Berwisata ke kepulauan tentu sudah biasa di negara kita yang terdiri dari 17.000 pulau. Tapi kepulauan yang seluruhnya adalah atol, cuma ada satu di Indonesia. Kepulauan ini mempunyai kawasan terumbu karang atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa lho! Namanya Taka Bonerate, yang dalam bahasa mempunyai arti “hamparan karang di atas pasir”. Taka Bonerate terletak di Laut Flores bagian utara, sebelah tenggara Pulau Selayar, Sulawesi Selatan.
Berkeliling kawasan Taka Bonerate terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, serta 21 buah pulau kecil yang terbentuk dari endapan pasir dan pecahan terumbu karang. Luas total area dari atol di Taka Bonerate ini mencapai 220.000 Ha.
Hanya tujuh pulau di Taka Bonerate yang berpenghuni, yaitu Rajuni Besar, Rajuni Kecil, Tarupa Besar, Latondu Besar, Jinato, Pasitallu Tengah, dan Pasitallu Timur. Penduduknya terdiri dari dua etnis utama, yaitu Bajo dan Bugis. Karena keragaman biota bawah lautnya yang harus dilindungi, kawasan Taka Bonerate ditetapkan sebagai Taman Nasional.
Di Taka Bonerate, banyak hamparan pasir timbul yang biasanya dikenal sebagai ‘gusung’, namun disebut sebagai ‘bungin’ di sana. Bungin ini akan muncul apabila air sedang surut, dan tenggelam saat air pasang. Karakteristik pulau-pulaunya sama, yaitu berpasir putih. Tidak semua pulau bisa disinggahi, karena ada beberapa pulau yang termasuk dalam zona inti, yaitu zona yang kondisinya masih asli dan belum terganggu manusia, sehingga perlu dilindungi dan dihindarkan dari berbagai macam akivitas.
Potensi terumbu karang yang cukup luas menjadikan Taka Bonerate sebagai surga penyelam. Kawasan ini mempunyai puluhan dive spot yang tersebar di seluruh kawasan. Beberapa dive spot andalan yaitu di perairan Tinabo Kecil, Pulau Tinanja, serta wall reef di Latondu dan Jinato. Petugas Taman Nasional rutin mengadakan reef check serta observasi spot-spot diving baru. Salah satu spot yang unik adalah “sumur ikan” di Taka Lamungan, berupa lubang di dalam laut dengan ratusan ikan berenang keluar masuk di dalamnya.Tidak hanya snorkeling atau diving, karena di Taka Bonerate kita juga bisa berpartisipasi dalam melestarikan lingkungannya. Ada beberapa program, seperti penanaman pohon di Pulau Tinabo, transplantasi terumbu karang, serta ikut serta dalam pelepasan penyu ke laut. Kita akan diminta memberikan donasi dalam jumlah tertentu jika ingin mengikuti program-program tersebut. Donasinya tentu saja akan digunakan demi kelestarian alam Taka Bonerate.
Pulau Tinabo
Letak Pulau Tinabo cukup strategis, yaitu di tengah kawasan Taka Bonerate. Pulaunya kecil, dan dikelilingi oleh pantai berpasir putih serta air laut yang jernih. Karena itulah Pulau Tinabo menjadi pusat wisata di kawasan Taka Bonerate, dan satu-satunya pulau yang memiliki fasilitas resort serta dive centre. Dermaga dan resort di Tinabo menghadap ke arah barat, sehingga pengunjung disuguhi oleh pemandangan sunset yang cantik setiap harinya. Mau lihat sunrise? Tinggal jalan saja 5 menit ke bagian belakang pulau yang menghadap ke arah timur.
Tinggal di Tinabo yang definitely in the middle of nowhere dan tidak berpenghuni, bakal bikin kamu serasa punya pulau pribadi. Butuh waktu kurang dari satu jam untuk mengelilingi pulau ini. Pulau tetangga yang berpenghuni jaraknya sekitar 45 menit dengan kapal motor. Karena enggak ada polusi dan minim cahaya, kalau malam hari bintang-bintang dan milky way kelihatan sangat jelas. Stargazing is a must!
Bagi penikmat pemandangan bawah laut, kita bisa melakukan beach entry untuk diving ataupun snorkeling di halaman depan pulau. Di sekeliling Pulau Tinabo ini ada beberapa titik penyelaman, seperti Ibel Orange yang mempunyai gundukan karang membentuk bukit di bawah laut, Softcoral Point yang didominasi oleh soft coral, serta Kampung Nudi yang terkenal sebagai tempat ngumpulnya si imut nudibranch. Selain itu, hanya di Tinabo kita bisa bermain-main dengan puluhan baby shark yang berenang bebas di pinggir pantai depan resort!
Pulau Selayar
Selayar biasa dijadikan tempat transit bagi yang mau berkunjung ke Taka Bonerate. Tapi jangan hanya transit tanpa ke mana-mana, karena Selayar punya pantai-pantai dan dive spot yang ciamik! Coba menyeberang ke Pulau Pasi Gusung di sebelah barat Selayar. Di pulau tersebut ada beberapa dive spot serta pantai pasir putih, seperti Pantai Liang Tarusu, Pantai Liang Kareta, dan Pantai Je’neiya. Bahkan di salah satu dive spot-nya kita bisa menemukan dugong lho!
Pantai Bonetappalang dan Pantai Pinang di sisi timur Selayar malah punya dive spot yang lebih oke dari pantai barat. Tapi jika ingin berkunjung ke pantai timur Selayar harus memperhatikan musim, karena jika sedang angin timur, akses ke sana ditutup. Selain pantai, wisata sejarah di Selayar pun bisa. Seperti ke Jangkar Raksasa, Gong Nekara, atau Perkampungan Tua Bitombang, yaitu perkampungan penduduk asli yang sudah berusia ratusan tahun.
Akses
Untuk mencapai Taka Bonerate memang bukan hal yang mudah dan memakan banyak waktu. Pertama, kita harus menuju Pulau Selayar terlebih dahulu. Ada dua cara untuk menuju Selayar, yaitu dengan pesawat atau bus. Rute pesawat ke Selayar bisa dicapai dari Makassar, yaitu dari Bandara Sultan Hasanuddin. Dua maskapai yang melayani rute Makassar – Selayar PP adalah Aviastar dan Wings Air. Perjalanannya memakan waktu sekitar 45 menit. Sedangkan jika menggunakan bus, perjalanan memakan waktu sekitar 10 jam dari Terminal Bus Malengkeri Makassar menuju Kota Benteng, Selayar.
Dari Kota Benteng, kita masih harus melakukan perjalanan darat selama 1.5 jam menuju Pelabuhan Pattumbukang yang terletak di ujung selatan Pulau Selayar. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan kapal kayu yang menempuh sekitar 4 – 5 jam untuk menuju Taka Bonerate, tepatnya ke Pulau Tinabo. Untuk menuju Pelabuhan Pattumbukang serta kawasan Taka Bonerate, kita harus menyewa mobil dan kapal sendiri, karena enggak ada angkutan umum serta kapal reguler untuk menuju ke sana. Mahal memang. Oleh karena itu disarankan bersama rombongan, atau ikut trip gabungan yang diatur oleh agen wisata.
Akomodasi
Penginapan di kawasan Taka Bonerate hanya ada di Pulau Tinabo, yaitu Tinabo Island Resort. Jangan bayangkan resort mewah dengan berbagai fasilitas ya, karena penginapannya hanya berupa bungalow kayu dengan 3 kamar dan 1 shared bathroom di dalamnya. Juga tidak ada restoran dan warung dengan berbagai menu. Jadi untuk urusan makan, lebih baik pesan sepaket dengan penginapannya, dan bawa snack yang bisa dibeli sejak di Selayar.Meskipun tidak berfasilitas super lengkap, tapi resort di Tinabo ini cukup nyaman. Harganya juga cukup bersahabat, yaitu Rp. 200 ribu per malam, belum termasuk makan 3 kali. Selain itu, resort ini juga dilengkapi dengan dive centre. Para backpacker yang budgetnya mepet, bisa saja kok numpang tidur di beberapa gazebo kecil atau membangun tenda di sekeliling pulau ini.
Berkeliling kawasan Taka Bonerate terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, serta 21 buah pulau kecil yang terbentuk dari endapan pasir dan pecahan terumbu karang. Luas total area dari atol di Taka Bonerate ini mencapai 220.000 Ha.
Hanya tujuh pulau di Taka Bonerate yang berpenghuni, yaitu Rajuni Besar, Rajuni Kecil, Tarupa Besar, Latondu Besar, Jinato, Pasitallu Tengah, dan Pasitallu Timur. Penduduknya terdiri dari dua etnis utama, yaitu Bajo dan Bugis. Karena keragaman biota bawah lautnya yang harus dilindungi, kawasan Taka Bonerate ditetapkan sebagai Taman Nasional.
Di Taka Bonerate, banyak hamparan pasir timbul yang biasanya dikenal sebagai ‘gusung’, namun disebut sebagai ‘bungin’ di sana. Bungin ini akan muncul apabila air sedang surut, dan tenggelam saat air pasang. Karakteristik pulau-pulaunya sama, yaitu berpasir putih. Tidak semua pulau bisa disinggahi, karena ada beberapa pulau yang termasuk dalam zona inti, yaitu zona yang kondisinya masih asli dan belum terganggu manusia, sehingga perlu dilindungi dan dihindarkan dari berbagai macam akivitas.
Potensi terumbu karang yang cukup luas menjadikan Taka Bonerate sebagai surga penyelam. Kawasan ini mempunyai puluhan dive spot yang tersebar di seluruh kawasan. Beberapa dive spot andalan yaitu di perairan Tinabo Kecil, Pulau Tinanja, serta wall reef di Latondu dan Jinato. Petugas Taman Nasional rutin mengadakan reef check serta observasi spot-spot diving baru. Salah satu spot yang unik adalah “sumur ikan” di Taka Lamungan, berupa lubang di dalam laut dengan ratusan ikan berenang keluar masuk di dalamnya.Tidak hanya snorkeling atau diving, karena di Taka Bonerate kita juga bisa berpartisipasi dalam melestarikan lingkungannya. Ada beberapa program, seperti penanaman pohon di Pulau Tinabo, transplantasi terumbu karang, serta ikut serta dalam pelepasan penyu ke laut. Kita akan diminta memberikan donasi dalam jumlah tertentu jika ingin mengikuti program-program tersebut. Donasinya tentu saja akan digunakan demi kelestarian alam Taka Bonerate.
Pulau Tinabo
Letak Pulau Tinabo cukup strategis, yaitu di tengah kawasan Taka Bonerate. Pulaunya kecil, dan dikelilingi oleh pantai berpasir putih serta air laut yang jernih. Karena itulah Pulau Tinabo menjadi pusat wisata di kawasan Taka Bonerate, dan satu-satunya pulau yang memiliki fasilitas resort serta dive centre. Dermaga dan resort di Tinabo menghadap ke arah barat, sehingga pengunjung disuguhi oleh pemandangan sunset yang cantik setiap harinya. Mau lihat sunrise? Tinggal jalan saja 5 menit ke bagian belakang pulau yang menghadap ke arah timur.
Tinggal di Tinabo yang definitely in the middle of nowhere dan tidak berpenghuni, bakal bikin kamu serasa punya pulau pribadi. Butuh waktu kurang dari satu jam untuk mengelilingi pulau ini. Pulau tetangga yang berpenghuni jaraknya sekitar 45 menit dengan kapal motor. Karena enggak ada polusi dan minim cahaya, kalau malam hari bintang-bintang dan milky way kelihatan sangat jelas. Stargazing is a must!
Bagi penikmat pemandangan bawah laut, kita bisa melakukan beach entry untuk diving ataupun snorkeling di halaman depan pulau. Di sekeliling Pulau Tinabo ini ada beberapa titik penyelaman, seperti Ibel Orange yang mempunyai gundukan karang membentuk bukit di bawah laut, Softcoral Point yang didominasi oleh soft coral, serta Kampung Nudi yang terkenal sebagai tempat ngumpulnya si imut nudibranch. Selain itu, hanya di Tinabo kita bisa bermain-main dengan puluhan baby shark yang berenang bebas di pinggir pantai depan resort!
Pulau Selayar
Selayar biasa dijadikan tempat transit bagi yang mau berkunjung ke Taka Bonerate. Tapi jangan hanya transit tanpa ke mana-mana, karena Selayar punya pantai-pantai dan dive spot yang ciamik! Coba menyeberang ke Pulau Pasi Gusung di sebelah barat Selayar. Di pulau tersebut ada beberapa dive spot serta pantai pasir putih, seperti Pantai Liang Tarusu, Pantai Liang Kareta, dan Pantai Je’neiya. Bahkan di salah satu dive spot-nya kita bisa menemukan dugong lho!
Pantai Bonetappalang dan Pantai Pinang di sisi timur Selayar malah punya dive spot yang lebih oke dari pantai barat. Tapi jika ingin berkunjung ke pantai timur Selayar harus memperhatikan musim, karena jika sedang angin timur, akses ke sana ditutup. Selain pantai, wisata sejarah di Selayar pun bisa. Seperti ke Jangkar Raksasa, Gong Nekara, atau Perkampungan Tua Bitombang, yaitu perkampungan penduduk asli yang sudah berusia ratusan tahun.
Akses
Untuk mencapai Taka Bonerate memang bukan hal yang mudah dan memakan banyak waktu. Pertama, kita harus menuju Pulau Selayar terlebih dahulu. Ada dua cara untuk menuju Selayar, yaitu dengan pesawat atau bus. Rute pesawat ke Selayar bisa dicapai dari Makassar, yaitu dari Bandara Sultan Hasanuddin. Dua maskapai yang melayani rute Makassar – Selayar PP adalah Aviastar dan Wings Air. Perjalanannya memakan waktu sekitar 45 menit. Sedangkan jika menggunakan bus, perjalanan memakan waktu sekitar 10 jam dari Terminal Bus Malengkeri Makassar menuju Kota Benteng, Selayar.
Dari Kota Benteng, kita masih harus melakukan perjalanan darat selama 1.5 jam menuju Pelabuhan Pattumbukang yang terletak di ujung selatan Pulau Selayar. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan kapal kayu yang menempuh sekitar 4 – 5 jam untuk menuju Taka Bonerate, tepatnya ke Pulau Tinabo. Untuk menuju Pelabuhan Pattumbukang serta kawasan Taka Bonerate, kita harus menyewa mobil dan kapal sendiri, karena enggak ada angkutan umum serta kapal reguler untuk menuju ke sana. Mahal memang. Oleh karena itu disarankan bersama rombongan, atau ikut trip gabungan yang diatur oleh agen wisata.
Akomodasi
Penginapan di kawasan Taka Bonerate hanya ada di Pulau Tinabo, yaitu Tinabo Island Resort. Jangan bayangkan resort mewah dengan berbagai fasilitas ya, karena penginapannya hanya berupa bungalow kayu dengan 3 kamar dan 1 shared bathroom di dalamnya. Juga tidak ada restoran dan warung dengan berbagai menu. Jadi untuk urusan makan, lebih baik pesan sepaket dengan penginapannya, dan bawa snack yang bisa dibeli sejak di Selayar.Meskipun tidak berfasilitas super lengkap, tapi resort di Tinabo ini cukup nyaman. Harganya juga cukup bersahabat, yaitu Rp. 200 ribu per malam, belum termasuk makan 3 kali. Selain itu, resort ini juga dilengkapi dengan dive centre. Para backpacker yang budgetnya mepet, bisa saja kok numpang tidur di beberapa gazebo kecil atau membangun tenda di sekeliling pulau ini.
#Sumber
0 comments
Post a Comment