Tubuh mungil itu melesat, menerobos kepulan asap dan kobaran api. Wajah dan tangannya terbakar parah.
Seorang bocah menjadi pahlawan dalam sebuah kebakaran di Heilongjiang, provinsi di wilayah timur laut China, pada pekan lalu. Bocah itu menerobos api yang membakar rumah untuk menyelamatkan sang kakek yang terkapar.
Bocah itu bernama Haiwen. Usianya masih enam tahun. Kala api melahap rumahnya, dia baru saja pulang dari sekolah. Saat melihat kobaran api itu, dia tak berpikir panjang. Tubuh mungil itu melesat, menerobos kepulan asap dan kobaran api, untuk menolong sang kakek yang terjebak.
Haiwen menemukan sang kakek tergeletak di lantai ruang tamu. Kala itu, pakaian sang kakek sudah terbakar. Sang kakek yang masih sadar segera meminta Haiwen pergi untuk mencari bantuan.
Dengan wajah dan tangan terbakar parah, Haiwen berlari ke luar rumah. Dia berteriak minta tolong. Orang-orang yang mendengar teriakan itu segera memberikan pertolongan. Masuk ke dalam rumah dan mendapati sang kakek sudah dekat dengan pintu. Sang kakek pun kemudian dikeliarkan dari rumah yang terbakar tersebut.
Haiwen dan sang kakek kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, sang kakek meninggal dalam perawatan. Haiwen yang menderita luka bakar dirawat di rumah sakit.
Keluarga Haiwen belum memberi tahu anak kecil itu bahwa kakek yang berusaha dia selamatkan akhirnya meninggal. Berita itu akan disampaikan jika kondisi kesehatan Haiwen sudah pulih.
Haiwen menderita luka bakar tingkat 3 di bagian wajah, leher, dan kedua tangan. Lebih dari 25 persen tubuhnya terbakar. Proses penyembuhan diperkirakan memakan waktu lama.
Satu hal yang akan dilakukan Haiwen. Dia tidak akan menangis karena kakeknya mengatakan bahwa anak laki-laki besar tidak menangis dan dia tidak ingin mengecewakan sang kakek.
dream.co.id
Seorang bocah menjadi pahlawan dalam sebuah kebakaran di Heilongjiang, provinsi di wilayah timur laut China, pada pekan lalu. Bocah itu menerobos api yang membakar rumah untuk menyelamatkan sang kakek yang terkapar.
Bocah itu bernama Haiwen. Usianya masih enam tahun. Kala api melahap rumahnya, dia baru saja pulang dari sekolah. Saat melihat kobaran api itu, dia tak berpikir panjang. Tubuh mungil itu melesat, menerobos kepulan asap dan kobaran api, untuk menolong sang kakek yang terjebak.
Haiwen menemukan sang kakek tergeletak di lantai ruang tamu. Kala itu, pakaian sang kakek sudah terbakar. Sang kakek yang masih sadar segera meminta Haiwen pergi untuk mencari bantuan.
Dengan wajah dan tangan terbakar parah, Haiwen berlari ke luar rumah. Dia berteriak minta tolong. Orang-orang yang mendengar teriakan itu segera memberikan pertolongan. Masuk ke dalam rumah dan mendapati sang kakek sudah dekat dengan pintu. Sang kakek pun kemudian dikeliarkan dari rumah yang terbakar tersebut.
Haiwen dan sang kakek kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, sang kakek meninggal dalam perawatan. Haiwen yang menderita luka bakar dirawat di rumah sakit.
Keluarga Haiwen belum memberi tahu anak kecil itu bahwa kakek yang berusaha dia selamatkan akhirnya meninggal. Berita itu akan disampaikan jika kondisi kesehatan Haiwen sudah pulih.
Haiwen menderita luka bakar tingkat 3 di bagian wajah, leher, dan kedua tangan. Lebih dari 25 persen tubuhnya terbakar. Proses penyembuhan diperkirakan memakan waktu lama.
Satu hal yang akan dilakukan Haiwen. Dia tidak akan menangis karena kakeknya mengatakan bahwa anak laki-laki besar tidak menangis dan dia tidak ingin mengecewakan sang kakek.
dream.co.id
0 comments
Post a Comment