Jika Anda seorang Muslim, tentu pernah mendengar Hadits yang menyatakan bahwa setiap muslim akan masuk neraka dahulu untuk menghapuskan dosa-dosanya kemudian diangkat di surga. Banyak pula yang meriwayatkan Hadits bahwa selama seorang muslim ber-Syahadat (bersaksi bahwa tak ada Tuhan kecuali Allah SWT), Surga menjadi kepastian baginya sebanyak apapun dosa-dosanya di dunia. Namun benarkah demikian? Sahihkah hadits-hadits tersebut?
Jika tidak jernih dan bijak dalam menyikapi hadits atau ajaran yang banyak beredar tanpa mengkonfirmasi sumbernya, dapat menyesatkan pikiran seseorang. Dan alih-alih memperbaiki diri selama hidup di dunia, seorang muslim akan merasa tak ada salahnya melakukan dosa karena percaya bahwa setelah mati, selama apapun dia akan “singgah” di Neraka, pada akhirnya akan diangkat masuk surga. Paradigma inilah yang banyak terjadi dan mungkin akan jadi penyebab banyaknya umat muslim yang masuk neraka.
Penyebab Banyaknya Umat Muslim yang Masuk Neraka Penyebab umat Islam kebanyakan masuk neraka salah satunya adalah keyakinan tentang kepastian akan surga. Kepercayaan bahwa setelah hari kiamat, semua umat manusia akan dibangkitkan dan dilemparkan ke neraka sebagai penebus dosa selama di dunia, dan jika Anda muslim, setelah dosa-dosa terhapuskan, pasti diangkat dan dimasukkan ke surga. Pikiran semacam ini berbahaya karena dapat menghasilkan sifat sombong. Tak apa melakukan dosa kecil karena masih banyak amalan besar lain yang telah ditabung. Meremehkan dosa dosa kecil seperti berbohong, menatap atau menggoda wanita dengan tidak sopan, meminjam barang tanpa mengembalikan, meminjam uang tidak mau bayar, dll. Dosa dosa kecil ini dilakukan tanpa penyesalan.
Nabi Muhammad pernah mengatakan banyak dari umatnya akan masuk neraka karena dosa-dosa kecil, dengan demikian dosa tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari. Harapan palsu bahwa Tuhan akan mengampuni dengan mudah perlahan-lahan telah menghancurkan karakter seseorang dan malah menjauhkannya dari ajaran agama yang benar yang sesungguhnya mengajarkan kebaikan dan berfungsi sebagai penuntun hidup.
Banyaknya hadits yang diragukan sumber dan kebenarannya telah mendoktrin pikiran banyak orang. Padahal sesungguhnya tak ada satu manusia pun luput dari pengawasan Tuhan. Semua kebaikan atau keburukan sekecil apapun pasti tercatat. Jika selama di dunia menjadi orang baik, maka surga yang kekal balasannya. Dan sebaliknya, jika di dunia melakukan keburukan, walaupun orang Islam tapi kekal di neraka. Selain karena dosa-dosa kecil di atas yang dianggap remeh dan menjadi kebiasaan, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan mungkin menjadi jawaban kenapa umat muslim banyak yang masuk neraka:
• Kurangnya pemahaman
Tidak ada agama yang mengajarkan kesesatan. Yang ada manusianya mengubah atau memelintir hadits, ayat dan ajaran tertentu untuk kepentingan sendiri dan menyebarkannya. Sayangnya, banyak orang terdoktrin dengan ajaran yang diragukan kebenaran dan sumbernya. Kebijaksanaan yang tinggi dan sifat kritis diperlukan sebagai filter agar tidak terjerumus ke dalam pemahaman dan sikap yang salah.
• Kurangnya rasionalitas
Banyak umat muslim menelan begitu saja ajaran dan perkataan dari pemuka agama tanpa berpikir dua kali, padahal jika isi ajaran tersebut meragukan, gunakan rasionalitas. Mungkinkah kepastian surga itu ada jika kita banyak berbuat dosa? Pantaskah surga dijamin untuk kita sementara banyak keburukan yang kita perbuat selama di dunia? Jangan-jangan malah akan kekal di neraka. Memeluk agama tertentu tidak menjamin bahwa diri kita lebih baik daripada manusia lainnya.
• Perbanyak kebaikan
Banyak orang menghitung semua perbuatannya dengan pahala atau dosa. Yang merasa banyak berbuat baik meyakini surga pasti miliknya, dan jika berbuat buruk dengan sombong merasa akan masuk neraka dahulu lalu pasti diangkat ke surga selama ia muslim. Alangkah baik jika sikap picik semacam ini dihindari dan fokuslah perbanyak kebaikan semasa hidup.
Jika tidak jernih dan bijak dalam menyikapi hadits atau ajaran yang banyak beredar tanpa mengkonfirmasi sumbernya, dapat menyesatkan pikiran seseorang. Dan alih-alih memperbaiki diri selama hidup di dunia, seorang muslim akan merasa tak ada salahnya melakukan dosa karena percaya bahwa setelah mati, selama apapun dia akan “singgah” di Neraka, pada akhirnya akan diangkat masuk surga. Paradigma inilah yang banyak terjadi dan mungkin akan jadi penyebab banyaknya umat muslim yang masuk neraka.
Penyebab Banyaknya Umat Muslim yang Masuk Neraka Penyebab umat Islam kebanyakan masuk neraka salah satunya adalah keyakinan tentang kepastian akan surga. Kepercayaan bahwa setelah hari kiamat, semua umat manusia akan dibangkitkan dan dilemparkan ke neraka sebagai penebus dosa selama di dunia, dan jika Anda muslim, setelah dosa-dosa terhapuskan, pasti diangkat dan dimasukkan ke surga. Pikiran semacam ini berbahaya karena dapat menghasilkan sifat sombong. Tak apa melakukan dosa kecil karena masih banyak amalan besar lain yang telah ditabung. Meremehkan dosa dosa kecil seperti berbohong, menatap atau menggoda wanita dengan tidak sopan, meminjam barang tanpa mengembalikan, meminjam uang tidak mau bayar, dll. Dosa dosa kecil ini dilakukan tanpa penyesalan.
Nabi Muhammad pernah mengatakan banyak dari umatnya akan masuk neraka karena dosa-dosa kecil, dengan demikian dosa tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari. Harapan palsu bahwa Tuhan akan mengampuni dengan mudah perlahan-lahan telah menghancurkan karakter seseorang dan malah menjauhkannya dari ajaran agama yang benar yang sesungguhnya mengajarkan kebaikan dan berfungsi sebagai penuntun hidup.
Banyaknya hadits yang diragukan sumber dan kebenarannya telah mendoktrin pikiran banyak orang. Padahal sesungguhnya tak ada satu manusia pun luput dari pengawasan Tuhan. Semua kebaikan atau keburukan sekecil apapun pasti tercatat. Jika selama di dunia menjadi orang baik, maka surga yang kekal balasannya. Dan sebaliknya, jika di dunia melakukan keburukan, walaupun orang Islam tapi kekal di neraka. Selain karena dosa-dosa kecil di atas yang dianggap remeh dan menjadi kebiasaan, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan mungkin menjadi jawaban kenapa umat muslim banyak yang masuk neraka:
• Kurangnya pemahaman
Tidak ada agama yang mengajarkan kesesatan. Yang ada manusianya mengubah atau memelintir hadits, ayat dan ajaran tertentu untuk kepentingan sendiri dan menyebarkannya. Sayangnya, banyak orang terdoktrin dengan ajaran yang diragukan kebenaran dan sumbernya. Kebijaksanaan yang tinggi dan sifat kritis diperlukan sebagai filter agar tidak terjerumus ke dalam pemahaman dan sikap yang salah.
• Kurangnya rasionalitas
Banyak umat muslim menelan begitu saja ajaran dan perkataan dari pemuka agama tanpa berpikir dua kali, padahal jika isi ajaran tersebut meragukan, gunakan rasionalitas. Mungkinkah kepastian surga itu ada jika kita banyak berbuat dosa? Pantaskah surga dijamin untuk kita sementara banyak keburukan yang kita perbuat selama di dunia? Jangan-jangan malah akan kekal di neraka. Memeluk agama tertentu tidak menjamin bahwa diri kita lebih baik daripada manusia lainnya.
• Perbanyak kebaikan
Banyak orang menghitung semua perbuatannya dengan pahala atau dosa. Yang merasa banyak berbuat baik meyakini surga pasti miliknya, dan jika berbuat buruk dengan sombong merasa akan masuk neraka dahulu lalu pasti diangkat ke surga selama ia muslim. Alangkah baik jika sikap picik semacam ini dihindari dan fokuslah perbanyak kebaikan semasa hidup.
#Sumber
0 comments
Post a Comment