suhu ruang antara 16 sampai 20°C adalah suhu ideal untuk tubuh bisa mencapai suhu ideal untuk tidur.
• Mandi air hangat 30 menit sebelum tidur. Air hangat meningkatkan suhu badan, melancarkan jalan darah anggota badan. Usai mandi, suhu tubuh turun kembali dengan cepat, membuat mengantuk dan siap untuk tidur nyenyak.
• Periksa apakah kamar tidur merupakan medan magnet. Gelombang elektromaknetis dapat mengganggu kelenjar pineal dan produksi melatonin dan serotonin, dan mengkin punya efek lain. Kamu perlu Gauss meter mendeteksi medan magnet ini. Sejumlah pakar menganjurkan untuk mematikan listrik yang tak perlu sebelum tidur untuk meminimalkan medan magnet.
• Jauhkan peralatan listrik dari kamar tidur, jam beralarm, gadget, sebaiknya minimal 1 meter dari tempat tidur. HP sebaiknya dimatikan atau diletakkan diluar kamar, supaya medan magnet yang dihasilkannya tidak mengganggu tidur. Jadi, jagalah kesehatan otak justru saat kita masih muda, salah satunya dengan tidur yg cukup, karena penyesalan selalu datang belakangan.
Sumber : http://hello-pet.com
0 comments
Post a Comment